Hukum Tajwid Surat Al Kautsar Ayat 1-3, Lengkap Cara Membacanya dan Keutamaan
Dalam Kitab tafsir Ibnu Katsir, asbabun nuzul atau sebab turunnya Surat Al Kautsar saat Nabi Muhammad SAW mendapat celaan, hinaan dan pelemahan dari orang-orang kafir Quraisy. Hal itu terjadi setelah putra Nabi Muhammad SAW, Abdul Qasim wafat.
Mereka menilai Nabi Muhammad SAW terputus keturunannya dan menganggap para pengikut Nabi hanya orang-orang biasa tanpa kedudukan tinggi. Surat Al Kautsar yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi SAW itu sekaligus pelipur lara atas cemoohan kaum kafir Quraisy.
Dalam surat tersebut, Nabi SAW diberi kenikmatan berupa Telaga Al Kautsar di surga. Setelah mendapat kenikmatan, Nabi SAW diperintahkan untuk sholat dan berkurban sebagai rasa syukur dan sarana mendekatkan diri kepada Allah.
Surat Al Kautsar ayat 1-3 ini memiliki sejumlah keutamaan. Ustaz Abdul Somad (UAS) dalam tausiahnya dilansir dari kanal YouTube Dakwah Sang Ustadz menganjurkan kepada umat Islam untuk rutin mengamalkan Surat Al Kautsar.
Sebab, banyak keutamaan yang akan didapat di antaranya dapat melunakkan hati orang yang benci, mengusir rasa takut, mencegah sihir atau guna-guna hingga mendekatkan jodoh.
1. Surat Al Kautsar Membuat Rasulullah SAW Tersenyum
Diriwayatkan dari Anas ibnu Malik bahwa Rasulullah Saw menundukkan kepalanya sejenak, lalu beliau mengangkat kepalanya seraya tersenyum. Nabi SAW kemudian bersabda "Sesungguhnya barusan telah diturunkan kepadaku suatu surat." Lalu beliau membaca firman-Nya: Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu Al-Kautsar. (Al-Kautsar: l), hingga akhir surat. Lalu Rasulullah Saw. bersabda, "Tahukan kalian, apakah Al-Kautsar itu?" Mereka menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui."
Rasulullah bersabda:
"الْكَوْثَرُ نَهْرٌ فِي الْجَنَّةِ حَافَّتَاهُ مِنْ ذَهَبٍ، وَالْمَاءُ يَجْرِي عَلَى اللُّؤْلُؤِ، وَمَاؤُهُ أَشَدَّ بَيَاضًا مِنَ اللَّبَنِ، وَأَحْلَى مِنَ الْعَسَلِ"
Artinya: "Al-Kautsar adalah sebuah sungai di dalam surga yang kedua tepinya dari emas, airnya mengalir di atas mutiara, dan warnanya lebih putih daripada susu dan rasanya lebih manis daripada madu".