Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Hukum Tajwid Surat As Saffat Ayat 1-5 Lengkap Penjelasan Rinci dan Cara Bacanya.
Advertisement . Scroll to see content

Hukum Tajwid Surat Ali Imran Ayat 190-191 per Kata Beserta Alasannya

Selasa, 09 Desember 2025 - 21:19:00 WIB
Hukum Tajwid Surat Ali Imran Ayat 190-191 per Kata Beserta Alasannya
Ilustrasi hukum bacaan tajwid Surat Ali Imran ayat 190-191 per kata beserta alasannya.(Foto: Freepik)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Hukum tajwid Surat Ali Imran ayat 190-191 per kata beserta alasannya berikut ini bisa menjadi rujukan bagi umat Islam untuk mempelajari ilmu tajwid atau cara membaca Al Quran dengan benar. Mengetahui hukum bacaan sesuai tajwid memang sangat penting agar ayat yang dibaca tidak salah pemaknaannya. 

Para ulama berpendapat bahwa hukum mempelajari ilmu tajwid itu adalah fardu kifayah. Maksudnya jika di antara Muslim sudah ada yang mempelajari teori dan istilah di dalam ilmu tajwid,  kewajiban tersebut menjadi gugur untuk orang yang lain. 

Meski demikian, bukan berarti Muslim abai mempelajari ilmu Tajwid. Sebab, untuk bisa membaca Alquran dengan baik dan benar serta tartil harus mengetahui tajwidnya. Perintah untuk membaca Alquran dengan tartil dan benar disebutkan dalam Alquran.

Allah SWT berfirman:

اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ

Artinya: Atau lebih dari seperdua itu, Dan bacalah al-Quran itu dengan perlahan-lahan. (QS. Surat Al Muzzamil: 4).

Ibnu Katsir menerangkan maksud ayat tersebut di atas adalah bacalah Alquran dengan tartil (perlahan-lahan) karena sesungguhnya bacaan seperti ini membantu untuk memahami dan merenungkan makna yang dibaca, dan memang demikianlah bacaan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Sehingga Siti Aisyah radhiallahu 'anha mengatakan bahwa Nabi SAW bila membaca Alquran yaitu perlahan-lahan sehingga bacaan beliau terasa paling Iama dibandingkan dengan orang lain.

Surat Ali Imran 190-191 adalah ayat yang menjelaskan tentang tanda-tanda kekuasaan Allah SWT bagi ulil albab atau orang-orang yang berakal. Ayat ini banyak menggambarkan penciptaan langit dan bumi, proses bergantinya siang dan malam, serta fenomena alam lain yang menjadi kekuasaan mutlak Allah. Sebelum mengetahui hukum tajwid surah Ali Imran ayat 190-191, berikut adalah bunyi ayat dan artinya:

Surat Ali-Imran ayat 190-191

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Latin: Inna fī khalqis-samāwāti wal-arḍi wakhtilāfil-laili wan-nahāri la'āyātil li'ulil-albāb(i). Al-lażīna yażkurūnallāha qiyāmaw wa qu‘ūdaw wa ‘alā junūbihim wa yatafakkarūna fi khalqis-samāwāti wal-arḍ(i), rabbanā mā khalaqta hāżā bāṭilā(n), subḥānaka fa qinā ‘ażāban-nār(i).

Artinya : Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. Ali Imran ayat 190-191).

Surat Ali Imran Ayat 190-191 ini mengandung banyak hukum bacaan tajwid di antaranya, ghunnah, mad thabi'i, alif lam syamsiah, alif lam qomariah, idgham bighunnah, idgham bilaghunnah, qalqalah kubra, qalqalah sughra, tafkhim, ikhfa, idzhar syafawi, mad badal, dan mad aridh lissukun.

Hukum Tajwid Surat Ali Imran Ayat 190-191 per Kata Beserta Alasannya

اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الْاَلْبَابِۙ

اِنَّ = Tajwidnya Ghunnah, alasannya karena huruf nun bertasydid. Cara bacanya  dengung serta ditahan 3 harakat.

فِيْ = Tajwidnya Mad asli atau Mad Thobi’i, alasannya karena huruf fa’ berharakat kasroh bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara bacanya panjang selama 2 harakat.

السَّمٰوٰ = Tajwidnya ada 3. Pertama, Alif lam syamsiyah, alasannya karena huruf Alif lam bertemu huruf syamsiyah sin. Cara bacanya dengan diidghamkan (masuk ke huruf sin). Kedua, Mad asli atau mad thobi’i karena huruf mim berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. Ketiga, huruf wawu berharakat fathah tegak.

وَاخْتِلَافِ = Tajwidnya Mad asli atau mad thobi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

الَّيْلِ = Tajdiwnya Mad layin atau mad lin karena huruf ya’ sukun didahului oleh huruf lam berharakat fathah.

النَّهَارِ = Tajwidnya ada 3. Pertama, alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah nun. Dibaca idgham (masuk ke huruf nun). Kedua, ghunnah sebab huruf nun bertasydid, untuk cara membacanya dengan dengung serta ditahan selama 3 harakat. Ketiga, Mad asli atau mad thobi’i karena huruf ha berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

 لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى : Tajwidnya ada 3. Pertama, Mad badal karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dahulu dari huruf mad. Cara membacanya panjang 2 harakat. Kedua,Mad asli atau mad thobi’i karena huruf ya’ berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. Ketiga, Idgham bilaghunnah karena huruf ta’ berharakat kasrah tanwin bertemu huruf lam tasydid. Dibaca lebur tanpa dengung dan bunyi tanwin menjadi hilang.

الْاَ لْبَابِ = Tajwidnya ada 3. Pertama, alif lam qomariah karena huruf lam bertemu ba. Kedua, Mad aridh lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwakaf. Cara membacanya panjang 2 sampai 6 harakat. Ketiga, Qalqalah kubra karena huruf qalqalah qaf diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan lebih tebal.

Tajwid Surat Ali Imran Ayat 191

الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًاۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

اَلَّذِيْنَ = Tajwidnya ada 2. Pertama, alif lam syamsiah karena huruf lam bertemu lam. Kedua, Mad asli atau mad thobi’i karena huruf dzal berharakat kasroh bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ : Tajwidnya ada 2. Pertama, Mad asli atau mad thobi’i karena huruf ra’ berharakat dammah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. Kedua, Tafkhim karena lafadz Allah didahului oleh huruf hijaiyah berharakat fathah. Cara membacanya tebal.

 قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّ : Tajwidnya ada 4. Pertama, mad thobi’i karena huruf ya’ berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. Kedua, Idgham bighunnah karena huruf mim berharakat fathah tanwin bertemu huruf wau. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat. Ketiga, mad thobi’i karena huruf ‘ain berharakat dammah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. Keempat, Idgham bighunnah karena huruf dal berharakat fathah tanwin bertemu huruf wau. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.

عَلٰى : Tajwidnya Mad asli atau mad thobi’i karena huruf lam berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

 جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ : Tajwidnya ada 3. Pertama, Mad asli atau mad thobi’i karena huruf nun berharakat dammah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang selama 2 harakat. Kedua,  Izhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu huruf wau. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali. Ketiga Mad asli atau mad thobi’i karena huruf ra’ berharakat dhammah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang selama 2 harakat.

فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ : Tajwidnya ada 4. Pertama, Mad asli atau mad thobi’i karena huruf fa berharakat kasrah bertemu ya’ sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. Kedua, Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah sin. Dibaca idgham (masuk ke huruf sin). Ketiga, Mad asli atau mad thobi’i karena huruf mim berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. Keempat,  Mad asli atau mad thobi’i karena huruf wau berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
رَبَّنَا = Hukumnya Mad asli atau mad thobi’i karena huruf nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang selama 2 harakat.

مَا خَلَقْتَ : Tajwidnya ada 2. Pertama, Mad asli atau mad thobi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang selama 2 harakat. Kedua, Qalqalah sughra karena huruf qalqalah qaf sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.

هٰذَا = Tajwidnya Mad asli atau mad thobi’i karena huruf ha berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

بَاطِلاً = Hukumnya Mad asli atau mad thobi’i karena huruf ba berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
بَاطِلاًۚ سُبْحٰنَكَ = Hukumnya ikhfa karena huruf lam alif berharakat fathah tanwin bertemu dengan huruf sin. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf sin.

سُبْحٰنَكَ = Hukumnya Qalqalah sugra karena huruf qalqalah ba’ disukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan. Kedua, mad thobi’i karena huruf kha berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu huruf hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Untuk cara membacanya dengan panjang selama 2 harakat.

فَقِنَا = Hukumnya Mad asli atau mad thobi’i karena huruf nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang selama 2 harakat.

عَذَابَ النَّارِ: Tajwidnya ada 4. Pertama, Mad asli atau mad thobi’i karena huruf dzal berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. Kedua, alif lam syamsiyah sebab huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah nun. Cara membacanya idgham (masuk ke huruf sin). Ketiga, hukumnya ghunnah sebab huruf nun berharakat tasydid. Mengenai cara membacanya dengan ghunnah serta ditahan selama 3 harakat. Keempat, hukumnya mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwakaf. Kemudian untuk cara membacanya panjang selama 2 sampai 6 harakat.

Itulah ulasan tajwid Surat Ali Imran ayat 190 191 per kata beserta alasannya dan cara bacanya yang benar. Semoga bermanfaat

Wallahu A'lam.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut