Istidraj: Pengertian, Tanda-tandanya dalam Alquran & Hadits, serta Hukuman
Tanda-Tanda Istidraj
Imam Ibnu ‘Athoillah dalam karyanya Al-Hikam sebagaimana dikutip dari laman bincangsyariah.com, menegaskan bahwa tiap Muslim harus waspada terhadap karunia Allah, sedangkan selalu melanggar perintah-perintah-Nya dan bermaksiat kepada-Nya, karena pemberian tersebut bukanlah sebuah kenikmatan melainkan Istidraj agar berpuas diri dalam kehanyutan murka-Nya kelak di Akhirat.
1. Selalu mendustakan Nikmat dan Ayat-Ayat Allah
Meremehkan dan enggan untuk mengamalkan dalam keseharian, padahal mereka telah mengetahuinya, hal tersebut selaras dengan firman-Nya:
والذين كذبوا باياتنا سنستدرجهم من حيث لا يعلمون
“Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, akan kami biarkan mereka berangsur-angsur (kearah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui”(QS. Al A’raf: 182).
2. Selalu berbuat maksiat
Tanda orang terkena Istidraj berikutnya selalu berbuat maksiat dengan melanggar yang telah diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya, serta mengufuri nikmat-Nya, merasa tidak puas atas karunia-Nya.
Ali Bin Abi Thalib rhadiyallahu'anhu berkata : “Hai anak Adam ingat dan waspadalah bila kau lihat Tuhanmu terus menerus melimpahkan nikmat atas dirimu sementara engkau terus-menerus melakukan maksiat kepadaNya”.
3. Jarang Sakit
Orang-orang yang sedang mendapatkan ujian istidraj biasanya jarang jatuh sakit karena hikmah dari sakit salah satunya penghapus dosa.
Imam Syafi’I mengatakan: “Setiap orang pasti pernah mengalami sakit suatu ketika dalam hidupnya, jika engkau tidak pernah sakit maka tengoklah ke belakang mungkin ada yang salah dengan dirimu.”