Kandungan Surat Yasin Ayat 30-31 Lengkap dengan Tafsir

JAKARTA, iNews.id - Tafsir surat Yasin ayat 30-31 perlu untuk disimak. Surat Yasin adalah surah ke-36 dalam al-Qur'an. Surah Yasin terdiri dari 83 ayat dan termasuk golongan surah Makkiyah. 

Nama Ya Sin diambil karena surat ini dimulai dengan dua abjad Arab Ya-sin. Surat Yasin sering disebut sebagai jantungnya Al-Quran.

Baca Juga

Keajaiban Ayat Kursi, Penghulu Al Quran yang Memiliki 10 Kalimat Istimewa

Maka, dapat dikatakan dikatakan pula bahwa surat ini mengandung inti dari Al-Qur'an. Oleh sebab itu, surat ini sangat dianjurkan untuk diamalkan karena memiliki banyak keutamaan. 

Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yang termaktub dalam sebuah hadits. "Sesungguhnya segala sesuatu itu ada jantungnya, dan jantung Al-Qur’an adalah Yasin. Aku ingin surah Yasin itu ada dihati setiap umatku." (HR. al-Bazzar).

Baca Juga

Bacaan Surat Yasin Ayat 1 Sampai 83 Arab Beserta Artinya dan Doa Setelah Membacanya

Dilansir dari tafsirweb, menurut Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram)

Ayat 30:  Penyesalan, kesedihan dan azab akan datang pada hari kiamat bagi orang-orang yang mengolok-olok Rasul. Di hari kiamat kelak, mereka akan menyesal karena ulah mereka melalaikan hak Allah.

Baca Juga

Bacaan Surat Yasin Arab Lengkap 83 Ayat Beserta Latin dan Artinya

Berdasarkan Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Yasin Ayat 30, sungguh merugi orang-orang yang mendustakan para rasul akan menyesal pada hari kiamat.  Setiap ada Rasul utusan Allah menyeru kepada kebaikan, mereka mengolok-olok bahkan tega untuk membunuh. 

Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

Baca Juga

Bacaan Surat Yasin dan Tahlil Beserta Artinya, Lengkap dengan Doa Arwah dan Keutamaan

Ayat 30:  يٰحَسْرَةً عَلَى الْعِبَادِ ۚ (Alangkah besarnya penyesalan terhadap hamba-hamba itu)

Yakni hai kalian menyesal-lah dengan sedalam-dalamnya.

Pendapat lain mengatakan bahwa ini merupakan penyesalan para maliakat terhadap orang-orang kafir saat mereka mendustakan para rasul.

مَا يَأْتِيهِم مِّن رَّسُولٍ إِلَّا كَانُوا۟ بِهِۦ يَسْتَهْزِءُونَ(tiada datang seorang rasulpun kepada mereka melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya)

Ini merupakan sebab dari penyesalan itu.