Kegiatan Nabi Muhammad SAW Dari Bangun Tidur Sampai Tidur Lagi
Rasulullah SAW selalu membaca Al Quran baik di pagi hari, sore maupun malam hari.
7. Sholat Dhuha
Rasulullah SAW sering mengerjakan sholat dhuha. Imam Muslim meriwayatkan:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي الضُّحَى أَرْبَعًا ، وَيَزِيدُ مَا شَاءَ اللَّهُ.
"Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam shalat Dhuha sebanyak empat (rakaat), kadang beliau menambah sesuai keinginannya." (HR. Muslim).
Nabi SAW bahkan mewasiatkannya kepada umatnya untuk mengerjakan sholat sunnah tersebut:
عَنْ أَبِي هُرَيرَة t قَالَ : أَوْصَانيِ خَليِليِ بِثَلاَثٍ: صِيَامُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَي الضُّحَى وَأَنْ أُوْتِرَ قَبْلَ أَنْ أَرْقُدَ
Dari Abu Hurairah ra berkata: “Rasulullah saw berwasiat kepadaku untuk mengerjakan tiga hal: puasa tiga hari tiap bulan, dua rakaat shalat dhuha, dan shalat witir sebelum tidur. (HR. Muttaqun 'alaihi).
8. Membantu Istri
Dalam kegiatan sehari-hari, Nabi Muhammad SAW juga membantu istri dengan melakukan pekerjaan rumah tangga. Rasulullah SAW tidak segan melayani diri sendiri atau membantu tugas istri, pekerjaan domestik rumah tangga yang biasanya selalu dilakukan perempuan.
Dalam hadits yang diriwayatkan Siti Aisyah ra disebutkan:
Dari Al-Aswad, ia bertanya pada ‘Aisyah, “Apa yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lakukan ketika berada di tengah keluarganya?” ‘Aisyah menjawab, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membantu pekerjaan keluarganya di rumah. Jika telah tiba waktu salat, beliau berdiri dan segera menuju salat.” (HR. Bukhari)
9. Melaksanakan Sholat Dzuhur Berjamaah
Ketika adzan berkumandang, Rasulullah SAW bergegas ke masjid untuk melaksanakan sholat dzuhur berjamaah.
Dari Ibni Abbas ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang mendengar azan namun tidak mendatanginya untuk shalat, maka tidak ada shalat baginya. Kecuali bagi orang yang uzur." (HR Ibnu Majah 793, Ad-Daruquthuni 1/420, Ibnu Hibban 2064, Al-Hakim 1/245 dan sanadnya shahih).
10. Tidur Siang
Tidur siang atau power nap sudah dianjurkan oleh Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam. Hal tersebut tercantum dalam hadis Nabi Shalallahu’alaihi wasallam, “Tidurlah qailulah (tidur siang) karena setan tidaklah mengambil tidur siang.” (HR Abu Nu’aim dalam Ath-Thibb 1: 12; Akhbar Ashbahan, 1: 195, 353; 2: 69).
Para ulama berbeda pendapat mengenai waktu tidur siang. Ada yang mengatakan sebelum waktu dzuhur, ada juga yang berpendapat setelah memasuki waktu dzuhur. Namun, batas waktu yang dianjurkan tidak lebih dari 20 menit, dan tidak boleh memasuki waktu Ashar, karena tidur pada waktu setelah salat Ashar dan Maghrib bisa menyebabkan seseorang mengalami linglung bahkan gangguan jiwa.