Ketahui 4 Larangan Saat Khatib Jumat Sedang Berkhotbah
JAKARTA, iNews.id - Seorang muslim wajib tahu mengenai larangan saat khatib Jumat sedang berkhotbah. Meskipun beberapa perbuatan tidak diharamkan secara mutlak, namun hanya dianggap makruh, akan lebih baik jika setiap muslim menghindarinya.
Dengan cara ini, keutamaan dalam melaksanakan shalat Jumat akan dapat dicapai secara sepenuhnya. Berikut adalah sejumlah larangan yang dimaksudkan.
Sebab disarankan untuk mendengarkan khotbah dengan seksama, maka jamaah shalat Jumat sebaiknya menghindari melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat, terutama tidur. Hal ini telah dijelaskan dalam sebuah hadits.
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Siapa berwudhu’ dengan sempurna dan pergi shalat Jum‘at, lalu mendengar khutbah dan diam (memperhatikan), maka akan diampuni dosa yang terjadi pada hari itu sampai pada Jum‘at lagi, ditambah tiga hari. Dan siapa yang bermain-main dengan kerikil (batu), berarti sia-sia Jum‘atnya.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah).
Ketika khatib sedang memberikan khotbah, para jamaah diwajibkan untuk mendengarkan dengan penuh perhatian dan dilarang untuk berbicara. Bahkan, mengingatkan orang lain agar diam dan mendengarkan khatib juga tidak diperbolehkan.
Rasulullah SAW bersabda:
إِذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَنْصِتْ وَ اْلإِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَوْتَ
“Jika pada hari Jumat engkau berkata kepada kawanmu ‘Diamlah’, sedangkan imam sedang berkhutbah, maka sungguh engkau berbuat sia-sia.” (HR. al-Bukhari: 892 dan HR. Muslim: 851).
Dalam sebuah hadits lain riwayat Imam Ahmad dari Abu Darda, beliau pernah berkata:
جَلَسَ النَّبِيُّ صَلَّى اللّٰـهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا عَلَى الْمِنْبَرِ فَخَطَبَ النَّاسَ وَتَلَا آيَةً وَإِلَى جَنْبِي أُبَيُّ بْنُ كَعْبٍ فَقُلْتُ لَهُ يَا أُبَيُّ مَتَى أُنْزِلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ قَالَ فَأَبَى أَنْ يُكَلِّمَنِي ثُمَّ سَأَلْتُهُ فَأَبَى أَنْ يُكَلِّمَنِي حَتَّى نَزَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللّٰـهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لِي أُبَيٌّ مَا لَكَ مِنْ جُمُعَتِكَ إِلَّا مَا لَغَيْتَ فَلَمَّا انْصَرَفَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللّٰـهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جِئْتُهُ فَأَخْبَرْتُهُ فَقَالَ صَدَقَ أُبَيٌّ فَإِذَا سَمِعْتَ إِمَامَكَ يَتَكَلَّمُ فَأَنْصِتْ حَتَّى يَفْرُغَ
Pada suatu hari, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam duduk di atas mimbar lalu berkhutbah dan membaca sebuah ayat. Kemudian Ubai duduk di sampingku. Aku bertanya kepada Ubai: “Wahai Ubaiy, kapankah ayat ini diturunkan?” Abu Darda` berkata: “Dia enggan berbicara denganku (tidak menjawab), kemudian aku bertanya lagi, namun dia masih enggan berbicara denganku, sampai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam turun”. Kemudian Ubaiy berkata kepadaku: “Kamu tidak mendapatkan apa-apa dari Jum’atmu kecuali kesia-siaan”. Ketika Rasulullah selesai (shalat), aku mendatangi beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu aku beritakan kepada beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ubaiy benar. Jika engkau sudah mendengar imam (khatib) sedang berkhutbah, maka diamlah sampai dia selesai.”
Jika seseorang terlambat datang ke masjid dan khatib sedang berkhotbah, disarankan untuk langsung duduk. Sebaliknya, tidak diperbolehkan untuk melangkahi pundak orang lain demi menempati celah shaf yang kosong.
Larangan ini berlaku untuk mereka yang datang terlambat ke masjid saat khatib sedang berkhotbah dan mencoba melewati pundak orang lain untuk menempati celah kosong di shaf.
عَنْ سَهْلِ بْنِ مُعَاذِ بْنِ أَنَسٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ تَخَطَّى رِقَابَ النَّاسِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ اتُّخِذَ جِسْرًا إِلَى جَهَنَّمَ
Artinya: Barangsiapa di hari jum'at melangkahi pundak orang lain, maka akan dibuatkan baginya jembatan ke jahannam. (HR. Ibnu Majah No.1106].
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ رَجُلًا دَخَلَ الْمَسْجِدَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ فَجَعَلَ يَتَخَطَّى النَّاسَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اجْلِسْ فَقَدْ آذَيْتَ وَآنَيْتَ
Dari Jabir bin Abdullah berkata, "Seorang laki-laki masuk masjid pada hari jum'at sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah. Laki-laki itu melangkahi orang-orang hingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Duduk! Sungguh engkau telah terlambat dan menyakiti (orang lain)."