Keutamaan Menyantuni Anak Yatim di Bulan Muharram, Dijanjikan Ini di Hari Kiamat
JAKARTA, iNews.id - Menyambut Tahun Baru Islam 1444 H, umat Muslim perlu mengetahui keutamaan menyantuni anak yatim di bulan Muharram. Bersedekah dengan menyantuni anak yatim menjadi salah satu amalan yang dianjurkan di bulan Muharram.
Muharram sebagai bulan pembuka tahun Hijriah memang sangat istimewa. Bulan Muharram disebut juga sebagai asyhurul hurum atau bulan mulia.
Selain bulan Muharram, ada tiga bulan haram dalam islam yang juga dianggap mulia yakni Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Rajab. Selain dilarang berperang dan dianjurkan untuk berpuasa, seorang muslim juga dianjurkan untuk banyak bersedekah terutama menyantuni anak yatim di bulan Muharram.
Selama hidupnya, Rasulullah SAW senantiasa mengasihi dan bantuan kepada anak yatim. Menyantuni anak yatim di bulan Muharram adalah salah satu sunnah yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Anak yatim adalah mereka yang sudah tidak memiliki ayah untuk mengasihi dan memberikannya nafkah. Selain dicontohkan oleh Rasulullah, Allah juga telah menyampaikan di dalam Al-Quran bahwa seorang muslim hendaknya memberikan kasih sayang kepada anak-anak yatim. Allah SWT berfirman,
"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri" (QS An-Nisa : 36)
Berikut ini adalah keutamaan menyantuni anak yatim di bulan Muharram dari beberapa dalil Al Quran dan hadits.
Keutamaan Menyantuni Anak Yatim di Bulan Muharram
Dilansir iNews.id laman Dalam Islam, Jumat (29/7/2022), salah satu dalil shahih tentang anjuran menyantuni anak yatim adalah sebagai berikut.
Dari Sahl bin Sa’ad radhiallahu ‘anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini", kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan keduanya. (HR Bukhari)
Selain itu pada Surat Al Baqarah ayat 220 yang artinya : "Mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakanlah memperbaiki keadaan mereka adalah baik."
Dari hadits di atas, jelas bahwa dengan menyantuni anak yatim akan mendapatkan balasan di surga. Hal ini juga dikuatkan pada hadits lain yang mengatakan bahwa,
"Barangsiapa yang memelihara anak yatim di tengah kaum muslimin untuk memberi makan dan minum, maka pasti Allah memasukkannya ke dalam surga, kecuali jika ia telah berbuat dosa yang tidak dapat diampuni." (HR.Tirmidzi)
Berdasarkan hadits tersebut, jelas bahwa orang yang menyantuni anak yatim dijamin kelak mendapatkan balasan kemudahan untuk bisa masuk surga selama tidak berbuat dosa yang tidak dapat diampuni seperti syirik atau murtad dari ajaran islam.
Pahala menyantuni atau merawat anak yatim bahkan setara dengan orang berjihad di jalan Allah. Hal itu sebagaimana disampaikan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah berikut ini.
"Berbahagialah orang-orang yang di rumahnya terdapat anak yatim karena Rasulullah memberikan jaminan pertama, memiliki pahala yang setara dengan jihad. Rasulullah Saw. pernah bersabda, "Barang siapa yang mengasuh tiga anak yatim, maka bagaikan bangun pada malam hari dan puasa pada siang harinya, dan bagaikan orang yang keluar setiap pagi dan sore menghunus pedangnya untuk berjihad di jalan Allah. Dan kelak di surga bersamaku bagaikan saudara, sebagaimana kedua jari ini, yaitu jari telunjuk dan jari tengah.” (HR. Ibnu Majah).