Khutbah Jumat Menyambut Bulan Rajab 2022, Waktu Tepat Perbanyak Amal Ibadah
شَهْرُ رَجَبٍَ شَهْرُ الزَّرْعِ وَشَهْرُ شَعْبَانَ شَهْرُ سَقْيِ الزَّرْعِ وَشَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرُ حِصَادِ الزَّرْعِ
“Bulan Rajab bulan (saatnya) menanam. Bulan Sya’ban bulan (saatnya) menyiram tanaman dan bulan Ramadhan bulan (saatnya) menuai hasil.” (Lihat Fatwa Al-Islam Sual wa Jawab)
Beliau juga berkata,“Rajab seperti angin, Sya’ban adalah awan mendung, dan Ramadhan hujannya”.
Ma’asyirol muslimin, hafidho kumulloh
Di bulan Rajab kedua orang tua Rasulullah, Sayyid Abdulloh dan Sayyidah Aminah, menikah dan di bulan yang sama pula ibunda Sayyidah Aminah hamil janin manusia pilihan terbaik (sayyidul anam, sayidul mursalin, insanun kamil) yang pernah diciptakan Allah di muka bumi ini, yaitu baginda Muhammad Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam. Dari para ulama kita tahu bahwa Isra’ Mi’raj, perjalanan yang fenomenal dan sekalisus spektakuler, juga terjadi pada malam 27 Rajab. Itulah malam dimana Rasulullah menerima kemuliaan teragung yang pernah diberikan kepada ciptaanNya.
Malam pertama bulan Rajab, kita disarankan untuk fokus beribadah kepada Allah. Malam satu Rajab adalah salah satu malam yang mustajab bagi doa sebagaimana hal itu ditegaskan oleh Imam Syafi’i dalam kitab al-Umm:
بَلَغَنَا أَنَّهُ كَانَ يُقَالُ: إِنَّ الدُّعَاءَ يُسْتَجَابُ فِي خَمْسِ لَيَالٍ: فِي لَيْلَةِ الْجُمُعَةِ، وَلَيْلَةِ الْأَضْحَى وَلَيْلَةِ الْفِطْرِ وَأَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ، وَلَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ
Maknanya: “Telah sampai berita pada kami bahwa dulu pernah dikatakan: Sesunguhnya doa dikabulkan pada lima malam: malam Jumat, malam hari raya Idul Adlha, malam hari raya Idul Fithri, malam pertama bulan Rajab dan malam nishfu Sya’ban.”
Ma’asyirol muslimin, hafidho kumulloh
Bulan Rajab adalah bulan istimewa. Dalam kitab I‘anatut Thalibin dijelaskan bahwa “Rajab” merupakan derivasi dari kata “tarjib” (الترجيب) yang berarti mengagungkan atau memuliakan. Masyarakat Arab zaman dahulu memuliakan Rajab melebihi bulan lainnya. Rajab biasa juga disebut “Al-Ashabb” (الأصب) yang berarti “yang mengucur” atau “menetes”. Dijuluki demikian karena derasnya tetesan kebaikan pada bulan ini.