Demikian sebagai khotbah yang pertama,
أَقُولُ قَوْلِي هَذَا، وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ؛ فَإِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ.
Khutbah Kedua:
الْحَمْدُ للهِ عَلَى إِحْسَانِهِ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيقِهِ وَامْتِنَانِهِ، وَأَشْهَدُ أَلاَّ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ تَعْظِيمًا لِشَانِهِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ الدَّاعِي إِلَى رِضْوانِهِ، صَلَّى اللهُ عَليْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَأَعْوَانِهِ، وَسَلَّمَ تَسْلِيمًا كَثِيرًا..
أَمَّا بَعْدُ: أَيُّهَا الْمُسْلِمُونَ اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى:
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah,
Sikap seorang muslim tatkala memasuki musim-musim ketaatan seperti bulan Ramadhan ini adalah bergembira. Ia singkap sekat-sekat kemalasan. Dan menggantikan kondisinya dengan kesungguhan. Hal itu tujuannya adalah agar ia mendapat manfaat di masa pahala dilipat-gandakan luar biasa yang bisa jadi tak lagi ia jumpai. Ramadhan ini adalah waktu yang sangat layak mendapatkan tekad dan keseriusan kita dalam beribadah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَن صامَ رمضانَ وقامَهُ ، إيمانًا واحتسابًا غُفِرَ لَهُ ما تقدَّمَ من ذنبِهِ
“Siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan berharap pahala, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”
Beliau juga bersabda,
من قام رمضانَ إيمانًا واحتسابًا ؛ غُفر له ما تقدمَ من ذنبِه
“Siapa yang shalat malam di bulan Ramadhan karena iman dan berharap pahala, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku