Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Niat Puasa Sunnah Ayyamul Bidh November 2025 dan Keutamaannya
Advertisement . Scroll to see content

Khutbah Jum'at tentang 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan yang Menyentuh Hati

Kamis, 21 April 2022 - 21:56:00 WIB
Khutbah Jum'at tentang 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan yang Menyentuh Hati
Khutbah Jumat tentang Keutamaan 10 Hari terakhir di Bulan Ramadhan yang penuh rahmat dan ampunan. (Foto: Freepik)
Advertisement . Scroll to see content

Di bulan Ramadhan amal sunnah diganjar pahala amal wajib, seluruh pahala kebajikan dilipatgandakan hingga tiada batasan?  Semua keutamaan itu takkan bisa ditemui lagi jika bulan ramadhan telah pergi. Ia hanya akan datang pada bulan ramadhan setahun lagi. Padahal tiada yang dapat memastikan apakah seseorang masih hidup dan sehat pada bulan ramadhan yang akan datang. Inilah alasan mengapa para sahabat dan orang-orang shalih bersedih, bahkan menangis mendapati ramadhan akan pergi.

Kedua,  adanya peringatan dari Rasulullah SAW bahwa semestinya bulan ramadhan menjadikan seseorang diampuni dosanya. Jika seseorang sudah mendapati bulan ramadhan, maka ia sebulan bersama dengan peluang besar yang penuh keutamaan, namun jika ia masih saja belum mendapatkan ampunan, maka ia benar-benar menjadi orang yang sangat rugi, bahkan celaka. Rasulullah SAW bersabda:

بَعُدَ مَنْ أَدْرَكَ رَمَضَانَ، فَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ

Celakalah seseorang yang memasuki bulan ramadhan namun dia tidak diampuni (HR. Hakim dan Thabrani)

Para sahabat dan orang-orang shalih merasa bahwa diri mereka tidak bisa menjamin akan mendapatkan ampunan itu, sementara jika mereka tidak dapat ampunan, mereka tentu akan celaka. Inilah yang kemudian menyentuh rasa khauf para sahabat dan orang-orang yang shalih. Mereka takut menjadi orang yang celaka karena tidak mendapatkan ampunan, sementara bulan ramadhan akan segera pergi. Mereka pun menangis, meluapkan ketakutannya kepada Allah seraya bermunajat agar amal-amalnya diterima, mereka selalu melantunkan do’a

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صِيَامَنَا وَقِيَمَنَا وَرُكُوْعَنَا وَسُجُوْدَنَا وَتِلَاوَتَنَا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Wahai Tuhan kami... terimalah puasa kami, shalat kami, ruku' kami, sujud kami dan tilawah kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui

Kaum muslimin rahimakumullah,

Para sahabat dan orang-orang shalih bukan hanya berdoa di akhir bulan ramadhan. Bahkan, rasa khauf membuat mereka berdoa selama enam bulan agar amal-amal di bulan ramadhan mereka diterima Allah SWT. Lalu enam bulan setelahnya mereka juga berdoa agar dipertemukan dengan bulan ramadhan berikutnya.

Apa yang dilakukan oleh para sahabat dan orang-orang shalih ini tentu berbeda jauh dengan apa yang kita lakukan saat ini, untuk itu patutlah kita mawas diri apakah hingga akhir ramadhan ini kita sudah mendapatkan ampunan atau justeru kita menjadi orang celaka? 

Rasulullah SAW dalam beberapa hadisnya memberikan teladan bagi kita, apa yang seharusnya kita lakukan jika kita berada pada 10 hari terakhir bulan ramadhan. Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahwasanya ‘Aisyah berkata:

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم (إذا دخل العشر شد مئزره، وأحيا ليله، وأيقظ أهله) متفق عليه وفي رواية مسلم: (كان يجتهد في العشر الأواخر ما لا يجتهد في غيره).

“Jika masuk 10 hari akhir bulan ramadhan Rasulullah SAW mengencangkan ikat sarungnya, beliau menghidupkan malamnya dan membangunkan isterinya. Dan dalam riwayat imam Muslim: “Rasulullah SAW bersungguh-sungguh (dalam melakukan ibadah) pada 10 hari akhir bulan ramadhan dibandingkan hari-hari selainnya”

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut