Perbedaan Pendapat Ulama
Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai apakah Isrâ’ dan Mi’râj terjadi dalam mimpi atau secara fisik. Sebagian ulama berpendapat bahwa peristiwa tersebut hanya terjadi dalam mimpi, sementara mayoritas ulama salaf dan muta’akhhirîn meyakini bahwa Isrâ’ dan Mi’râj terjadi dengan jasad dan ruh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Ibnu Hajar menyatakan bahwa Isrâ’ dan Mi’râj terjadi dalam satu malam dengan jasad dan fisik Rasulullah dalam keadaan sadar setelah beliau diangkat menjadi nabi.
Pendapat ini didukung oleh banyak hadits sahih.
Pelajaran Dari Kisah Isra dan Miraj
- Keshahihan Peristiwa: Riwayat Isrâ’ dan Mi’râj disepakati keshahihannya oleh ulama hadits.
- Penguatan Spirit: Peristiwa ini memberikan semangat kepada Rasulullah setelah berbagai ujian.
- Kedudukan Masjidil Aqsa: Penyebutan Masjidilharam, Masjidil Aqsa, dan Mi’râj menunjukkan tingginya kedudukan Masjidil Aqsa.
- Pilihan Susu: Pilihan susu oleh Rasulullah menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia.
- Persatuan Para Nabi: Pertemuan para nabi menunjukkan bahwa mereka saling membenarkan satu sama lain.
- Kewajiban Shalat: Kewajiban shalat lima waktu merupakan salah satu rukun Islam yang sangat penting.
Kisah Isra Miraj Nabi Muhammad adalah momen yang sangat istimewa dalam sejarah Islam, menandai perjalanan spiritual yang penuh makna dan keajaiban. Peristiwa ini tidak hanya menunjukkan kekuasaan Allah SWT yang tak terbatas, tetapi juga mempertegas kedudukan Nabi Muhammad sebagai nabi terakhir.
Editor: Komaruddin Bagja
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku