Kisah Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW Lengkap: Perjalanan Malam yang Melahirkan Perintah Salat
Sebelumnya, perlu diketahui bahwa kata ‘Isra Mi’raj’ berasal dari bahasa Arab yang berarti perjalanan malam. Menurut istilah, Isra adalah perjalanan malam Nabi Muhammad dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, sedangkan Mi’raj berarti naiknya Nabi Muhammad dari Masjidil Aqsha ke Sidratul Muntaha.
Definisi tersebut memang mengacu pada kisah yang sebenarnya. Hal itu bermula saat Nabi Muhammad ditimpa kesedihan bertubi-tubi setelah kehilangan sang istri, Khadijah dan pamannya, Abu Thalib, yang selalu mendukung dakwahnya.
Tak berhenti di situ, ia juga terus mendapat cobaan bertubi-tubi dari kaum Quraisy. Tahun tersebut bahkan disebut dengan ‘Am Al Huzn’ atau tahun kesedihan.
Pada suatu malam, Nabi Muhammad SAW lalu pergi ke utara Ka’bah dan tertidur di sana. Ia kemudian dibangunkan oleh Malaikat Jibril sebanyak tiga kali.
Setelah terbangun, Nabi Muhammad diajak untuk menaiki kendaraan bernama Buraq untuk menuju ke Masjidil Aqsha yang ada di Palestina. Sebelum akhirnya ke tujuan akhir, keduanya singgah di empat tempat selama perjalanan.