Hadirin Jama’ah Jum’at yang dirahmati Allah...
Segala puji bagi Allah Swt yang telah mentakdirkan kita sebagai umat terbaik di antara umat-umat yang lain. Sebagai seorang muslim yang baik seharusnya kita tak sewenang-wenang saat Allah Swt memberi kejayaan, karena Allah Swt mampu memutar balik segala keadaan.
Kita harus tetap tekun beribadah dalam keadaan apa pun, jangan sampai harta dunia melemahkan kualitas ibadah yang kita lakukan, Allah Swt berfirman:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
Artinya: Tidaklah kami menciptakan jin dan manusia kecuali hanya semata-mata untuk beribadah. (QS. Adz Dzariyat: 56).
Kita semestinya menilai dan berpikir harta dunia sifatnya adalah pendukung semata untuk taat beribadah. Ulama telah sepakat bahwa tuntutan-tuntutan syariat tak akan gugur dari seorang mukallaf (akil balig) kecuali kematian dan gila.
Termasuk beribadah shalat Selagi masih berakal, maka kewajiban shalat tetap ada, baik dengan duduk, tidur miring, tidur terlentang atau bahkan isyarat dengan kepala.
Allah Swt berfirman:
فَاِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ ۚ اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا
Artinya: Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (QS. Al-Nisa’: 103)
Hadirin Jama’ah Jum’at yang dirahmati Allah...
Ketahuilah, untuk bisa bersyukur dengan sempurna pada Allah Swt adalah dengan menjahui durhaka pada Allah Swt. Ketahuilah pula bahwa sumber kemaksiatan ada tiga: kibru, hasad, hirshu. Kibr adalah sumber kedurhakaan Iblis, tepatnya di saat Iblis menyombongkan diri pada Nabi Adam As tatkala Allah Swt memerintahnya sujud pada Nabi Adam As.
Sehingga Iblis dianggap patut untuk dikata nista dan tertolak dari rahmat serta mendapatkan kebinasaan yang abadi. Takutlah engkau memiliki sifat kibr. Kibr adalah dosa pertama yangg dilakukan untuk mendurhakai Allah Swt di langit. Orang yang sombong adalah orang yang tak tunduk pada sesuatu yang haq dan ahlul haq.
Ibnu Mas'ud Ra berkata: "Sungguh dosa terbesar di sisi-Nya adalah ketika seseorang dinasehati, "takutlah kamu pada Allah", tetapi dia malah menjawab, "urus saja dirimu sendiri!".
Dalam Hadist Qudsiy disampaikan: “Kibr dan keagungan adalah pakaianku, barang siapa yang melepaskanya dari-Ku niscaya akan Kumasukkan dia ke neraka.”
Kalau saja kita merenungkan apa yang ada di dalam tubuh ini, niscaya kita tak akan pernah bisa untuk merasa sombong.
Sumber maksiat yang kedua adalah hasad. Ini adalah cikal bakal maksiat Qabil, putra Nabi Adam As sekira tertulis dalam Al-Quran.
Sumber maksiat yang terakhir adalah hirshu, yaitu bangga dunia. Ini merupakan cikal bakal maksiat Nabi Adam As di saat beliau makan buah dari pohon terlarang itu. Ada sebuah riwayat yang mengatakan bahwa Nabi Adam As dan Hawa As di saat makan buah tersebut, baju dan perhiasan mereka tiba-tiba berterbangan ke atas, lalu malaikat Jibril pun datang menghampiri dan melepas mahkota yang mereka kenakan, dan dipanggillah mereka oleh Allah Swt, "Wahai Nabi Adam, keluarlah engkau dari singgasana-Ku. Yang durhaka pada-Ku sungguh tak pantas bersama-Ku".
Oleh karenanya bersyukurlah kamu pada Allah Swt dengan senantiasa menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala sumber kemaksiatan yang ada, sehingga menjadi pribadi muslim yang sempurna untuk meraih ridho-Nya.
Contoh Teks Khutbah Jumat Singkat Bulan Safar Keempat
Tema tentang Berkumpul Bersama Orang-Orang Saleh
Hadirin Jama’ah Jum’at yang dirahmati Allah... Setelah memuji kepada Allah Swt, bershalawat kepada
Baginda Nabi Agung Muhammad Saw, keluarga, serta sahabatnya, izinkan saya untuk berwasiat kepada hadirin semua, khususnya pada diri saya sendiri. Marilah kita selalu meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Swt, dengan selalu mendekatkan diri kepada-Nya.
Yakni mengerjakan apa yang diperintahkan, serta menjauhi apa yang dilarang, kapan pun dan dimana pun, dalam keadaan bagaimana pun, senang maupun susah, gembira ataupun sedih. Karena dengan kita bertakwa, Allah Swt pasti akan menjamin kehidupan kita baik di dunia maupun di akhirat, juga memberikan jalan keluar atas setiap masalah yang kita hadapi.
Hadirin Jama’ah Jum’at yang dirahmati Allah...
Dalam kehidupan ini kita tak boleh sama sekali menyalahkan takdir karena semua itu sudah ketentuan Allah Swt.
Takdir itu tidak pernah salah, hanya kita saja yang tak rela.
Yang perlu kita lakukan hanyalah memperbaiki diri secara terus menerus tanpa henti. Begitu pula bila kita bermaksiat, kita juga harus rida pada takdir tersebut, namun tidak boleh kita bilang, "Saya bermaksiat karena takdir Allah”, ini namanya tak beradab.
Sikap yang paling benar adalah apa yang disampaikan oleh Syeih Abdul Qodir al-Jailani Ra, yaitu kita tetap berusaha semaksimal mungkin untuk menjauhinya, namun apabila memang sudah terjadi cukup menunaikan hak-haknya, yaitu beristighfar, bertaubat, menyesal, bersedih dan berjanji tak mengulangi lagi.
Menurut Imam al-Ghozaliy, satu-satunya cara agar bisa menyandang status dewasa adalah dengan mu’asyaroh (bergaul), mukholathoh (membaur), serta terus belajar dari proses mu’asyaroh dan mukholathoh tersebut. Yang tentunya dengan mukholathoh yang benar, yaitu berteman dengan orang-orang yang baik.
Syeikh Imam Abdullah bin Alawi al-Haddad Ra menyampaikan: "Mukholathoh (berbaur) dengan orang baik dan semajlis dengannya akan membuat hati cinta pada kebaikan dan terdorong untuk berbuat baik.
Sebagaimana berbaur dengan orang buruk akan membuat hati cinta keburukan dan terdorong untuk berbuat buruk. Dan juga orang yang biasa berbaur dan ber-mu’asyaroh dengan orang lain maka seiring berjalannya waktu, dia pasti akan mencintainya, baik mereka orang-orang baik ataupun orang jelek.
Seseorang akan bersama orang yang dicintainya, baik di dunia maupun di akhirat." Ada satau resep dari Imam Humam Muhammad bin Zain bin Sumaith Ra: "Ber-mujalasah-lah (red;berkumpul) hanya dengan orang-orang yang apabila engkau melihatnya dia akan mengingatkanmu pada Allah, yang perilaku dan himmah-nya akan membangkitkanmu menuju ke jalan Allah. Ketika kau menemukan orang itu, kau harus bersamanya dan jangan sampai melepasnya.
Sungguh, tak ada sesuatu yang lebih bermanfaat bagi hati daripada ber-mujalasah- dengan orang-orang saleh dan tak ada sesuatu yang lebih berbahaya ketimbang bermujalasah- dengan orang-orang lalai dan orang orang buruk."
Dan disebutkan oleh para ulama: “Barang siapa bersama orang-orang baik maka Allah akan menjadikan dia pula termasuk golongan orang baik walaupun dia masih berkepribadian buruk. Dan siapa bersama orang buruk, Allah akan menjadikan dia pula termasuk golongan orang buruk walaupun dia berkepribadian baik. Dan apabila engkau tak mampu bersama orang baik, tak mampu melihatnya—seperti zaman sekarang—maka tak ada yang jauh lebih baik daripada menelaah perjalanan orang-orang shaleh (siroh), menelaah cerita-ceritanya (akhbar), dan menelaah manaqib-nya.”
Demikian ulasan kumpulan contoh teks khutbah Jumat singkat Bulan Safar beragam tema yang menyentuh hati dan penuh makna.
Editor: Kastolani Marzuki
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku