Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Menag di Zikir Nasional: Mari Jadikan Indonesia Rumah Besar Umat Beragama
Advertisement . Scroll to see content

Luncurkan Gerakan Wakaf Pendidikan Islam, Menag Nasaruddin Target Kumpulkan Rp1 Triliun

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 18:02:00 WIB
Luncurkan Gerakan Wakaf Pendidikan Islam, Menag Nasaruddin Target Kumpulkan Rp1 Triliun
Menteri Agama Nasaruddin Umar meluncurkan Gerakan Wakaf Pendidikan Uslam di Jakarta, Sabtu (16/8/2025). (Foto: iNews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Agama Nasaruddin Umar meluncurkan Gerakan Wakaf Pendidikan Islam, di Jakarta, Sabtu (16/8/2025). 

Menag menargetkan, gerakan tersebut dapat menghimpun dana wakaf hingga Rp1 triliun. 

Gerakan Wakaf merupakan implementasi salah satu Asta Protas (Program Prioritas) yang dicetuskan Menag Nasaruddin Umar yakni Pemberdayaan Ekonomi Umat dengan mengoptimalkan pengelolaan dana sosial keagamaan (zakat, infak, wakaf) untuk kesejahteraan umat. 

"Kementerian Agama akan membuktikan bahwa kita bukan hanya bisa berdakwah mengenai orang melakukan kebaikan tetapi juga sekaligus membuktikan mulai dari dirinya sendiri, di lingkungan Kementerian Agama untuk melakukan wakaf produktif. Insyaallah minimum akan mengumpulkan Rp1 triliun," ujar Menag.

Target tersebut tentu bukan hanya menyasar lingkungan Kementerian Agama, tetapi termasuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri, instansi-instansi lain, dan masyarakat umum.

"Gerakan ini merupakan gerakan yang mulai dari diri sendiri dalam hal ini Kementerian Agama. Dan Alhamdulillah telah terjadi sinergi yang baik antara dua Direktorat Jenderal (Ditjen) di Kementerian Agama yaitu Ditjen Pendidikan Islam dan Ditjen Bimas Islam, sehingga jelas antara pengelolaan dan penerima wakafnya juga jelas," tutur Menag.

Menteri Agama mengatakan, wakaf memiliki potensi besar untuk mendukung pengembangan pendidikan Islam. 

Menurutnya, pendidikan tidak hanya membutuhkan dukungan anggaran, tetapi juga partisipasi publik melalui instrumen syariah yang produktif.

Gerakan wakaf pendidikan Islam ini juga menjadi langkah strategis dalam mewujudkan kemandirian madrasah, pesantren, dan perguruan tinggi keagamaan Islam. 

"Kita ingin memastikan bahwa pendidikan Islam tidak hanya berkelanjutan, tetapi juga semakin maju dan berdaya saing,” kata Menag Nasaruddin.

Dana Abadi Pendidikan

Sekjen Kemenag sekaligus Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI), Kamaruddin Amin menegaskan komitmennya dalam mengoptimalkan pengelolaan dana umat, khususnya wakaf, sebagai instrumen strategis untuk mendukung program pemerintah dalam pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem.

Hal ini sejalan dengan amanat Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025 tentang Percepatan Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.

"Ini akan menjadi dana abadi pendidikan, dalam rangka misalnya kita bisa membantu madrasah-madrasah memberikan beasiswa, meningkatkan kualitas pendidikan, termasuk membantu mendapatkan akses pendidikan, mulai pendidikan dasar menengah sampai pendidikan tinggi. Semoga seluruh stakeholders pendidikan Islam di seluruh Indonesia bisa bersama-sama berpartisipasi," katanya 

Menurut Kamaruddin, wakaf yang selama ini lebih dikenal sebatas pembangunan masjid, sekolah, atau fasilitas ibadah, harus ditransformasi menjadi wakaf produktif yang berdaya guna secara ekonomi. 

"Melalui tata kelola modern, digitalisasi, dan model investasi syariah yang aman, wakaf dapat memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin," ucapnya.

Melalui gerakan wakaf Pendidikan Islam ini, kata dia, Kementerian Agama akan menggerakkan wakaf ke arah yang lebih produktif, transparan, dan profesional. Dengan pengelolaan yang tepat, wakaf bisa menjadi penopang pembangunan pendidikan, kesehatan, hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat.

"Inilah yang dimaksud Inpres, bagaimana dana umat hadir sebagai solusi nyata penghapusan kemiskinan ekstrem,” kata Kamaruddin.

Kamaruddin juga menekankan pentingnya sinergi lintas lembaga. Ia menyebutkan bahwa Kemenag akan memperkuat koordinasi dengan BWI, BAZNAS, lembaga zakat, lembaga filantropi Islam, serta dunia usaha agar pemanfaatan dana umat lebih terarah dan berdampak luas.

Kamaruddin optimistis bahwa dengan adanya payung hukum Inpres Nomor 8 Tahun 2025, ekosistem pengelolaan dana umat akan semakin kuat dan terintegrasi. Hal ini sekaligus menjadi momentum untuk membuktikan bahwa instrumen ekonomi syariah dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pembangunan nasional.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kemenag, Amien Suyitno dalam laporannya menyampaikan bahwa gerakan ini dirancang sebagai wadah kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat luas. 

Ia menjelaskan bahwa wakaf pendidikan akan diarahkan pada pembangunan sarana prasarana, peningkatan kualitas SDM, serta pemberdayaan riset dan inovasi di lingkungan pendidikan Islam termasuk juga PIP dan KIP kuliah, ucapnya. 

“Potensi zakat sangat besar di Pendidikan Islam. Ada jumlah waqif (orang yang berwakaf) yang besar di Pendidikan Islam yang terdiri dari peserta didik, tenaga pendidikan (tendik) dan non-tendik. Selain itu ada 14 kampus PTKIN yang memiliki prodi manajemen zakat dan wakaf, sehingga potensi ini yang akan sangat membantu keberhasilan program wakaf untuk umat,” katanya.

Amien menambahkan, bahwa gerakan ini diharapkan dapat menjadi tonggak baru untuk membiayai berbagai program strategis pendidikan Islam.

“Wakaf pendidikan kita dorong agar tidak sekadar menjadi amal sosial, tetapi menjadi investasi masa depan. Melalui wakaf, kita ingin menghadirkan madrasah yang lebih berkualitas, pesantren yang lebih mandiri, serta perguruan tinggi Islam yang lebih berdaya saing,” ucapnya 

Peluncuran Gerakan Wakaf Pendidikan Islam ini diharapkan menjadi titik tolak baru dalam membangun ekosistem pendidikan Islam yang mandiri, inovatif, dan berkelanjutan. Dengan dukungan umat, pendidikan Islam diyakini mampu mencetak generasi unggul yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara spiritual dan berdaya saing global," katanya. 

Editor: Kastolani Marzuki

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut