14 Manfaat Tadarus Al-Qur'an di Bulan Ramadhan, Dapat Syafaat hingga Pahala Berlipat
JAKARTA, iNews.id - Bulan ramadhan merupakan momen yang tepat untuk banyak melakukan tadarus Al-Qur'an. Sebab, banyak manfaat yang akan diperoleh Muslim dengan tadarus Al qur'an. Terlebih, amalan mulia itu dilakukan di Bulan Ramadhan yang penuh barokah, ampunan dan rahmat.
Bulan Ramadhan disebut juga dengan syahrul quran atau bulannya Alquran. Sebab, di bulan suci itu Alquran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Allah SWT memuji bulan Ramadhan di antara bulan-bulan lainnya, karena Dia telah memilihnya di antara semua bulan sebagai bulan yang padanya diturunkan Al-Qur'an yang agung.
Hal ini sebagaimana yang tertuang dalam Alquran. Allah SWT berfirman:
{شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
Artinya: Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). (QS. Al Baqarah: 185).
Dalam sebuah hadits diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra, bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:
عن ابن عباس قال: كان رسول الله صلى الله عليه و سلم أجود الناس وكان أجود ما يكون في رمضان حين يلقاه جبريل وكان يلقاه في كل ليلة من رمضان فيدارسه القرآن فلرسول الله صلى الله عليه و سلم أجود بالخير من الريح المرسلة (متفق عليه)
Ibnu Abbas ra. berkata: Sesungguhnya Rasulullah SAW adalah manusia paling dermawan, dan ia berada dalam kondisi terdermawannya ketika di bulan Ramadhan, yaitu ketika Malaikat Jibril menemuinya. Dan Malaikat Jibril senantiasa menemuinya pada setiap malam Ramadhan untuk mudaarasah al-Qur`an. Dan keadaan Rasulullah ketika ia ditemui oleh Malaikat Jibril adalah lebih dermawan daripada angin yang berhembus. (HR. Bukhari-Muslim)
Semua perbuatan baik di Bulan Ramadhan termasuk di antaranya tadarus Al-Quran, pahalanya akan dilipatgandakan. Manfaat lainnya, Alquran juga akan menjadi hujjah dan syafaat kelak di hari kiamat bagi yang membacanya.
Rasulullah SAW bersabda:
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعمِائَة ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِي لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
Artinya: “Amal setiap orang balasannya dilipatgandakan, setiap kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali. Berfirman Allah SWT: “Kecuali puasa, karena sesungguhnya puasa itu adalah untuk-Ku dan Aku sendiri yang langsung membalasnya, karena ia (orang yang berpuasa) telah meninggalkan syahwat, makan, dan minumnya semata-mata untuk beribadah pada-Ku. Bagi orang yang berpuasa memperoleh dua kebahagiaan, (1) kebahagiaan ketika ia berbuka dan (2) kebahagiaan ketika ia berjumpa dengan Tuhannya. Sesungguhnya aroma mulut orang yang berpuasa di sisi Allah lebih harum dari parfum misk (kasturi)”. (Hadis Shahih, riwayat al-Bukhari: 6938 dan Muslim: 1945).