Menag Ungkap Resep Sukseskan Asta Cita: Dari Kerukunan Umat hingga Tunjangan Guru

JAKARTA, iNews.id – Kementerian Agama (Kemenag) di bawah kepemimpinan Menteri Agama Nasaruddin Umar memaparkan kunci sukses dalam menerjemahkan Asta Cita program pemerintahan Presiden Prabowo Subianto ke dalam kebijakan nyata.
Kemenag berfokus pada tiga pilar utama: menjaga kerukunan, meningkatkan kualitas pendidikan agama, dan menyejahterakan para pendidik.
Menag Nasaruddin Umar menegaskan, kerukunan adalah prasyarat mutlak bagi pembangunan nasional. Komitmen ini diwujudkan dengan meluncurkan aplikasi Si-Rukun (Early Warning System), sistem deteksi dini potensi konflik keagamaan yang dioperasikan oleh penyuluh agama.
Kemenag juga telah melatih ratusan penyuluh sebagai aktor resolusi konflik, membina penceramah agar berdakwah moderat, hingga merekonstruksi 25 pesantren eks-Jamaah Islamiyah sebagai langkah deradikalisasi berbasis pendidikan.
“Upaya Kemenag ini membuahkan hasil signifikan, tercermin dari survei Poltracking Indonesia yang menempatkan menjaga kerukunan antarumat beragama sebagai keberhasilan tertinggi pemerintah Prabowo-Gibran dengan tingkat kepuasan publik mencapai 86,7%,” kata Menag Nasaruddin dalam refleksi satu tahun perjalanan Kemenag mengawal Asta Cita, di Jakarta, Selasa (21/10/2025).
Kemenag juga menjadi garda terdepan dalam menyukseskan program prioritas nasional. Tercatat lebih dari 1,3 juta siswa madrasah dan 337.000 santri telah menerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG), dan lebih dari 12,5 juta siswa madrasah, pesantren, dan lembaga pendidikan lintas agama telah mendapatkan layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG).
Kemenag juga mendorong pemberdayaan ekonomi umat melalui program Masjid Berdaya dan Berdampak (MADADA) yang menyalurkan pinjaman tanpa bunga (qardul hasan) kepada 4.450 UMKM.