JAKARTA, iNews.id - Berikut ini niat sholat maghrib sendiri atau berjamaah lengkap. Sholat maghrib merupakan salah satu sholat wajib yang terdiri atas tiga rakaat.
Sholat menurut bahasa artinya berdoa, dan menurut istilah adalah suatu bentuk ibadah kepada Allah yang terdiri atas perkataan dan perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbir dan disudahi dengan salam.
Perintah Berbhakti kepada Orang Tua, Ibadah Ringan Sesuai Fitrah Manusia
Sholat merupakan rukun Islam ke-2 yang wajib hukumnya dikerjakan setiap umat Islam. Sholat juga menjadi tegaknya tiang agama. Nabi SAW bersabda, “Pangkal atau pokok semua urusan adalah Islam, dan yang menjadi tiang atau penopang tegaknya Islam ialah Shalat fardhu lima waktu, sedangkan puncaknya adalaha berjuang di jalan Allah,” (HR. Bukhari dan Muslim).
Pelaksanaan sholat fardhu termasuk sholat maghrib ini sudah ditentukan waktunya sebagaimana termaktub dalam Alquran, Surat An Nisa ayat 103. Allah SWT berfirman:
Bacaan Sholat dan Dzikir Lengkap dengan Artinya
فَاِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلٰوةَ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِكُمْۚ فَاِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَۚ اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا
Artinya: Maka apabila kamu telah menyelesaikan salat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sungguh, salat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (QS. An Nisa: 103).
Sholat maghrib ini waktunya tergolong pendek yakni dimulai dari terbenamnya matahari sampai hilangnya mega merah. Hal ini sebagaimana hadits Nabi SAW yang diriwayatkan Imam Muslim.
Artinya: Dari Abdullah bin Amar radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah SAW bersabda: Waktu maghrib sampai hilangnya shafaaq (mega)". (HR. Muslim).
Dilansir dari Buku Waktu Shalat karya Ahmad Sarwat, shafaq menurut ulama Syafi'iyah dan Hanabilah adalah mega yang berwarna kemerahan setelah terbenamnya matahari di ufuk barat. Sholat maghrib 3 rakaat dasarnya adalah praktik shalat yang diajarkan Malaikat Jibril kepada Rasulullah SAW setelah melakukan Isra Mi'raj.
Disebutkan bahwa Jibril ketika menentukan waktu sholat memberi contoh waktu awal dan akhir. Kecuali maghrib, Jibril tidak mencontohkannya. Sebelum melaksanakan sholat wajib ini ada baiknya diketahui terlebih dulu bacaan niat dan tata caranya.
Niat Sholat Maghrib Sendiri
أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى.
Latin: Ushalli fardhol maghribi tsalaatsa raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa,an lillaahi ta'aala.
Artinya: Saya melakukan shalat fardhu maghrib sebanyak tiga rakaat dengan menghadap kiblat, pada waktunya karena Allah Ta’ala
Niat sholat maghrib berjamaah:
أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لله تَعَالَى.
Latin: Ushalli fardhol maghribi tsalaatsa raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa,an makmuman/imaman lillaahi ta'aala.
Artinya: Saya melakukan shalat fardhu maghrib sebanyak tiga rakaat dengan menghadap kiblat, pada waktunya (menjadi makmum/imam) karena Allah Ta’ala.
Tata Cara Sholat Maghrib
1. Membaca Niat
Niat merupakan salah satu rukun dalam sholat. Niat ini dibaca berbarengan dengan takbiratul ikhram.
2. Takbiratul ihraam
Bacaan takbiiratul ihraam adalah:
أللهُ أَكْبَرْ
Saat takbir sunnat mengangkat kedua tangan. Bagi laki-laki dengan cara posisi tangan berada di atas pundak, jari-jari agak direnggangkan, ujung jari-jari diluruskan dengan daun telinga bagian atas dan condong ke arah kiblat.
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku