Pengertian Zakat Mal dan Contohnya
Tidak ada perbedaan di antara ulama terkait hukum zakat mal. Di mana zakat ini merupakan salah satu rukun Islam yang lima yang diwajibkan atas setiap kaum muslimin yang telah memenuhi syarat-syaratnya.
Sebagai contoh, zakat maal terdiri atas simpanan kekayaan seperti uang, emas, surat berharga, penghasilan profesi, aset perdagangan, hasil barang tambang atau hasil laut, hasil sewa aset dan lain sebagainya.
Untuk zakat mal, ada beberapa jenis harta yang ulama sepakati untuk wajib dikeluarkan darinya zakat maal dan ada pula beberapa jenis harta yang mereka perselisihkan.
Adapun jenis harta yang ulama telah berijma’/sepakat untuk dikeluarkan darinya zakat
1. Zakat hewan ternak (unta, sapi dan kambing)
2. Zakat simpanan emas dan perak
3. Zakat barang dagangan
4. Zakat profesi
5. Zakat barang temuan (rikaz)
6. Zakat hasil tambang dan tangkapan laut
7. Zakat hasil pertanian berupa kurma, anggur, kedelai dan gandum, padi dll.
Dari sisi waktu mengeluarkan zakat maal maka dikenal istilah haul dan waqtul hashad. Haul secara bahasa artinya satu tahun. Terkait dengan zakat, ulama sepakat bahwa haul merupakan salah satu syarat diwajibkannya mengeluarkan zakat yang telah mencapai nishabnya untuk jenis zakat binatang ternak, emas, perak, dan barang dagangan. Hal ini berdasarkan sabda Nabi SAW,
"Tidak ada zakat atas harta sehingga mencapai satu haul/tahun” (HR. Ibnu Majah dari Aisyah RA).
Sedangkan untuk jenis zakat pertanian maka tidak disyaratkan adanya haul namun zakat jenis ini dikeluarkan sejak waktul hashad atau masa penen berdasarkan firman Allah SWT, ”
Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma,tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa dan tidak sama. Makanlah dari buahnya bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya dihari memetik hasilnya; dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan .” (QS. Al-An'am : 141).
Demikian pula jenis zakat ma’din dan rikaz.