8 Perkara yang Membatalkan Puasa Ramadhan, Amalan Sunnah serta Makruh
JAKARTA, iNews.id - Puasa Ramadhan merupakan ibadah wajib bagi tiap Muslim yang ketentuannya sudah diatur syariat. Karena itu, perlu mengetahui perkara yang membatalkan puasa agar ibadah yang dijalani tidak sia-sia.
Puasa pada dasarnya adalah “al-Imsaku ‘an al-Syai” (الإمساك عن الشيء) yaitu mengekang atau menahan diri dari sesuatu.
Puasa juga berarti melatih kesabaran, manusia bersikap sabar (menahan diri) dari makan,minum, berhubungan seksual. Sebab, perbuatan-perbuatan itu bisa merusak ibadah puasa.
Dalil kewajiban puasa Ramadhan disebutkan dalam Surat Al-Baqarah ayat 183
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Latin: Yaa Ayyuhal ladziina aamanuu kutiba 'alaikumush shiyaamu kamaa kutiba 'alalladziina min qablikum la'allakum tattaquun.
Artinya: “Wahai orang yang beriman, diwajibkan kepadamu berpuasa sebagaiman telah diwajibkan kepada umat sebelummu agar kamu bertaqwa.” (QS Al-Baqarah : 183)
Melalui ayat ini Allah Swt. ber-khitab kepada orang-orang mukmin dari kalangan umat ini dan memerintahkan kepada mereka berpuasa, yaitu menahan diri dari makan dan minum serta bersenggama dengan niat yang ikhlas karena Allah Swt. Karena di dalam berpuasa terkandung hikmah membersihkan jiwa, menyucikannya serta membebaskannya dari endapan-endapan yang buruk (bagi kesehatan tubuh) dan akhlak-akhlak yang rendah.
Selain mengetahui perkara yang membatalkan puasa, Muslim juga perlu menghindari hal-hal yang makruh dilakukan saat sedang menjalankan puasa.
Saat mematuhi hal wahib saat puasa, Muslim juga disunnahkan melakukan amalan-amalan yang dapat menambah pahala dan keutamaan puasa.
Makan sahur bertujuan agar kuat menjalankan ibadah puasa. Sahur disunnahkan karena ada keberkahan di dalamnya, sebagaimana sabda Rasulullah Saw: Dari Anas bin Malik ra. berkata, telah bersabda Rasulullah Saw: Makan sahurlah kamu, sesungguhnya makanan sahur itu terdapat keberkahan.” (HR. AlBukhari dan Muslim)
Makan sahur sebaiknya dilakukan di akhir waktu sebelum fajar terbit.
Disunnahkan berbuka dengan makanan yang manis-manis seperti kurma segar atau kurma matang dengan bilangan ganjil. Jika tidak ada maka dengan air putih, kemudian melaksanakan shalat maghrib.
Berdoa saat berbuka puasa merupakan sunnah yang diajarkan Rasulullah Saw. Salah satu waktu yang mustajab untuk berdoa adalah menjelang berbuka atau saat berbuka puasa.
Hendaknya orang berpuasa berusaha untuk selalu memberikan ifthar (berbuka) bagi mereka yang berpuasa walaupun hanya seteguk air ataupun sebutir kurma.
Perkara yang perlu ditinggalkan saat puasa seperti berdusta, bergunjing, adu domba, berbicara sia-sia dan jorok, serta larangan-larangan Islam lainnya sehingga terbentuk ketakwaan, inilah tujuan puasa.
I'tikaf adalah berdiam diri di masjid untuk beribadah kepada Allah. Rasulullah Saw selalu beri'tikaf terutama pada 10 malam terakhir dan para istrinya juga ikut i'tikaf bersamanya.
Itu tadi pembahasan mengenai perkara yang membatalkan puasa, hal yang dimakruhkan dan amalan sunnah puasa.
Wallahu A'lam
Editor: Kastolani Marzuki