Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 7 Pidato Hari Kartini 2025 Singkat untuk SD yang Menarik dan Inspiratif
Advertisement . Scroll to see content
Advertisement . Scroll to see content


Kaum Muslimin dan Muslimah Rahimani wa Rahimakumullah,


Itu ternyata alasan yang melandasi salah satu ulama di masa silam yang malah bersedih di hari Idul Fitri. Ketika ditanyakan kepada beliau, apa yang menyebabkan beliau bersedih?


Beliau sampaikan bahwasanya beliau adalah seorang hamba yang punya tuan. Dan tuannya  memerintahkan untuk melakukan berbagai macam amal di bulan Ramadhan. Memerintahkannya untuk berpuasa dan amal yang lainnya. Setelah tugas tersebut dilaksanakan, beliau tidak tahu secara pasti apakah amalannya diterima atau tidak. Karena belum ada kepastian itulah yang menyebabkan beliau tidak bisa menikmati dan tidak bisa mengisi hari tersebut dengan sukacita dan gembira.


Ulama itu sedih karena tidak tahu bagaimanakah amal yang telah dikerjakan selama Ramadhan kemarin. Apakah menjadi amal yang diterima ataupun tidak?


Maka nasihat atau perkataan satu ulama Salaf tersebut merupakan satu hal yang patut untuk kita renungkan. Kita dituntunkan untuk bergembira pada hari raya Idul Fitri, jangan bersedih.

Namun, di satu sisi selayaknya satu hal yang juga kita perhatikan, kita jalan terlalu larut dengan gembira. Ada satu hal yang lebih penting, yakni apakah amal kita selama Ramadhan itu ada nilainya untuk kita persembahkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala? Apakah itu akan memperberat amal kebajikan kita di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala? Apakah akan menambah tabungan amal kita untuk menghadap-Nya ataukah tidak?

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut