Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2021, Bacaan Niat dan Arti serta Keutamaan
JAKARTA, iNews.id - Puasa Ayyamul Bidh Agustus bertepatan dengan Bulan Muharram dilaksanakan mulai hari Minggu hingga Selasa tanggal 22, 23, dan 24 Agusus 2021.
Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunnah yang dilakukan tiga hari dalam tiap bulan ketika rembulan sedang purnama yakni, tanggal 13, 14 dan 15 tiap bulan qamariyyah. Ayyamul Bidh artinya hari-hari putih.
Imam Bukhari menulis sebuah bab di dalam Kitab Shahihnya dengan judul : “puasa hari-hari bidh (hari putih/purnama)”, hari ke 13, 14 dan 15).
Sebelum melaksanakan puasa sunnah ini, Muslim perlu mengetahui bacaan niat Puasa Ayyamul Bidh:
Berikut bacaan niat Puasa Ayyamul Bidh:
نويت صوم غد ايام البيض سنة لله تعالى.
Nawaitu Shauma Ghadin Ayyaamal Bidh Sunnatan Lillaahi Ta'ala.
Artinya : Saya niat berpuasa besok pada hari-hari putih sunnah karena Allah Ta'ala.
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
Keutamaan menjalankan Puasa Ayyamul Bidh banyak disebutkan dalam hadits. Di antaranya dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ
“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari).
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata, “Rasulullah صلى الله عليه وسلم biasa berpuasa pada ayyamul biidh ketika tidak bepergian maupun ketika bersafar.” (HR. An-Nasa'i).
Sebagaimana hadits dari Abu Dzar, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda padanya:
يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ
“Hai Abu Dzar, “Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” (HR Tirmidzi dan an Nasai mengatakan bahwa haditsnya hasan).
Dari Ibnu Milhan al-Qoisiy, dari ayahnya, ia berkata, “Rasulullah صلى الله عليه وسلم biasa memerintahkan pada kami untuk berpuasa pada ayyamul bidh yaitu 13, 14 dan 15 (dari bulan Hijriyah).” Dan beliau bersabda, “Puasa ayyamul bidh itu seperti puasa setahun.” (HR. Abu dan An Nasai).
Keutamaan seperti yang disebutkan di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Turmudzi.
"Barangsiapa yang berpuasa tiga hari setiap bulan, maka seolah-olah dia seperti orang yang berpuasa selama-lamanya (sepanjang masa).
Penjelasannya adalah bahwa seperti yang disebutkan dalam hadits-hadits yang lainnya bahwa amalan setiap muslim itu dilipatkandakan 1 berbanding sepuluh. Satu amalan dianggap 10 amalan. Jadi orang yang berpuasa tiga hari dianggap berpuasa 30 hari. Jadi dia dianggap berpuasa sepanjang bulan itu, sepanjang tahun itu, dan selamanya.
Sejarah Puasa Ayyamul Bidh
Dinamai ayyamul bidh terkait dengan kisah Nabi Adam AS ketika diturunkan ke muka bumi.
Riwayat Ibnu Abbas mengatakan, ketika Nabi Adam AS diturunkan ke muka bumi seluruh tubuhnya terbakar oleh matahari sehingga menjadi hitam/gosong. Kemudian Allah memberikan wahyu kepadanya untuk berpuasa selama tiga hari (tanggal 13, 14, 15).
Ketika berpuasa pada hari pertama, sepertiga badan Nabi Adam As menjadi putih. Puasa hari kedua, sepertiganya lagi menjadi putih. Puasa hari ketiga, sepertiga sisanya menjadi putih.
Wallahu A'lam
Editor: Kastolani Marzuki