Sejarah Awal Penetapan Bulan Hijriah, Jasa Khalifah Umar bin Khattab
JAKARTA, iNews.id - Sejarah mengenai awal penetapan bulan Hijriah menjadi khazanah ilmu yang patut diketahui oleh setiap Muslim. Sebagaimana diketahui, umat Islam memiliki sistem penanggalan sendiri yang disebut dengan kalender Hijriah atau kalender qamariah.
Kalender Hijriah didasarkan pada peredaran bulan. Berdasarkan catatan sejarah, kalender ini pertama kali dicetuskan ketika kekhalifahan Umar bin Khattab.
Satu tahun dalam penanggalan Hijriyah terhitung 354 atau 355 hari. Perhitungan ini lebih pendek keimbang 1 tahun dalam kalender Masehi yang terdiri dari 365 hingga 366 hari.
Pedasaran penanggalan kalender Hijriyah dengan rotasi bulan terdapat pada surah Yunus ayat 5:
"Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan Dialah yang menetapkan tempat-tempat orbitnya, agar kamu mengetahui bilangan tahun, dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui." (QS. Yunus ayat 5)
Lantas, bagaimana awal mula penetapan bulan Hijriah? Berikut ini adalah ulasan ringkasnya yang dirangkum iNews.id, Sabtu (18/3/2023).
Sebagaimana disinggung di awal, penetapan penanggalan Hijriah dimulai ketika kepemimpinan Umar bin Khattab. Ketika Islam memasuki tahun ketiga masa pemerintahan Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, datang satu masalah yang dialami oleh pejabat pemerintah.
Tidak adanya angka tahun membuat sebagian pejabat pemerintah kesulitan dalam menjalankan pemerintahan. Salah satunya adalah masalah dokumen pengangkatan Abu Musa Al Asy’ari radhiyallahu ‘anhu sebagai gubernur di Basrah
Atas aduan Abu Musa, Umar bin Khattab kemudian berinisiatif menerbitkan kalender Islam. Ada empat opsi yang diusulkan kepada Umar terkait perhitungan awal tahun. Antara lain adalah diambil dari tahun Rasulullah lahir, tahun Rasulullah wafat, tahun Rasulullah menjadi Rasul, dan juga tahun hijrahnya Rasulullah ke Madinah.
Setelah bermusyawarah dengan para sahabat, Umar lalu memutuskan bahwa awal kalender Islam akan dimulai dari tahun hijrahnya Rasulullah. Oleh karena itu, kalender Islam akhirnya dikenal dengan nama kalender hijriyah.