Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 7 Arti Mimpi Bertemu Mantan, dari Trauma Masa Lalu hingga Rindu yang Tak Tersampaikan
Advertisement . Scroll to see content

Sering Mimpi Orang yang Sama menurut Islam Artinya Berjodoh?

Senin, 23 Januari 2023 - 20:03:00 WIB
Sering Mimpi Orang yang Sama menurut Islam Artinya Berjodoh?
Sering mimpi orang yang sama menurut Islam (Foto: Elements Envato)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Sering mimpi orang yang sama menurut Islam artinya apakah bisa berjodoh? Menakwil mimpi dalam Islam yaitu memberitahukan arti serta kandungannya dalam sebuah mimpi.

Menakwil mimpi bisa dilakukan pada mimpi buruk maupun mimpi yang baik. 

Bagi seorang muslim, apabila ia  bermimpi buruk, hendaknya tidak menceritakan kepada orang lain. Bahkan tidak diperkenankan menakwil mimpi buruk.

Sebaliknya, jika kita mimpi baik kita diperbolehkan untuk menceritakannya serta menakwilnya. Hal tersebut sesuai dengan sabda Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassallam,

إذا رأى أحدُكم الرؤيا الحسنةَ فلْيُفسرْها ، و لْيُخبرْ بها ، و إذا رأى الرؤيا القبيحةَ ، فلا يُفَسِرْها و لا يُخبرُ بها

“Jika kalian mengalami mimpi yang baik, maka carilah artinya dan ceritakanlah mimpi indah itu. Dan jika kalian mengalami mimpi buruk, maka janganlah ia mencari-cari takwil dan artinya, dan jangan pula menceritakannya kepada orang lain” (HR. As-Suyuti dalam Al-jami’ As-Shaghir).

Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan apabila hendak mencari takwil ataupun arti mimpi:


1. Penakwil mimpi orang yang ahli

Hendaknya meminta penjelasan dari ahli takwil. Selain itu seorang penakwil mimpi diharapkan orang yang bertakwa, suci dari perbuatan keji, paham Al Quran dan Hadis.

2.Penakwil menafsir mimpi sesuai dengan kondisi penanya

Penafsir mimpi dapat menyesuaikan tafsirannya itu dengan si pemimpi atau penanya. Baik itu dari mazhab, agama maupun dari kedudukannya. 

Selain itu dapat disesuaikan dengan tempat tinggal, zaman dan juga iklim di negara itu.

3.Penakwil mimpi wajib menutupi aib

Sebagai seorang penakwil hendaknya menutupi aib dan tidak terburu-buru dalam menafsirkan mimpi.

4. Mengucapkan kalimat ini


Seorang penafsir mimpi mengatakan kepada orang yang menceritakan mimpinya, “Khairan ra’aita wa khairan talqaahu wa syarran tatawaqqaahu wa khairan lanaa wa syarran ala a’daaina, walhamdullillahi Rabbil aalamiin. (Kamu telah melihat kebaikan, dan kamu telah mendapati kebaikan. Kamu telah terhindar dari keburukan. Kebaikan untuk kita semua dan kejelekan untuk musuh-musuh kita. Segala puji hanyalah milik Allah Rabb seluruh alam).”


Dari empat hal di atas, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa menafsir mimpi bukan oleh sembarang orang.

Imam Malik Rahimahullah pernah ditanya, “Apakah semua orang bisa menakwilkan mimpi?” Maka beliau menjawab, “Akankah ia bermain-main dengan kenabian?!” Lalu beliau Rahimahullah melanjutkan,

الرؤيا جزء من النبوة فلا يلعب بالنبوة

“Mimpi itu sebagian dari kenabian, maka janganlah ia bermain dengan perkara kenabian.”

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut