Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Keistimewaan Keluarga Imran sampai Diabadikan Al Quran, Ini Nasab dan Keturunannya
Advertisement . Scroll to see content

Siapakah Ali Imran yang Namanya Menjadi Surat Ketiga di Al Quran?

Jumat, 28 Oktober 2022 - 18:56:00 WIB
Siapakah Ali Imran yang Namanya Menjadi Surat Ketiga di Al Quran?
Siapakah Ali Imran yang namanya menjadi surat ketiga di dalam Al Quran? (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Siapakah Ali Imran yang namanya menjadi surat ketiga di dalam Al Quran? Ali Imran adalah nama salah satu surah di Al Quran dan menjadi surat ke-3 setelah Al-Baqarah

Surat ini terdiri dari 200 ayat dan memiliki banyak keutamaan. Salah satunya adalah mendapatkan syafaat di hari akhir nanti. 

Lantas, siapakah Ali Imran hingga namanya dimuliakan Allah dan diabadikan di dalam Al Quran? Untuk itu, berikut ini adalah ulasan mengenai Keluarga Imran (Ali Imran)

Siapakah Ali Imran? 

Keluarga Imran (Ali Imran) adalah salah satu keluarga mulia dalam kurun sejarah. Allah telah memilih mereka dibanding keluarga lainnya, dan menjadi tanda nyata keagungan mereka. 

Hal itu sebagaimana termaktub dalam firman Allah Ta`ala:

إِنَّ اللّهَ اصْطَفَى آدَمَ وَنُوحًا وَآلَ إِبْرَاهِيمَ وَآلَ عِمْرَانَ عَلَى الْعَالَمِينَ ذُرِّيَّةً بَعْضُهَا مِن بَعْضٍ وَاللّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

"Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga `Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing), (sebagai) satu keturunan yang sebagiannya (turunan) dari yang lain. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." [Quran Ali Imran: 33-34].

Dikutip dari laman Kisah Muslim, Keluarga Imran dinisbatkan kepada seseorang yang bernama Imran bin Matsan bin al-Azar bin al-Yud… bin Sulaiman bin Daud ‘alaihissalam. 

Nasabnya tersambung sampai ke Nabi Daud ‘alaihissalam.

Dalam bahasa Ibrani, Imran disebut dengan Imran dan dalam buku-buku Nasrani namanya disebut dengan Yuhaqim.

Keluarga Imran dikenal sebagai turunan (cabang) terakhir orang-orang beriman dari keturunan Bani Israil. Namun, antara mereka dengan Nabi Ya’qub terpisah beberapa qurun lamanya.

Meski menjadi keluarga yang beranggotakan sedikit orang, tetapi memiliki kedudukan yang agung.

Imran dan istrinya menjadi contoh dari keluarga yang berhasil mewujudkan cita-cita dalam membangun sebuah keluarga yang bahagia, penuh kasih sayang, dan ketakwaan kepada Allah. 

Dari keluarga Imran nantinya lahir generasi yang mulia dan memiliki pengaruh besar bagi umat manusia. Salah satu yang paling mulia adalah, Nabi Yahya ‘alaihissalam dan  Nabi Isa ‘alaihissalam.

Istri Imran bernama Hannah binti Faquda. Ada juga yang menyebut Qa’uda bin Qubaila. Hannah adalah seorang wanita yang tekun beribadah. Sebagaimana kisahnya dalam Alquran.

إِذْ قَالَتِ امْرَأَتُ عِمْرَانَ رَبِّ إِنِّي نَذَرْتُ لَكَ مَا فِي بَطْنِي مُحَرَّرًا فَتَقَبَّلْ مِنِّي إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

(Ingatlah), ketika isteri ‘Imran berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (Quran Ali Imran: 35)

Imran dan Hanna memiliki dua orang putri, yakni Asy-ya' dan Maryam. Putri sulungnya bernama Asy-ya’ yang kemudian dinikahi oleh Nabi Zakariya ‘alaihissalam. 

Asy-merupakan ibu dari Nabi Yahya ‘alaihissalam. Ada juga mengatakan bahwa ia adalah bibinya Maryam dan bukan saudara perempuannya.

Putri kedua Imran adalah Maryam, yakni wanita ahli ibadah dan suci. Ia merupakan ibu dari  Nabi Isa ‘alaihissalam. 

Putri Imran yang satu ini merupakan wanita terbaik dan tersempurna. Sebagaimana disebutkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan dalam sebuah hadits:

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut