Siapakah Ali Imran yang Namanya Menjadi Surat Ketiga di Al Quran?
Nabi Isa adalah cucu pertama Imran sekaligus rasul dan Kalimah Allah yang Dia sampaikan pada Maryam. Allah Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya.” (Quran An-Nisa: 171)
Allah mengutus Nabi Isa kepada Bani Israil untuk mendakwahi mereka tentang tauhid dan Menyembah Allah semata. Hal itu Allah Ta’ala berfirman:
"Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)”. Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: “Ini adalah sihir yang nyata". [Quran Ash-Shaf: 6].
Nabi Yahya adalah hamba dan utusan Allah yang juga keturunan Keluarga Imran. Beliau putra dari Nabi Zakaria ‘alaihissalam (menantu Imran) dan merupakan perwujudan doa Nabi Zakaria yang terkabul.
Nabi Yahya juga merupakan kabar gembira bagi yang ayah setelah mencapai usia yang tua, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:
"Di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: “Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa”. Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya): “Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh" (Quran Ali Imran: 38-39)
Nabi Yahya adalah seorang pemuda yang cerdas yang diberi keistimewaan akhlak. Beliau senantiasa duduk di mihrab-mihrab ilmu. Senang mengkaji Taurat, berilmu dan mengamalkan kandungan kitab suci itu.