Surat Al-Isra Ayat 1, Tafsir dan Maknanya yang Penuh Hikmah
JAKARTA, iNews.id - Surat Al Isra merupakan surat ke-17 dalam Alquran. Surat Al Isra berjumlah 111 ayat termasuk Surat Makkiyyah, yakni surat yang diturunkan di Mekkah sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah.
Namun ada lima ayat yang diturunkan di Madinah yakni ayat 26, 32, 57 dan dari ayat 73 sampai dengan 8. Surat Al Isra turun sesudah surat Al-Qashash.
Dikutip dari Tafsir Ibnu Katsir, Surat Al Isra mengandung kisah-kisah umat terdahulu khususnya Bain Israil. Karena itu, surat tersebut disebut juga dengan Surat Bani Israil.
Imam Al-Hafiz Al-Mutqin Abu Abdullah Muhammad ibnu Ismail Al-Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada kami Adam ibnu Abu Iyas, telah menceritakan kepada kami Syu'bah, dari Abu Ishaq yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Abdur Rahman ibnu Yazid berkata bahwa ia pernah mendengar Ibnu Mas'ud berkata sehubungan dengan surat Bani Israil (Al-Isra), surat Al-Kahfi, dan surat Maryam, "Sesungguhnya ketiga surat ini mengandung kisah-kisah terdahulu yang menarik," dan surat-surat itu merupakan surat kesukaannya.
قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ، حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ، عَنْ مَرْوَانَ، عَنْ أَبِي لُبَابَةَ، سَمِعَتْ عَائِشَةَ تَقُولُ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ: مَا يُرِيدُ أَنْ يُفْطِرَ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ: مَا يُرِيدُ أَنْ يَصُومَ، وَكَانَ يَقْرَأُ كل ليلة " بني إسرائيل "، و " الزمر "
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman, telah menceritakan kepada kami Hammad ibnu Zaid, dari Marwan. dari Abu Lubabah, bahwa ia pernah mendengar Siti Aisyah mengatakan: Rasulullah Saw. adalah orang yang suka berpuasa, sehingga kami mengatakan bahwa beliau tidak ingin berbuka (berhenti puasa). Dan beliau berbuka (tidak berpuasa), sehingga kami mengatakan bahwa beliau tidak ingin berpuasa. Dan setiap malamnya beliau membaca surat Bani Israil dan surat Az-Zumar.
Berikut tafsir Surat Al Isra Ayat 1 sebagaimana dikutip dari Tafsir Ibnu Katsir.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
{سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّه هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ (1) }
Mahasuci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda, (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Isra:1).