Surat Al Waqiah Ayat 35-38, Arab, Latin, Arti, Tafsir tentang Kenikmatan Penghuni Surga
JAKARTA, iNews.id - Surat Al Waqiah Ayat 35-38 menjelaskan tentang kenikmatan yang diperoleh para penghuni surga atau yang disebut dalam Al Quran dengan istilah ashabul yamin (golongan kanan).
Surat Al Waqiah artinya Hari Kiamat. Surat ini berjumlah 96 ayat termasuk surah Makkiyyah yang turun pada masa Rasulullah belum hijrah ke Madinah.
Mufasir M Quraish Shihab dalam Tafsir Al Mishbah menerangkan, tema utama Surat Al Waqiah tentang Hari kiamat serta penjelasan apa yang akan terjadi di bumi, serta kenikmatan yang akan diperoleh orang-orang bertakwa dan apa yang akan dialami para pendurhaka perintah Allah SWT kelak di hari kiamat.
Al Biqa'i berpendapat bahwa ada tiga kelompok atau golongan yang diuraikan dalam Surat Al Waqi'ah. Pertama, orang-orang yang dekat dengan Ar Rahman tampil mendahului orang-orang taat yang lain. Kelompok ini disebut As Saabiqun.
Kelompok kedua orang-orang taat selain mereka As Saabiquun yakni Ashabul Yamin, dan kelompok ketiga, orang-orang yang secara terang-terangan melakukan kedurhakaan dan bersikap munafik baik dari kelompok manusia maupun jin. Mereka ini disebut ashabul masy'amah.
اِنَّآ اَنْشَأْنٰهُنَّ اِنْشَاۤءًۙ
Latin: Innaa angsya naahunna ingsyaaa a
Arti: Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari itu) secara langsung.
فَجَعَلْنٰهُنَّ اَبْكَارًاۙ
Latin: Faja'alnaahunna abkaaraa
Arti: Lalu Kami jadikan mereka perawan-perawan,
عُرُبًا اَتْرَابًاۙ
Latin: 'uruban Atraabaa
Arti: Yang penuh cinta (dan) sebaya umurnya,
لِّاَصْحٰبِ الْيَمِيْنِۗ ࣖ
Latin: Liash haabil yamiin
Arti: Untuk golongan kanan
Disebutkan dalam Tafsir Kemenag, Surat Al Waqiah Ayat 35-38 ini, para ahli surga akan mendapat kenikmatan, kesenangan dan kegembiraan yakni mereka akan duduk di atas kasur tebal berlapis-lapis, empuk dan halus yang isinya terbuat dari sutra, di atas ranjang kencana yang bertahtakan emas dan permata.
Para ahli surga itu akan didampingi puluhan bidadari cantik jelita yang manja dan suci tak pernah haid dan hamil selama-lamanya, yang selalu dalam keadaan perawan sepanjang masa. Bidadari-bidadari yang cantik jelita dan lemah gemulai itu berpakaian serba sutra yang halus dan sangat menarik, dengan hiasan gelang, kalung, dan anting-anting yang menambah kecantikannya yang asli, ditambah lagi dengan semerbak harum wanginya yang sangat menggiurkan.
Dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa, perempuan-perempuan salehah yang meninggal ketika di dunia dalam usia senja mereka akan dikembalikan lagi dalam penciptaan yang baru yang sebelumnya mereka telah tua renta, lalu menjadi perawan dan berusia muda kembali.
Sesudah mereka tidak perawan lagi, kembali menjadi perawan dan penuh dengan gairah cinta serta disukai oleh suami-suami mereka karena mereka telah berubah rupa menjadi muda, cantik, dan menarik.
1. Penghuni Surga Akan Didampingi Bidadari Cantik Sebaya
Dalam sebuah riwayat disebutkan, Nabi SAW pernah ditanya seorang nenek apakah dia akan masuk surga. Lalu Nabi SAW menjawab bahwa nenek-nenek tidak ada di surga. Nenek itu lalu pulang seraya menangis. Lalu, Nabi SAW mengutus sahabat untuk menjelaskan maksud nenek-nenek tidak masuk surga.
Hal ini disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan dari Anas ibnu Malik bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda sehubungan dengan makna firman-Nya: Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung. (Al-Waqi'ah: 35) Beliau Saw. bersabda:
عَنِ الْحَسَنِ قَالَ: أَتَتْ عَجُوزٌ فَقَالَتْ: يَا رَسُولَ اللَّهِ ادْعُ اللَّهَ أَنْ يُدْخِلَنِي الْجَنَّةَ. فَقَالَ: "يَا أُمَّ فُلَانٍ، إِنَّ الْجَنَّةَ لَا تَدْخُلُهَا عَجُوزٌ". قَالَ: فَوَلَّت تَبْكِي، قَالَ: "أَخْبِرُوهَا أَنَّهَا لَا تَدْخُلُهَا وَهِيَ عَجُوزٌ، إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَقُولُ: {إِنَّا أَنْشَأْنَاهُنَّ إِنْشَاءً. فَجَعَلْنَاهُنَّ أَبْكَارًا}
Dari Al-Hasan yang menceritakan bahwa pernah ada seorang nenek-nenek berkata, "Wahai Rasulullah, doakanlah kepada Allah semoga Dia memasukkan aku ke dalam surga." Maka Rasulullah Saw. menjawab: Hai Ummu Fulan, sesungguhnya surga itu tidak akan dimasuki oleh nenek-nenek. Maka nenek-nenek itu pergi seraya menangis. Lalu Rasulullah Saw. bersabda: Beritahukanlah kepadanya bahwa dia tidak dapat memasukinya dalam keadaan nenek-nenek. Sesungguhnya Allah Swt. telah berfirman, "Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan ciptaan yang baru, maka Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan.” (HR Imam Turmuzi).
2. Bidadari Surga Selalu Terjaga Keperawanannya
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ لَهُ: أَنَطأ فِي الْجَنَّةِ؟ قَالَ: "نَعَمْ، وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ دَحْمًا دَحْمًا، فَإِذَا قَامَ عَنْهَا رَجَعتْ مُطهَّرة بِكْرًا"
Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah Saw, bahwa Abu Hurairah pernah bertanya, "Apakah kita bersetubuh di dalam surga?" Maka Rasulullah Saw. menjawab: Ya, demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman-Nya, dengan dorongan yang kuat dan kuat sekali, manakala ia berdiri darinya (lalu mengulanginya), ia menjumpainya dalam keadaan perawan kembali seperti semula.
3. Kenikmatan lain para penghuni surga yakni, mereka akan diberikan kekuatan berlipat-lipat untuk bersenggama dengan para bidadari. Para ahli surga tidak mengenal loyo ataupun ejakulasi dini.
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut:
عَنْ أَنَسٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "يُعْطَى الْمُؤْمِنُ فِي الْجَنَّةِ قُوَّةَ كَذَا وَكَذَا فِي النِّسَاءِ". قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَيُطِيقُ ذَلِكَ؟ قَالَ: "يُعْطَى قُوَّةَ مِائَةٍ".
Dari Anas yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda: "Seorang mukmin di dalam surga diberi kekuatan sebanyak anu dan anu terhadap wanita.” Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah dia kuat melakukannya?” Rasulullah Saw. menjawab, ' Dia diberi kekuatan seratus kali lipat.” (HR Imam Turmuzi).
4. Tidak Ada Permusuhan ataupun Iri Hati
As-Saddi mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: lagi sebaya umurnya. (Al-Waqi'ah: 37) Yaitu akhlak mereka di antara sesamanya rukun dan damai, tiada permusuhan dan tidak ada rasa dengki atau iri hati di antara sesama mereka. Tidak sebagaimana halnya apa yang terjadi di antara para madu di dunia ini, yakni saling bermusuhan dan saling bersaing.
5. Bidadari Cantik untuk Golongan Kanan
"إِنَّ الْحُورَ الْعِينَ يُغَنِّينَ فِي الْجَنَّةِ: نَحْنُ الْجِوَارُ الْحِسَانُ، خُلِقْنَا لِأَزْوَاجٍ كِرَامٍ"
Sesungguhnya bidadari-bidadari yang bermata jeli itu bernyanyi di dalam surga, "Kami adalah bidadari bermata jeli yang cantik-cantik diciptakan untuk suami-suami yang mulia.”
Wallahu A'lam Bissawab
Editor: Kastolani Marzuki