Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Doa setelah Membaca Surat Al Waqiah untuk Rezeki, Teks Arab, Latin dan Artinya
Advertisement . Scroll to see content

Waktu Terbaik Membaca Surat Al Waqiah Kapan? Simak Penjelasan Berikut Ini

Jumat, 16 Juni 2023 - 09:15:00 WIB
Waktu Terbaik Membaca Surat Al Waqiah Kapan? Simak Penjelasan Berikut Ini
Surat Al Waqiah dibaca kapan (Foto: Freepik)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Surat Al Waqiah dibaca kapan? Pertanyaan tersebut sering muncul di benak seorang Muslim yang ingin mengamalkannya. 

Surat Al Waqiah berarti Hari Kiamat, surat ini berjumlah 96 ayat termasuk surah Makkiyyah yang turun semasa Nabi Shallallahu alaihi wa sallam belum melakukan hijrah ke Madinah.

Waktu terbaik membaca Surat Al Waqiah disebutkan dalam sejumlah hadis Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, yakni pada pada malam hari dan saat shalat subuh. Membaca Al-Qur'an memiliki banyak keutamaan, termasuk ketika membaca surat Al Waqiah ini. 

Salah satu keutamaan dari amalan membaca surat ini, Allah Ta'ala akan memudahkan dan menyukupkan rezeki hamba yang rutin mengamalkannya, serta akan dijauhkan dari kefakiran.

Dinukil dari berbagai sumber, inilah dalil-dalil yang menyebutkan mengenai waktu yang terbaik dalam mengamalkan Surat Al Waqiah ini, antara lain: 

1. Hadits diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud

 عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وسلم يَقُولُ: "مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْوَاقِعَةِ كُلَّ لَيْلَةٍ لَمْ تُصِبْهُ فَاقَةٌ أَبَدًا 

Dari Abdullah ibnu Mas'ud yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Barang siapa yang membaca surat Al-Waqi’ah setiap malam, niscaya tidak akan tertimpa kemiskinan selamanya. 

2. Hadits semisal diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud

 عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ؛ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى الله عليه وسلم قَالَ: "مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْوَاقِعَةِ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ، لَمْ تُصِبْهُ فَاقَةٌ أَبَدًا 

Dari Ibnu Mas'ud, bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam telah bersabda: Barang siapa membaca surat Al-Waqiah setiap malamnya, niscaya tidak akan tertimpa kemiskinan selamanya. 

3. Hadits diriwayatkan dari Ibnu Asakir

 مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْوَاقِعَةِ كُلَّ لَيْلَةٍ، لَمْ تُصِبْهُ فَاقَةٌ أَبَدًا

Barang siapa yang membaca surat Al-Waqi'ah setiap malam, niscaya tidak akan terkena kemiskinan selamanya'.” (HR. Ibnu Asakir) 

4. Hadits membaca Surat Al Waqiah saat shalat subuh 

Imam Ahmad meriwayatkan dari Jabir ibnu Samurah yang mengatakan bahwa dahulu Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dalam shalat subuhnya membaca surat Al-Waqiah dan surat-surat lainnya yang semisal.

Surat Al-Waqiah Lengkap 96 Ayat Beserta Terjemahan Bahasa Indonesia:

1. اِذَا وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُۙ

Iżā waqa‘atil-wāqi‘ah(tu).

Apabila terjadi hari Kiamat (yang pasti terjadi),

2. لَيْسَ لِوَقْعَتِهَا كَاذِبَةٌ ۘ

Laisa liwaq‘atihā kāżibah(tun).

tidak ada seorangpun yang (dapat) mendustakan terjadinya.

3. خَافِضَةٌ رَّافِعَةٌ

Khāfiḍatur rāfi‘ah(tun).

(Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain).

4. اِذَا رُجَّتِ الْاَرْضُ رَجًّاۙ

Iżā rujjatil-arḍu rajjā(n).

Apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya

5. وَّبُسَّتِ الْجِبَالُ بَسًّاۙ

Wa bussatil-jibālu bassā(n).

dan gunung-gunung dihancurkan sehancur-hancurnya,

6. فَكَانَتْ هَبَاۤءً مُّنْۢبَثًّاۙ

Fa kānat habā'am mumbaṡṡā(n).

jadilah ia debu yang beterbangan.

7. وَّكُنْتُمْ اَزْوَاجًا ثَلٰثَةً ۗ

Wa kuntum azwājan ṡalāṡah(tan).

Kamu menjadi tiga golongan,

8. فَاَصْحٰبُ الْمَيْمَنَةِ ەۙ مَآ اَصْحٰبُ الْمَيْمَنَةِ ۗ

Fa aṣḥābul-maimanah(ti), mā aṣḥābul-maimanah(ti).

yaitu golongan kanan, alangkah mulianya golongan kanan itu

9. وَاَصْحٰبُ الْمَشْـَٔمَةِ ەۙ مَآ اَصْحٰبُ الْمَشْـَٔمَةِ ۗ

Wa aṣḥābul-masy'amah(ti), mā aṣḥābul-masy'amah(ti).

dan golongan kiri, alangkah sengsaranya golongan kiri itu.

10. وَالسّٰبِقُوْنَ السّٰبِقُوْنَۙ

Was-sābiqūnas-sābiqūn(a).

Selain itu, (golongan ketiga adalah) orang-orang yang paling dahulu (beriman). Merekalah yang paling dahulu (masuk surga).

11. اُولٰۤىِٕكَ الْمُقَرَّبُوْنَۚ

Ulā'ikal-muqarrabūn(a).

Mereka itulah orang-orang yang didekatkan (kepada Allah).

12. فِيْ جَنّٰتِ النَّعِيْمِ

Fī jannātin-na‘īm(i).

(Mereka) berada dalam surga (yang penuh) kenikmatan.

13. ثُلَّةٌ مِّنَ الْاَوَّلِيْنَۙ

Ṡullatum minal-awwalīn(a).

(Mereka adalah) segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu

14. وَقَلِيْلٌ مِّنَ الْاٰخِرِيْنَۗ

Wa qalīlum minal-ākhirīn(a).

dan sedikit dari orang-orang yang (datang) kemudian.

15. عَلٰى سُرُرٍ مَّوْضُوْنَةٍۙ

‘Alā sururim mauḍūnah(tin).

(Mereka berada) di atas dipan-dipan yang bertatahkan emas dan permata

16. مُّتَّكِـِٕيْنَ عَلَيْهَا مُتَقٰبِلِيْنَ

Muttaki'īna ‘alaihā mutaqābilīn(a).

seraya bersandar di atasnya saling berhadapan.

17. يَطُوْفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَانٌ مُّخَلَّدُوْنَۙ

Yaṭūfu ‘alaihim wildānum mukhalladūn(a).

Mereka dikelilingi oleh anak-anak yang selalu muda

18. بِاَكْوَابٍ وَّاَبَارِيْقَۙ وَكَأْسٍ مِّنْ مَّعِيْنٍۙ

Bi'akwābiw wa abārīq(a), wa ka'sim mim ma‘īn(in).

dengan (membawa) gelas, kendi, dan seloki (berisi minuman yang diambil) dari sumber yang mengalir.

19. لَّا يُصَدَّعُوْنَ عَنْهَا وَلَا يُنْزِفُوْنَۙ

Lā yuṣadda‘ūna ‘anhā wa lā yunzifūn(a).

Mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk.

20. وَفَاكِهَةٍ مِّمَّا يَتَخَيَّرُوْنَۙ

Wa fākihatim mimmā yatakhayyarūn(a).

(Mereka menyuguhkan pula) buah-buahan yang mereka pilih

21. وَلَحْمِ طَيْرٍ مِّمَّا يَشْتَهُوْنَۗ

Wa laḥmi ṭairim mimmā yasytahūn(a).

dan daging burung yang mereka sukai.

22. وَحُوْرٌ عِيْنٌۙ

Wa ḥūrun ‘īn(un).

Ada bidadari yang bermata indah

23. كَاَمْثَالِ اللُّؤْلُؤِ الْمَكْنُوْنِۚ

Ka'amṡālil-lu'lu'il-maknūn(i).

laksana mutiara yang tersimpan dengan baik

24. جَزَاۤءًۢ بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

Jazā'am bimā kānū ya‘malūn(a).

sebagai balasan atas apa yang selama ini mereka kerjakan.

25. لَا يَسْمَعُوْنَ فِيْهَا لَغْوًا وَّلَا تَأْثِيْمًاۙ

Lā yasma‘ūna fīhā lagwaw wa lā ta'ṡīmā(n).

Di sana mereka tidak mendengar percakapan yang sia-sia dan tidak (pula) percakapan yang menimbulkan dosa,

26. اِلَّا قِيْلًا سَلٰمًا سَلٰمًا

Illā qīlan salāman salāmā(n).

kecuali (yang mereka dengar hanyalah) ucapan, “Salam… salam.”

27. وَاَصْحٰبُ الْيَمِيْنِ ەۙ مَآ اَصْحٰبُ الْيَمِيْنِۗ

Wa aṣḥābul-yamīn(i), mā aṣḥābul-yamīn(i).

Golongan kanan, alangkah mulianya golongan kanan itu.

28. فِيْ سِدْرٍ مَّخْضُوْدٍۙ 

Fī sidrim makhḍūd(in).

(Mereka) berada di antara pohon bidara yang tidak berduri,

29. وَّطَلْحٍ مَّنْضُوْدٍۙ

Wa ṭalḥim manḍūd(in).

pohon pisang yang (buahnya) bersusun-susun,

30. وَّظِلٍّ مَّمْدُوْدٍۙ

Wa ẓillim mamdūd(in).

naungan yang terbentang luas,

31. وَّمَاۤءٍ مَّسْكُوْبٍۙ

Wa mā'im maskūb(in).

air yang tercurah,

32. وَّفَاكِهَةٍ كَثِيْرَةٍۙ

Wa fākihatin kaṡīrah(tin).

buah-buahan yang banyak

33. لَّا مَقْطُوْعَةٍ وَّلَا مَمْنُوْعَةٍۙ

Lā maqṭū‘atiw wa lā mamnū‘ah(tin).

yang tidak berhenti berbuah dan tidak terlarang memetiknya,

34. وَّفُرُشٍ مَّرْفُوْعَةٍۗ

Wa furusyim marfū‘ah(tin).

dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk.

35. اِنَّآ اَنْشَأْنٰهُنَّ اِنْشَاۤءًۙ

Innā ansya'nāhunna insyā'ā(n).

Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari itu) secara langsung,

36. فَجَعَلْنٰهُنَّ اَبْكَارًاۙ

Faja‘alnāhunna abkārā(n).

lalu Kami jadikan mereka perawan-perawan

37. عُرُبًا اَتْرَابًاۙ

‘Uruban atrābā(n).

yang penuh cinta (lagi) sebaya umurnya,

38. لِّاَصْحٰبِ الْيَمِيْنِۗ

Li'aṣḥābil-yamīn(i).

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut