JAKARTA, iNews.id - Surat Maryam untuk ibu hamil ayat 1-16 merupakan salah satu bentuk riyadoh atau laku batin bagi ibu hamil agar hati menjadi lebih tenang dan janin yang dikandung kelak menjadi generasi qur'ani.
Riyadhoh atau laku spiritual itu sangat penting dilakukan oleh ibu hamil agar janin yang dikandungannya sehat secara fisik dan kelak menjadi anak saleh.
Faedah Qiyamul Lail Bagi Kesehatan, Membuat Badan Jarang Sakit Lho!
Bagi ibu hamil, selain wajib menjaga kondisi tubuhnya agar tetap sehat, juga dianjurkan melakukan amalan sesuai ajaran Islam. Di antaranya membaca Al Quran, bersedekah, membaca dzikir dan berdoa.
KH Muhammad Sholikhin dalam bukunya Ritual & Tradisi islam Jawa menuturkan, sebagai bentuk tawakal dan kepasrahan, sebaiknya bagi ibu hamil terutama ketika menjelang kelahiran diisi dengan memperbanyak bacaan Alquran, istighfar dan bersholawat untuk Nabi Muhammad SAW.
6 Doa Saat Terlilit Utang, Patut Diamalkan Setiap Hari
Maksud dari membaca Alquran untuk bertabarruk atau mengambil berkah dari para nabi sebagaimana kisah mereka yang dituturkan dalam Alquran dan berharap anugerah, keajaiban serta rahmat dari Allah SWT.
Membacakan ayat-ayat suci Alquran sangat penting dilakukan pada jabang bayi yang masih ada dalam kandungan. Allah SWT mengaruniakan pendengaran sejak usia kandungan masuk pada minggu ke 8 dan mulai sempurna pada minggu ke 24. Alangkah indahnya jika saat mereka mulai mendengar yang pertama kali, mereka mendengar ayat-ayat suci Alquran.
Membaca Alquran khususnya Surat Maryam untuk ibu hamil tujuannya bertabaruk atau mengambil berkah dari Alquran. Dengan membaca Surat Maryam saat hamil, diharapkan bisa dimudahkan saat melahirkan dan tidak merasakan sakit yang kepayahan serta anak yang dilahirkannya memiliki keimanan yang kuat, ceras dan pandai bersyukur.
Surat Maryam untuk Ibu Hamil Ayat 1-16, Arab, Latin, Terjemahannya
1. كۤهٰيٰعۤصۤ ۚ
Kāf hā yā ‘aīn ṣād.
Artinya: Kāf Hā Yā ‘Ain Ṣād.
2. ذِكْرُ رَحْمَتِ رَبِّكَ عَبْدَهٗ زَكَرِيَّا ۚ
Latin: Żikru raḥmati rabbika ‘abdahū zakariyyā.
Terjemahannya: (Yang dibacakan ini adalah) penjelasan tentang rahmat Tuhanmu kepada hamba-Nya, Zakaria,
3. اِذْ نَادٰى رَبَّهٗ نِدَاۤءً خَفِيًّا
Latin: Iż nādā rabbahū nidā'an khafiyyā(n).
Artinya: (yaitu) ketika dia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lirih.
4. قَالَ رَبِّ اِنِّيْ وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّيْ وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَّلَمْ اَكُنْۢ بِدُعَاۤىِٕكَ رَبِّ شَقِيًّا
Latin: Qāla rabbi innī wahanal-‘aẓmu minnī wasyta‘alar-ra'su syaibaw wa lam akum bidu‘ā'ika rabbi syaqiyyā(n).
Artinya: Dia (Zakaria) berkata, “Wahai Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah, kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku tidak pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, wahai Tuhanku.
5. وَاِنِّيْ خِفْتُ الْمَوَالِيَ مِنْ وَّرَاۤءِيْ وَكَانَتِ امْرَاَتِيْ عَاقِرًا فَهَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ وَلِيًّا ۙ
Latin: Wa innī khiftul-mawāliya miw warā'ī wa kānatimra'atī ‘āqiran fahab lī mil ladunka waliyyā(n).
Artinya: Sesungguhnya aku khawatir terhadap keluargaku sepeninggalku, sedangkan istriku adalah seorang yang mandul. Anugerahilah aku seorang anak dari sisi-Mu.
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku