Tata Cara Shalat Tarawih Muhammadiyah, Inilah Doa dan Jumlah Rakaatnya
JAKARTA, iNews.id - Tata cara shalat tarawih Muhammadiyah menjadi panduan penting bagi umat Islam, khususnya warga Muhammadiyah, dalam menghidupkan malam-malam Ramadhan. Shalat Tarawih, sebagai ibadah sunnah yang sangat dianjurkan, memiliki tata cara yang khas dalam Muhammadiyah, meliputi jumlah rakaat, bacaan, hingga pelaksanaan witir.
Berikut tata cara shalat tarawih Muhammadiyah yang dilansir dari laman resmi organisasi Islam tersebut:
Qiyamu Ramadhan merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan selama bulan Ramadhan. Hukumnya tidak wajib, tetapi disunnahkan. Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas serta hadits dari Aisyah berikut:
عن ابن شهاب قال أخبرني عروة أن عائشة أخبرته أن رسول الله صلى الله عليه وسلم خرج ذات ليلة من جوف الليل فصلى في المسجد فصلى رجال بصلاته فأصبح الناس فتحدثوا فاجتمع أكثر منهم فصلوا معه فأصبح الناس فتحدثوا فكثر أهل المسجد من الليلة الثالثة فخرج رسول الله صلى الله عليه وسلم فصلوا بصلاته فلما كانت الليلة الرابعة عجز المسجد عن أهله حتى خرج لصلاة الصبح فلما قضى الفجر أقبل على الناس فتشهد ثم قال أما بعد فإنه لم يخف علي مكانكم لكني خشيت أن تفرض عليكم فتعجزوا عنه. (رواه البخاري و مسلم)
Artinya: Diriwayatkan dari Ibnu Syihab, bahwa ‘Urwah menyampaikan kepada Aisyah bahwa Rasulullah saw. pada suatu malam di bulan Ramadhan pergi ke masjid untuk shalat. Beberapa orang mengikuti beliau. Keesokan harinya orang-orang membicarakan shalat tersebut sehingga semakin banyak yang bergabung. Pada malam ketiga, jamaah bertambah lebih banyak lagi. Namun, pada malam keempat, masjid sudah tidak cukup menampung jamaah. Setelah shalat Subuh, Nabi saw. berkata, "Aku mengetahui apa yang kalian lakukan, tetapi aku khawatir jika shalat ini diwajibkan atas kalian, lalu kalian tidak mampu melaksanakannya." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Pada prinsipnya, Qiyamu Ramadhan memiliki kesamaan dengan shalat tahajjud, witir, dan qiyamul lail. Oleh karena itu, jumlah rakaatnya adalah 11. Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Abi Salamah bin Abdirrahman ketika beliau bertanya kepada Aisyah:
كَيْفَ كَانَتْ صَلاَةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي رَمَضَانَ ؟ قَالَتْ : ” مَا كَانَ الرسول الله ص.م يَزِيدُ فِي رَمَضَانَ وَلاَ فِي غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً يُصَلِّي أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ فَلاَ تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّي أَرْبَعًا فَلاَ تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّي ثَلاَثًا. (رواه البخاري)
Artinya: Aisyah ra. ditanya tentang bagaimana shalat Rasulullah saw. di bulan Ramadhan. Ia menjawab, "Beliau tidak pernah menambah shalat baik di bulan Ramadhan maupun di luar Ramadhan lebih dari sebelas rakaat. Beliau shalat empat rakaat, dan janganlah kamu bertanya tentang keindahan dan panjangnya. Kemudian, beliau shalat empat rakaat lagi, jangan pula kamu bertanya tentang keindahan dan panjangnya. Lalu, beliau shalat tiga rakaat." (HR. Al-Bukhari)
Dalam kitab Himpunan Putusan Tarjih (HPT) halaman 346-354, dijelaskan bahwa tata cara Qiyamu Ramadhan adalah sebagai berikut:
Diawali dengan shalat iftitah 2 raka’at (rak’atain khofifatain). Hal ini sesuai dengan hadits riwayat Muslim:
عَنْ اَبِى هُرَيْرَة عَنِ النَّبِى صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:إِذَا قاَمَ اَحَدُكُمْ مِنَ اللَّيْلِ فَلْيَفْتَحْ صَلاَتَهُ بَرَكْعَتَيْنِ خَفِفَتَيْنِ. (رواه مسلم)
Artinya: Diriwayatkan dari Abi Hurairah ra., Rasulullah saw. bersabda, "Jika salah seorang di antara kalian hendak melaksanakan shalat malam, hendaklah ia memulainya dengan dua raka’at yang ringan." (HR. Muslim)
Bacaan dalam shalat iftitah:Pada rakaat pertama setelah takbiratul ihram, membaca doa iftitah, lalu membaca Al-Fatihah.
Pada rakaat kedua, hanya membaca Al-Fatihah.
Pelaksanaan Qiyamu Ramadhan dapat dilakukan dengan beberapa metode:
a. 11 raka’at dengan pembagian:
4 raka’at (satu salam) + 4 raka’at (satu salam) + 3 raka’at witir (satu salam)
Berdasarkan hadits:
عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّهُ سَأَلَ عَائِشَةَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، كَيْفَ كَانَتْ صَلاَةُ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم فِي رَمَضَانَ ... (رواه مسلم)
b. 13 raka’at dengan pembagian:
2 raka’at khafifatain + 2 raka’at + 2 raka’at + 2 raka’at + 2 raka’at + 2 raka’at + 1 raka’at witir
Hal ini didasarkan pada hadits:
عَنْ زَيْدِ بِنْ خَالِدٍ الْجُهَنَيِّ أَنَّهُ قَالَ لَاَرْمُقَنّ صَلَاةُ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم الَّيْلة ... (رواه مسلم)