Tata Cara Sholat yang Benar Bagi Perempuan
Batasan Aurat Perempuan Dalam Sholat
Tata cara sholat yang benar bagi perempuan ini sebenarnya sama dengan laki-laki mulai rukun, syarat, dan bacaan niatnya. Namun, yang perlu diperhatikan bagi perempuan dalam sholat adalah bagaimana menutup aurat mulai tangan sampai kaki kecuali wajah dan dua telapak tangan, memelankan suara dan ketentuan lainnya.
Direktur Rumah Fiqih Indonesia, Ustaz Ahmad Sarwat MA menjelaskan, para ulama secara mayoritas telah bersepakat berdasarkan dalil-dalil yang ada untuk menetapkan bahwa batas aurat seorang perempuan termasuk dalam sholat adalah seluruh tubuhnya, kecuali wajah dan kedua tapak tangan.
Dalam bahasa arab, disebutkan jami'u badaniha illa al-wajha wal kaffaini (seluruh tubuhnya kecuali wajah dan dua tapak tangan). Tapak tangan ini mencakup bagian dalam dan luarnya. Sehingga batas mulainya aurat adalah pada pergelangan tanganya (ar-risghu).
Dengan demikian, ketika ada seorang perempuan shalat dengan terlihat punggung tangannya, belum termasuk terlihat auratnya. Sebab punggung tangan bukan termasuk aurat, jadi memang boleh terlihat.
Posisi Perempuan Jadi Imam
Apabila seorang perempuan mengimami seorang makmum perempuan, maka makmum tersebut berdiri di samping kanan dari imam. Posisi ini sama persis dengan aturan shaf shalat bagi dua orang laki-laki yang melakukan shalat berjamaah.
Namun apabila mengimami jamaah perempuan, maka posisi imam ini berdiri paling depan di tengah-tengah shaf dengan jarak selangkah atau dua langkah untuk membedakan sedikit posisi dirinya sebagai imam dari para jamaah makmum.
Para ulama menyebutkan bahwa barisan yang terbaik buat wanita ada pada bagian paling belakang. Dalam hal ini maksudnya adalah shalat berjamaah di masjid, dimana makmumnya terdiri dari laki-laki dan wanita serta anak-anak. Untuk kasus shalat di masjid, dimana makmumnya terdiri dari laki-laki dan perempuan, barisan yang paling baik buat perempuan adalah paling belakang.
Wallahu A'lam
Editor: Kastolani Marzuki