Tata Cara Tawaf, Lengkap dengan Sunnah dan Doa Setelahnya
JAKARTA, iNews.id - Tata cara Tawaf berikut patut untuk diketahui oleh semua umat muslim. Tawaf merupakan suatu ibadah yang dilakukan dengan mengelilingi Ka’bah yang ada di Masjidil Haram sebanyak tujuh kali putaran.
Perintah melakukan Tawaf ini termaktub dalam Al-Qur’an surat Al-Hajj ayat ke-29.
وَلْيَطَّوَّفُوا بِالْبَيْتِ الْعَتِيقِ
Artinya: “Hendaknya mereka melakukan Tawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah).”
Adapun terdapat 3 jenis Tawaf yang dilakukan bergantung pada hukum dan waktu pelaksanaannya, yakni Tawaf Qudum atau Tawaf kedatangan, Tawaf Ifadhah atau Tawaf yang menjadi rukun haji, dan Tawaf Wada’ atau Tawaf perpisahan.
Lalu, bagaimana tata cara Tawaf yang sesuai dengan syara’? Simak ulasan iNews.id berikut ini.
1.Bersuci dari hadas besar dan kecil serta najis.
2.Menutup aurat.
3.Berada di dalam Masjidil Haram termasuk di area perluasan.
4.Memutari Ka’bah berlawanan arah jarum jam yang dimulai dari titik hajar aswad.
5.Memastikan pundak kiri lurus ke arah kiblat dan tidak menoleh ke arah lainnya saat memutari Ka’bah.
6.Mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh putaran.
Selain beberapa hal yang wajib dilakukan di atas, berikut ini adalah hal-hal yang disunnahkan saat melaksanakan Tawaf.
-Tawaf sunnah dilakukan dengan berjalan kaki.
-Di putaran pertama sampai ketiga disunnahkan untuk berjalan cepat.
-Di putaran keempat sampai ketujuh disunnahkan untuk berjalan biasa.
-Disunnahkan memperbanyak membaca talbiyah serta zikir.
-Mencium hajar aswad atau memberikan isyarat seolah mencium hajar aswad setiap kali melintasinya di setiap putaran.
-Melaksanakan sholat sunnah dua rakaat usai mengerjakan Tawaf di belakang makam Ibrahim.
Ketika selesai mengerjakan Tawaf, seorang dianjurkan untuk melafalkan doa berikut ini.
اللَّهُمَّ يَا رَبَّ البَيْتِ العَتِيْقِ، اَعْتِقْ رِقَابَنَا، وَرِقَابَ آبَائِنَا، وَأُمَّهَاتِنَا وَإخْوَانِنَا وَأَوْلاَدِنَا مِنْ النَارِ، يَا ذَا الجُوْدِ وَالكَرَمِ وَالفَضْلِ وَالمَنِّ وَالعَطَاءِ والإحْسَانِ
اللَّهُمَّ أحْسِنْ عاقِبَتَنا في الأمُورِ كُلِّها، وأجِرْنا مِنْ خَزْي الدُّنْيَا وَعَذابِ الآخِرَةِ
اللَّهُمَّ إِنِّيْ عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ، وَاقِفٌ تَحْتَ بَابِكَ مُلْتَزِمٌ بِأَعْتَابِكَ، مُتَذَلِّلٌ بَيْنَ يَدَيْكَ، أَرْجُو رَحْمَتَكَ، وَأَخْشَى عَذَابَكَ، يَاقَدِيْمَ الإِحْسَانِ
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْألُكَ أَنْ تَرْفَعَ ذِكْرِيْ وَتَضَعَ وِزْرِيْ، وَتُصْلِحَ أَمْرِيْ، وَتُطَهِّرَ قَلْبِيْ، وَتُنَوِّرَ لِيْ فِيْ قَبْرِيْ، وَتَغْفِرَ لِيْ ذَنْبِيْ، وَأَسْألُكَ دَرَجَاتِ العُلَى مِنَ الجَنَّةِ
Allahumma yaarabbalbaitil’atiiqi, a’qiqriqaabana, wariqaa ba aabaainaa, wa’aammahaatinaa waikhwaaninaa wa awlaa dinaa minnar, yaa dzaljuudi walkarami wal fadhli waamanna waa’athaa’i wal ihsaani,
Allahumma ahsin ‘aqibatanaa filumuurikulaha, wa’jirnaa minkhozddanyaa wa adzaabil akhirati
Allahumma inni ‘abduka wabnu ‘abdika, waqifun tahta baaika multazimun bi’taabika, mutadzallalunbaynayadayka, arjuurahmataka, wa’akhsyaadzaabaka, yaqadiimal ikhsaani.
Allahumma inna as’aluka antarfa’a dzikriy watadho’a wizrii, wa tushlikha umrii, watuthahharaqalbiiy, watunawwaraliy fii qabriiy,wataghfiraliiy danbiiy, wa’asaluka darahaatil’ula minaljannati.
Artinya: “Ya Allah, yang memelihara Ka’bah ini, bebaskanlah dari kami, bapak dan ibu kami, saudara-saudara dan anak-anak kami dari siksa neraka, wahai Tuhan Yang Maha Pemurah, Dermawan dan mempunyai keutamaan, kemulian, kelebihan, anugerah, pemberian dan kebaikan.
Ya Allah, perbaikilah kesudahan segenap urusan kami dan jauhkanlah dari kehinaan dunia dan siksa di akhirat.
Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak dari hamba-Mu, tegak merapat berdiri di bawah pintu Ka’bah-Mu menundukkan diri dihadapan-Mu sambil mengharapkan rahmat-Mu, kasih sayang-Mu, dan takut akan siksa-Mu.
Wahai Tuhan pemilik kebaikan abadi, aku mohon pada-Mu agar Engkau tinggikan namaku, hapuskan dosaku, perbaiki segala urusanku, bersihkan hatiku berikan cahaya kelak dalam kuburku. Ampunilah dosaku dan aku mohon pada-Mu martabat yang tinggi didalam surga.”
Demikian tata cara Tawaf yang patut diketahui oleh seluruh umat muslim. Wallahu a’lam.
Editor: Komaruddin Bagja