JAKARTA, iNews.id - Teks bacaan Al Barzanji abtadiul imla lengkap Arab, latin, dan artinya berikut ini bisa diamalkan umat Islam setiap memasuki Bulan Maulid atau Rabiul Awal.
Kitab Al Barzanji mengisahkan kelahiran Nabi Muhammad SAW hingga diutus menjadi Rasul yang banyak mengandung hikah dan teladan. Selain itu, Al Barzanji juga berisikan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW untuk mengharap syafaat Rasulullah SAW.
Cara Cerdas Bersedekah Menurut Imam Al Ghazali, Simak di Sini!
Kitab Al Barzanji merupakan karya Syeikh Ja'far ibn Hasan ibn Abdul Karim ibn Muhammad Al Barzanji, ulama besar, sufi sekaligus mufti asal Madinah. Secara nasab, Syeikh Ja'far al Barzanji langsung terhubung ke Rasulullah SAW dari jalur Sayyidah Fatimah Az-Zahra.
Nama Al-Barzanji diambil dari nama sang pengarang yang juga merupakan seorang sufi terkenal, yakni Syaikh Ja’far bin Husin bin Abdul Karim bin Muhammad Al-Barzanji.
Maulid Nabi 2025 Apakah Tanggal Merah? Catat Jadwal dan Doa Sambut Rabiul Awal
Beliau menuliskan kitab Maulid Al-Barzanji atau lebih dikenal sebagai 'Iqd Al-Jawahir atau 'Iqd Al-Jawhar fi Mawlid An-Nabiyyil Azhar. Kitab satu ini populer di seluruh dunia Islam dimana menceritakan kisah Nabi Muhammad dari kelahiran hingga wafat.
Mengutip salah satu jurnal yang diterbitkan STAIN Majene, terdapat momen sakral atau mahalul qiyam (Asarakah) saat pembacaan teks Barzanji yakni dimana para peserta diharuskan untuk berdiri dengan sikap penuh kerendahan hati.
Kapan Bulan Rabiul Awal 2025? Cek Kalender Islam dan Amalannya
Saat ini, umat Islam akan memasuki Bulan Rabiul Awal 1447 H yang juga disebut Bulan Maulid Nabi.
Bulan Rabiul Awal ini sangat istimewa bagi umat Islam karena di bulan ini manusia paling mulia Nabi Muhammad SAW dilahirkan ke bumi. Tujuan memeringati Maulid Nabi SAW adalah dalam rangka menampakkan kegembiran atas kelahiran Nabi SAW.
Isnan Ansory dalam bukunya Pro Kontra Maulid Nabi menyebutkan, Syaikh as-Sayyid Zain Aal Sumaith, dalam karyanya Masail Katsuro Haulaha an-Niqosy wa al-Jidal, mendefinisikan Maulid Nabi Muhammad yakni, memperingati hari kelahiran Rasulullah dengan menyebut-nyebut kisah hidupnya, dan setiap tanda-tanda kemulian dan mukjizat Nabi Saw dalam rangka mengagungkan kedudukannya, dan menampakkan kegembiraan atas kelahirannya.
Salah satu bentuk mengungkapkan kebahagiaan dan rasa syukur itu yakni dengan memperbanyak amalan sunnah di antaranya membaca sholawat.
Al-Syaikh Ibnu al-Haj mengatakan : "Sudah selayaknya ketika memasuki bulan Rabiul Awal ini, agar kita mengagungkan dan memuliakannya. Yaitu dengan cara mengikuti jejak langkah Rasulullah Saw, di mana beliau mengkhususkan beberapa waktu utama dengan menambahkan beberapa amal kebajikan dan memperbanyak kebaikan di dalamnya.
Berikut ini teks bacaan kitab Al barzanji lengkap untuk dibaca saat Maulid nabi.
Teks Bacaan Al Barzanji Abtadiul Imla
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَبْتَدِئُ الْإِمْلَاءَ بِاسْمِ الذَّاتِ الْعَلِيَّةِ مُسْتَدِرًّا فَيْضَ الْبَرَكَاتِ عَلـٰى مَا أَنَالَهُ وَأَوْلَاهُ ۞ وَأُثَنِّي بِحَمْدٍ مَوَارِدُهُ سَائِغَةٌ هَنِيَّةٌ مُمْتَطِيًا مِنَ الشُّكْرِ الْجَمِيْلِ مَطَايَاهُ ۞ وأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى النُّوْرِ الْمَوْصُوْفِ بِالتَّقَدُّمِ وَالْأَوَّلِيَّةِ، اَلْمُنْتَقِلِ فِي الْغُرَرِ الْكَرِيْمَةِ وَالْجِبَاهِ ۞ وَأَسْتَمْنِحُ اللهَ تَعَالـٰى رِضْوَانًا يَخُصُّ الْعِتْرَةَ الطَّاهِرَةَ النَّـبَوِيَّةَ وَيَعُمُّ الصَّحَابَةَ وَالْأَتْبَاعَ وَمَنْ وَالَاهُ ۞ وَأَسْتَجْدِيْهِ هِدَايَةً لِسُلُوْكِ السُّـبُلِ الْوَاضِحَةِ الْجَلِيَّةِ وَحِفْظًا مِنَ الْغَوَايَةِ فِي خِطَطِ الْخَطَأِ وَخُطَاهُ ۞ وأَنْشُرُ مِنْ قِصَّةِ الْمَوْلِدِ النَّبَوِيِّ بُرُوْدًا حِسَانًا عَبْقَرِيَّةً نَاظِمًا مِنَ النَّسَبِ الشَّرِيْفِ عِقْدًا تُحَلَّى الْمَسَامِعُ بِحُلَاهُ ۞ وأَسْتَعِيْنُ بِحَوْلِ اللهِ وَقُوَّتِهِ الْقَوِيَّةِ؛ فَإِنَّهُ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِالله
Artinya: Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Aku mulai membacakan dengan nama Dzat Yang Mahatinggi. Dengan memohon limpahan keberkahan atas apa yang Allah berikan dan karuniakan kepadanya (Nabi Muhammad SAW). Aku memuji dengan pujian yang sumbernya selalu membuatku menikmati. Dengan mengendarai rasa syukur yang indah. Aku mohonkan shalawat dan salam (rahmat dan kesejahteraan) atas cahaya yang disifati dengan kedahuluan (atas makhluk lain) dan keawalan (atas seluruh makhluk). Yang berpindah-pindah pada orang-orang yang mulia. Aku memohon kepada Allah karunia keridhaan yang khusus bagi keluarga beliau yang suci. Dan umumnya bagi para sahabat, para pengikut, dan orang yang dicintainya. Dan aku meminta tolong kepada-Nya agar mendapat petunjuk untuk menempuh jalan yang jelas dan terang. Dan terpelihara dari kesesatan di tempat-tempat dan jalan-jalan kesalahan. Aku sebar luaskan kain yang baik lagi indah tentang kisah kelahiran Nabi SAW. Dengan merangkai puisi mengenai keturunan yang mulia sebagai kalung yang membuat telinga terhias dengannya. Dan aku minta tolong dengan daya Allah Ta’ala dan kekuatan-Nya yang kuat. Karena, sesungguhnya tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.
Bab II: Waba‘du fa-aqûlu…
وَبَعْدُ؛ فَأَقُوْلُ هُوَ سَيِّدُنَا مُحَمَّدٌ ࣙ بْنُ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ وَاسْمُهُ شَيْبَةُ الْحَمْدِ حُمِدَتْ خِصَالُهُ السَّنِيَّةُ. ابْنِ هَاشِمٍ وَاسْمُهُ عَمْرُو بْنُ عَبْدِ مَنَافٍ وَاسْمُهُ الْمُغِيْرَةُ الَّذِيْ يَنْتَمِي الْاِرْتِقَاءُ لِعُلْيَاهُ. اِبْنِ قُصَيٍّ وَاسْمُهُ مُجَمِّعٌ سُمِّيَ بِقُصَيٍّ لِتَقَاصِيْهِ فِيْ بِلَادِ قُضَاعَةَ الْقَصِيَّةِ. إِلَى أَنْ أَعَادَهُ اللهُ تَعَالَى إِلَى الْحَرَمِ الْمُحْتَرَمِ فَحَمَى حِمَاهُ. اِبْنِ كِلَابٍ وَاسْمُهُ حَكِيْمُ ابْنُ مُرَّةَ بْنِ كَعْبِ بْنِ لُؤَيِّ بْنِ غَالِبِ بْنِ فِهْرٍ وَاسْمُهُ قُرَيْشٌ وَإِلَيْهِ تُنْسَبُ الْبُطُوْنُ الْقُرَشِيَّةُ. وَمَا فَوْقَهُ كِنَانِيٌّ كَمَا جَنَحَ إِلَيْهِ الْكَثِيْرُ وَارْتَضَاهُ. اِبْنِ مَالِكِ ابْنِ النَّضْرِ بْنِ كِنَانَةَ بْنِ خُزَيْمَةَ بْنِ مُدْرِكَةَ بْنِ إِلْيَاسَ وَهُوَ أَوَّلُ مَنْ أَهْدَى الْبُدْنَ إِلَى الرِّحَابِ الْحَرَمِيَّةِ. وَسُمِعَ فِيْ صُلْبِهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَكَرَ اللهَ تَعَالَى وَلَبَّاهُ. اِبْنِ مُضَرَ بْنِ نِزَارِ بْنِ مَعَدِّ بْنِ عَدْنَانَ وَهٰذَا سِلْكٌ نَظَّمَتْ فَرَآئِدَهُ بَنَانُ السُّنَّةِ السَّنِيَّةِ. وَرَفْعُهُ إِلَى الْخَلِيْلِ إِبْرَاهِيْمَ أَمْسَكَ عَنْهُ الشَّارِعُ وَأَبَاهُ. وَعَدْنَانُ بِلَا رَيْبٍ عِنْدَ ذَوِي الْعُلُوْمِ النَّسَبِيَّةْ. إِلَى الذَّبِيْحِ إِسْمَاعِيْلَ نِسْبَتُهُ وَمُنْتَمَاهُ. فَأَعْظِمْ بِهِ مِنْ عِقْدٍ تَأَلَّقَتْ كَوَاكِبُهُ الدُّرِّيَّةُ. وَكَيْفَ لَا وَالسَّيِّدُ الْأَكْرَمُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاسِطَتُهُ الْمُنْتَقَاهُ.
Wa ba‘du, fa aqûlu huwa sayyidunâ muhammadubnu ‘abdillâhib-ni ‘abdil muththalibi wasmuhu syaibatul-ḫamdi ḫumidat khishâluhus-saniyyah, ibni hâsyimin wasmuhu ‘amrub-nu ‘abdi manâfin wasmuhul-mughîratul-ladzî yantamil-irtiqâ’u li ‘ulyâh, ibni qushayyin wasmuhu mujammi‘un summiya biqushayyin litaqâshîhi fî bilâdi qudlâ‘atal qashiyyah. ilâ an a‘âdahullâhu ta’âlâ ilal-haramil-muḫtarami faḫama ḫimâh, ibni kilâbin wasmuhu ḫakîmub-ni murratab-ni ka‘bib-ni luayyib-ni ghâlibib-ni fihrin wasmuhu quraisyun wa ilaihi tunsabul-buthûnul-qurasyiyyah. wa mâ fauqahu kinâniyun kamâ janaḫa ilaihil katsîru wartadlâh, ibni mâlikib-nin-nadlrib-ni kinânatab-ni khuzaimatab-ni mudrikatab-ni ilyâsa wa huwa awwalu man ahdal-budna ilar-riḫâbil haramiyyah. wasumi‘a fî shulbihin-nabiyyu shallallâhu alaihi wa sallama dzakarallâha ta'âlâ wa labbâh, ibni mudlarabni nizâribni ma‘addib-ni ‘adnâna wa hâdzâ silkun nadhdhamat farâ’idahu banânus-sunnatis-saniyyah. wa raf‘uhu ilal-khalîli ibrâhîma amsaka ‘anhusy-syâri’u wa abâh, wa ‘adnânu bilâ raibin ‘inda dzawil ‘ulûmin-nasabiyyah. iladz-dzabîhi ismâ’îla nisbatuhu wa muntamâh, fa a‘dhim bihi min ‘iqdin ta’allaqat kawâkibuhud-durriyyah, wa kaifa lâ was-sayyidul-akramu shallallâhu ‘alaihi wa sallama wâsithatuhul-muntaqâh.
Artinya: Setelah itu aku berkata: Dia adalah junjungan kita, Nabi Muhammad bin Abdullah bin Abdil Muththalib. Namanya (nama Abdul Muthalib) adalah Syaibatul Hamdi, dan perilaku-perilakunya yang luhur itu terpuji. Ia putra Hasyim, yang nama sebenarnya ‘Amr, putra Abdi Manaf, yang nama sebenarnya Mughirah, yang keluhuran itu dicitrakan kepadanya karena kemuliaan nasabnya. Ia putra Qushay, yang nama sebenarnya Mujammi’. Disebut Qushaiy karena jauhnya (ia pergi) ke negeri Qudha‘ah yang jauh. Sampai Allah Ta‘ala mengembalikannya ke tanah haram (suci) dan terhormat, lalu Dia memeliharanya dengan suatu pemeliharaan yang sesungguhnya. Ia putra Kilab, nama sebenarnya Hakim, putra Murrah, putra Ka‘ab, putra Luayy, putra Fihr, yang nama sebenarnya Quraisy. Dan kepadanya dinasabkan semua suku Quraisy. Orang yang di atasnya adalah dari Kabilah Kinanah, sebagaimana pendapat banyak orang. Ia (Fihr) adalah putra Malik, putra Nadhr, putra Kinanah, putra Khuzaimah, putra Mudrikah, putra Ilyas. Dan Ilyas ini adalah orang pertama yang mengorbankan unta ke tanah haram (Baitul Haram). Dan di tulang punggungnya, terdengar Nabi ﷺ menyebut dan memenuhi panggilan Allah Ta‘ala. Ia (Ilyas) adalah putra Mudhar bin Nizar bin Ma‘ad bin Adnan. Inilah kalung yang butiran-butiran mutiaranya terangkai oleh sunnah yang tinggi. Untuk menyebutkan orang-orang di atasnya (di atas Adnan) sampai kepada Al-Khalil, Nabi Ibrahim, Syari‘ (yakni Nabi) menahan dan enggan menyebutnya. Dan tidak diragukan lagi, menurut orang-orang yang memiliki ilmu nasab, nasab Adnan sampai kepada Dzabih (orang yang akan disembelih), yakni Ismail. Alangkah agungnya nasab itu dari untaian permata yang bintangnya gemerlapan. Bagaimana tidak, sedangkan tuan yang paling mulia (Nabi Muhammad ﷺ) adalah pusatnya yang terpilih.
نَسَبٌ تَحْسَبُ الْعُلَا بِحَلَاهُ ۞ قَلَّدَتْهَا نُجُوْمَهَا الْجَوْزَاءُ
Nasabun taḫsibul-‘ulâ biḫulâhu ۞ qalladathâ nujûmahal jauzâ`u
Itulah nasab yang diyakini ketinggiannya karena kebersihannya. Bintang Jauza‘ (Aries) telah merangkai bintang-bintangnya.
حَـبَّذَا عِقْدُ سُوْدَدٍ وَفَخَـــــارٍ ۞ أَنْتَ فِيْهِ الْيَتِيْمَةُ الْعَصْمَاءُ
Ḫabbadzâ ‘iqdu sûdadin wa fakhârin ۞ anta fîhil yatîmatul ‘ashmâ'u
Alangkah indahnya untaian kesempurnaan dan ke-megahan, sedangkan engkau padanya merupakan permata tunggal yang terpelihara.
وَأَكْرِمْ بِهِ مِنْ نَسَبٍ طَهَّرَهُ اللهُ تَعَالَى مِنْ سِفَاحِ الْجَاهِلِيَّةِ. أَوْرَدَ الزَّيْنُ الْعِرَاقِيُّ وَارِدَهُ فِيْ مَوْرِدِهِ الْهَنِيِّ وَرَوَاهُ
Wa akrim bihi min nasabin thahharahullâhu ta‘âlâ min sifâḫil-jâhiliyyah. Auradaz-zainul ‘irâqiyyu wâridahu fî mauridihil-haniyyi warawâh.
Artinya: Alangkah mulianya keturunan yang disucikan oleh Allah Ta‘ala dari perzinaan Jahiliyyah. Zain AlIraqi menuturkan dan meriwayatkannya di dalam karangannya yang bagus.
حَفِظَ الْإِلـٰهُ كَرَامَــــةً لِمُحَـمَّدٍ ۞ آبَاءَهُ الْأَمْجَادَ صَوْنًا لاِسْمِهِ
Ḫafidhal-ilâhu karâmatan limuḫammadin ۞ âbâ'ahul-amjâda shaunan lismihi.
Tuhan memelihara nenek moyangnya yang mulia (dari perbuatan nista) karena memuliakan Muhammad, yaitu untuk menjaga namanya.
تَرَكُوا السِّفَاحَ فَلَمْ يُصِبْهُمْ عَارُهُ ۞ مِنْ آدَمٍ وَإِلَى أَبِيْهِ وَأُمِّــهِ
Tarakus-sifâḫa falam yushibhum ‘âruhu ۞ min âdamin wa ilâ abîhi wa ummihi.
Mereka meninggalkan perzinaan, maka cacat perzinaan itu tidak menimpa mereka, dari Adam sampai ayah-ibu beliau.
سَرَاةٌ سَرَى نُوْرُ النُّبُوَّةِ فِيْ أَسَارِيْرِ غُرَرِهِمُ الْبَهِيَّةِ. وَبَدَرَ بَدْرُهُ فِيْ جَبِيْنِ جَدِّهِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ وَابْنِهِ عَبْدِ اللهِ
Sarâtun sarâ nûrun-nubuwwati fî asârîri ghurarihimul-bahiyyah. Wa badarabadruhu fî jabîni jaddihi ‘abdil muththalibi wabnihi ‘abdillâh.
Mereka adalah para pemimpin yang cahaya kenabian berjalan di garis-garis dahi mereka yang cemerlang. Dan jelaslah cahayanya (Nabi Muhammad) di dahi datuknya, Abdul Muththalib, dan anaknya, Abdullah.
Bab IV: Wa lammâ tamma…
وَلَمَّا تَمَّ مِنْ حَمْلِهِ شَهْرَانِ عَلَى مَشْهُوْرِ الْأَقْوَالِ الْمَرْوِيَّة. تُوُفِّيَ بِالْمَدِيْنَةِ الْمُنَوَّرَةِ أَبُوْهُ عَبْدُ الله. وَكَانَ قَدِ اجْتَازَ بِأَخْوَالِهِ بَنِيْ عَدِيٍّ مِنَ الطَّائِفَةِ النَّجَّارِيَّة. وَمَكَثَ فِيْهِمْ شَهْرًا سَقِيْمًا يُعَانُوْنَ سُقْمَهُ وَشَكْوَاه. وَلَمَّا تَمَّ مِنْ حَمْلِهِ عَلَى الرَّاجِحِ تِسْعَةُ أَشْهُرٍ قَمَرِيَّة. وَآنَ لِلزَّمَانِ أَنْ يَنْجَلِيَ عَنْهُ صَدَاه. حَضَرَ أُمَّهُ لَيْلَةَ مَوْلِدِهِ آسِيَةُ وَمَرْيَمُ فِيْ نِسْوَةٍ مِنَ الْحَظِيْرَةِ الْقُدْسِيَّة. وَأَخَذَهَا الْمَخَاضُ فَوَلَدَتْهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نُوْرًا يَتَلَأْلَأُ سَنَاه.
Latin: Wa lammâ tamma min ḫamlihi syahrâni ‘alâ masyhûril-aqwâlil-marwiyyah. tuwuffiya bil-madînatil-munawwarati abûhu ‘abdullâh, wa kâna qadij-tâza bi’akhwâlihi banî ‘adiyyin minath-thâ’ifatin-najjâriyyah. wa makatsa fîhim syahran saqîman yu‘ânûna suqmahu wa syakwâh, walamma tamma min ḫamlihi ‘alar-râjiḫi tis‘ati asyhurin qamariyyah. wa âna liz-zamâni an yanjila ‘anhu shadâh, ḫadlara ummahu lailata maulidihi âsiyatu wa maryamu fî niswatin minal-hadhîratil-qudsiyyah. wa akhadzahal-makhâdlu fawaladathu shallallâḫu ‘alaihi wa sallama nûran yatala`la`u sanâh.
Artinya: Ketika genap beliau dikandung dua bulan menurut pendapat yang diriwayatkan dan termasyhur, ayahnya, Abdullah, wafat di Madinah Al-Munawwarah. Ia ketika itu telah singgah pada paman-pamannya dari Bani ‘Adiy yang termasuk kelompok Najjar. Ia tinggal di tempat mereka selama satu bulan karena sakit parah. Ketika genap beliau dikandung sembilan bulan Qamariyah menurut pendapat yang kuat, datanglah masa hilangnya haus. Pada malam kelahirannya, Asiyah dan Maryam datang kepada ibunya bersama sekelompok perempuan dari Hadhiratul Qudsiyyah. Lalu Aminah merasakan sakitnya orang yang mau melahirkan, kemudian ia melahirkan beliau dengan cahayanya yang cemerlang.
وَمُحَيًّـا كَالشَّمْسِ مِنْكَ مُضِيْءُ ۞ أَسْفَرَتْ عَنْهُ لَيْلَةٌ غَرَّاءُ
Wa muḫayyan kasy-syamsi minka mudlî'u ۞ asfarat ‘anhu lailatun gharrâ'u
Wajahmu bagaikan matahari yang menyinari, yang karenanya malam menjadi terang benderang.
لَيْــــــلَةُ الْمَــوْلِدِ الَّذِيْ كَانَ لِلدِّيـْـ ۞ ـنِ سُرُوْرٌ بِيَوْمِهِ وَازْدِهَاءُ
Lailatul-maulidil-ladzî kâna lid-di- ۞ ni surûrun biyaumihi wazdihâ'u
Malam kelahiran beliau membawa kegembiraan dan kemegahan bagi agama, tetapi dalam pandangan orang-orang kafir tidak disukai dan merupakan wabah atas mereka.
يَوْمَ نَالَتْ بِوَضْعِهِ ابْنَــةُ وَهْبٍ ۞ مِنْ فَخَارٍ مَا لَمْ تَنَلْهُ النِّسَآءُ
Yauma nâlat biwadl’ihib-natu wahbin ۞ min fakhârin mâ lam tanalhun-nisâ'u
Yaitu, saat putri Wahab memperoleh kemegahan dengan melahirkannya yang tidak diperoleh wanita-wanita lain.
وَأَتَتْ قَوْمَهَـــــا بِأَفْضَـــــلَ مِمَّـــــا ۞ حَمَلَتْ قَبْلُ مَرْيَمُ الْعَذْرَاءُ
Wa atat qaumahâ bi afdlala mimmâ ۞ ḫamalat qablu maryamul-‘adzrâ'u
Aminah membawa kepada kaumnya, orang yang lebih utama daripada yang dikandung sebelumnya oleh Maryam yang perawan.
مَوْلِدٌ كَانَ مِنْـــهُ فِيْ طَالِعِ الْكُفْـ ۞ ـرِ وَبَالٌ عَلَيْهِمُ وَوَبَاءُ
Maulidun kâna minhu fî thâli‘il-kuf- ۞ ri wa bâlun ‘alaihim wa wabâ'u
Kelahiran yang membawa kerusakan dan musibah pada munculnya kekufuran.
وَتَوَالَتْ بُشْرَى الْهَوَاتِفِ أَنْ قَد ۞ وُلِدَ الْمُصْطَفَى وَحَقَّ الْهَنَاءُ
Wa tawâlat busyral-hawâtifi an qad ۞ wulidal-mushthafâ wa ḫaqqal-hanâ'u
Terus-menerus kabar gembira memberitakan bahwa insan pilihan telah dilahirkan dan benarlah kegembiraan itu.
هَذَا، وَقَدِ اسْتَحْسَنَ الْقِيَامَ عِنْدَ ذِكْرِ مَوْلِدِهِ الشَّرِيْفِ أَئِمَّةٌ ذَوُوْ رِوَايَةٍ وَرَوِيَّة. فَطُوْبَى لِمَنْ كَانَ تَعْظِيْمُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَايَةَ مَرَامِهِ وَمَرْمَاهُ
Hâdzâ, wa qadis-taḫsanal-qiyâma ‘inda dzikri maulidihisy-syarîfi a'immatun dzawû riwâyatin wa rawiyyah. fathûbâ liman kâna ta‘dhîmuhu shallallâhu ‘alaihi wa sallama ghâyata marâmihi wa marmâh.
Demikianlah, para imam yang memiliki riwayat dan pemikiran, memandang baik untuk berdiri ketika menyebutkan kelahirannya yang mulia. Maka kebaikanlah yang didapatkan orang yang penghormatannya terhadap Nabi ﷺ sampai ke puncak harapan dan tujuan.
عَطِّرِ اللّٰهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْمَ، بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاةٍ وَتَسْلِيْمٍ
Bab V: Wa baraza shallallâhu…
وَبَرَزَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاضِعًا يَدَيْهِ عَلَى الْأَرْضِ رَافِعًا رَأْسَهُ إِلَى السَّمَاءِ الْعَلِيَّةِ. مُوْمِيًا بِذٰلِكَ الرَّفْعِ إِلَى سُوْدَدِهِ وَعُلَاهُ. وَمُشِيْرًا إِلَى رِفْعَةِ قَدْرِهِ عَلَى سَائِرِ الْبَرِيَّةِ. بِأَنَّهُ الْحَبِيْبُ الَّذِيْ حَسُنَتْ طِبَاعُهُ وَسَجَايَاهُ. وَدَعَتْ أُمُّهُ عَبْدَ الْمُطَّلِبِ وَهُوَ يَطُوْفُ بِهَاتِيْكَ الْبَنِيَّةِ. فَأَقْبَلَ مُسْرِعًا وَنَظَرَ إِلَيْهِ وَبَلَغَ مِنَ السُّرُوْرِ مُنَاهُ. وَأَدْخَلَهُ الْكَعْبَةَ الْغَرَّاءَ وَقَامَ يَدْعُوْ بِخُلُوْصِ النِّيَّــــةِ. وَيَشْكُرُ اللهَ تَعَالَى عَلَى مَا مَنَّ بِهِ عَلَيْهِ وَأَعْطَاهُ. وَوُلِدَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَظِيْفًا مَخْتُوْنًا مَقْطُوْعَ السُّرِّ بِيَدِ الْقُدْرَةِ الْإِلٰهِيَّةِ. طَيِّبًا دَهِيْنًا مَكْحُوْلَةً بِكُحْلِ الْعِنَايَةِ عَيْنَاهُ. وَقِيْلَ خَتَنَهُ جَدُّهُ بَعْدَ سَبْعِ لَيَالٍ سَوِيَّةٍ. وَأَوْلَمَ وَأَطْعَمَ وَسَمَّاهُ مُحَمَّدًا وَأَكْرَمَ مَثْوَاهُ
Latin: Wa baraza shallallâhu ‘alaihi wa sallama wâdli’an yadaihi ‘alal-ardli râfi‘an ra’sahu ilas-samâ’il-‘aliyyah. mûminan bidzâlikar-raf‘i ilâ sûdadihi wa ‘ulâh. wa musyîran ilâ rif‘ati qadrihi ‘alâ sâ’iril-bariyyah. bi annahul-ḫabîbul-ladzî ḫasunat thibâ‘uhu wa sajâyâh. wa da‘at ummuhu ‘abdal-muthallibi wa huwa yathûfu bihâtîkal-baniyyah. fa aqbala musri‘an wa nadhara ilaihi wa balagha minas-surûri munâh. wa adkhalahul-ka‘batal-gharrâ’a wa qama yad‘û bikhulûshin-niyyah. wa yasykurullâha ta‘âlâ ‘alâ mâ manna bihi ‘alaihi wa a‘thâh. wa wulida shallallâhu ‘alaihi wa sallama nadhîfan makhtûnan maqthû‘as-surri biyadil-qudratil-ilâhiyyah. Thayyiban dahînan makḫûlatan bikaḫlil-‘inâyati ‘ainâh. wa qîla khatanahu jadduhu ba‘da sab‘i layâlin sawiyyah. wa aulama wa ath‘ama wa sammâhu muḫammadan wa akrama matswâh.
Artinya: Beliau lahir dengan meletakkan kedua tangannya di atas tanah dengan mengangkat kepalanya ke langit yang tinggi. Dengan mengangkatnya itu beliau mengisyaratkan kepemimpinannya (atas makhluk) dan ketinggian (akhlaq)-nya. Beliau juga mengisyaratkan ketinggian derajatnya atas seluruh manusia. Dan sesungguhnya beliau adalah orang yang dicintai dan baik naluri dan perangainya. Ibunya memanggil Abdul Muththalib yang ketika itu sedang thawaf pada bangunan itu (Ka‘bah). Lalu ia datang segera dan memandangnya, dan ia memperoleh kegembiraan yang dicita-citakannya. Abdul Muththalib lalu memasukkannya ke Ka‘bah yang cemerlang dan mulai berdoa dengan niat yang tulus (ikhlas). Ia bersyukur kepada Allah Ta‘ala atas apa yang telah dianugerahkan dan diberikan kepadanya. Beliau dilahirkan dalam keadaan bersih, telah dikhitan, dan dipotong pusatnya dengan tangan (kekuasaan) Tuhannya. Harum, berminyak rambut, dan sepasang matanya telah bercelak dengan celak dari Tuhan. Dan ada pendapat yang mengatakan, kakeknya mengkhitankannya setelah tujuh malam. Ia selenggarakan walimah, memberi makan orang, dan memberi nama kepadanya Muhammad dan ia muliakan kedudukannya.
عَطِّرِ اللّٰهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْمَ، بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاةٍ وَتَسْلِيْمٍ
Bab VI: Wa dhahara…
وَظَهَرَ عِنْدَ وِلَادَتِهِ خَوَارِقُ وَغَرَائِبُ غَيْبِيَّةٌ. إِرْهَاصًا لِنُبُوَّتِهِ وَإِعْلَامًا بِأَنَّهُ مُخْتَارُ اللهِ تَعَالَى وَمُجْتَبَاهُ. فَزِيْدَتِ السَّمَاءُ حِفْظًا وَرُدَّ عَنْهَا الْمَرْدَةُ وَذَوُا النُّفُوْسِ الشَّيْطَانِيَّةِ. وَرَجَمَتِ النُّجُوْمُ النـَّــيِّرَاتُ كُلَّ رَجِيْمٍ فِيْ حَالِ مَرْقَاهُ. وَتَدَلَّتْ إِلَيْهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْأَنْجُمُ الزُّهْرِيَّةُ. وَاسْتَنَارَتْ بِنُوْرِهَا وِهَادُ الْحَرَمِ وَرُبَاهُ. وَخَرَجَ مَعَهُ نُوْرٌ أَضَاءَتْ لَهُ قُصُوْرُ الشَّامِ الْقَيْصَرِيَّةُ. فَرَآهَا مَنْ بِبِطَاحِ مَكَّةَ دَارُهُ وَمَغْنَاه. وَانْصَدَعَ الْإِيْوَانُ بِالْمَدَائِنِ الْكِسْرَوِيَّةِ. الَّذِيْ رَفَعَ أَنُوْشَرْوَانَ سَمْكَهُ وَسَوَّاهُ. وَسَقَطَ أَرْبَعَ عَشْرَةَ مِنْ شُرَفَاتِهِ الْعُلْوِيَّةِ. وَكُسِرَ مُلْكُ كِسْرَى لِهَوْلِ مَا أَصَابَهُ وَعَرَاهُ. وَخَمَدَتِ النِّيرَانُ الْمَعْبُودَةُ بِالْمَمَالِكِ الْفَارِسِيَّة. لِطُلُوعِ بَدْرِهِ الْمُنِيْرِ وَإِشْرَاقِ مُحَيَّاهُ. وَغَاضَتْ بُحَيْرَةُ سَاوَةَ وَكَانَتْ بَيْنَ هَمَذَانَ وَقُمٍّ مِنَ الْبِلَادِ الْعَجَمِيَّة. وَجَفَّتْ إِذْ كَفَّ وَاكِفُ مَوْجِهَا الثَّجَّاجِ يَنَابِيعُ هَاتِيكَ الْمِيَاهِ. وَفَاضَ وَادِى سَمَاوَةَ وَهِيَ مَفَازَةٌ فِي فَلَاةٍ وَبَرِيَّة. لَمْ يَكُنْ بِهَا مِنْ قَبْلُ يَنْقَعُ لِلظَّمْاٰنِ اللَّهَاةَ. وَكَانَ مَوْلِدُهُ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْمَوْضِعِ الْمَعْرُوفِ بِالْعِرَاصِ الْمَكِيَّةِ. وَالْبَلَدِ الَّذِي لَا يُعْضَدُ شَجَرُهُ وَلَا يُخْتَلَى خَلَاهُ. وَاخْتُلِفَ فِي عَامِ وِلَادَتِهِ وَفِي شَهْرِهَا وَفِي يَوْمِهَا عَلَى أَقْوَالٍ لِلْعُلَمَاءِ مَرْوِيَّةٍ. وَالرَّاجِحُ أَنَّهَا قُبَيْلَ فَجْرٍ يَوْمَ الْإِثْنَيْنِ ثَانِي عَشَرِ شَهْرِ رَبِيعِ الْأَوَّلِ مِنْ عَامِ الْفِيلِ الَّذِي صَدَّهُ اللّٰهُ عَنِ الْحَرَمِ وَحَمَاهُ
Latin: Wa dhahara ‘inda wilâdatihi khawâriqu wa gharâ`ibu ghaibiyyah. irhâshan linubuwwati wai’lâman bi annahu mukhtârullâhi ta’âlâ wa mujtabâh. fazîdatis-samâ`u ḫifdhan wa rudda ‘anhal-mardatu wa dzawun-nufûsisy-syaithâniyyah. wa rajamatin-nujûmun-nayyirâtu kulla rajîmin fî ḫâli marqâh. wa tadallat ilaihi shallallâḫu ‘alaihi wa sallamal-anjumuz-zuhriyyah. wastanârat binûrihâ wa hâdul-ḫarami wa rubâh. wa kharaja ma’ahu nûrun adlâ`at lahu qushûrusy-syâmil-qaishariyyah. fara`âhâ man bibithâḫi makkata dâruhu wa maghnâh. wanshada’al-îwânu bil-madâ`inil-kisrawiyyah. alladzî rafa’a anûsyarwâna samkahu wa sawwâh. wa saqatha arba’a ‘asyrata min syurafâtihil-‘ulwiyyah. wa kusira mulku kisrâ lihauli mâ ashâbahu wa ‘arâh. wa khamadatin-nîrânul-ma’bûdatu bil-mamâlikil-fârisiyyah. lithulû’i badrihil-munîri wa isyrâqi maḫayyâh. wa ghâslat buḫairatu sâwata wa kânat baina hamadzâna wa qummin minal-bilâdil-‘ajamiyyah. wa jaffat idz kaffa wâkifu maujihats-tsajjâji yanâbî’u hâtîkal-miyâh. wa fâdlâ wâdî samâwata hiya mafâzatun fî falâtin wa bariyyah. lam yakun bihâ min qaablu yanqa’u lidhdham`ânil-lahâh. wa kâna mauliduhu shallallâhu ‘alaihi wa sallama bil-maudli’il-ma’rûfi bil-‘irâshil-makiyyah. wal-baladil-ladzî lâ yu’dladu syajaruhu wa lâ yukhlâ khalâh. wakhtulifa fî ‘âmi wilâdatihi wa fî syahrihâ wa fî yaumihâ ‘alâ aqwâlinil-‘ulamâ`i marwiyyah. war-râjiḫu annahâ qubaila fajrin yaumal-itsnaini tsânî ‘asyara rabî’il-awwali min ‘âmil-fîlil-ladzî shaddahullâhu ‘anil-ḫarami wa ḫamâh.
Artinya: Ketika beliau lahir, tampaklah beberapa hal yang luar biasa dan hal-hal ghaib yang asing sebagai irhash (hal-hal luar biasa yang Allah berikan kepada seorang nabi dan rasul sebelum diangkat) bagi kenabiannya dan pemberitahuan bahwa beliau adalah orang yang dipilih oleh Allah Ta‘ala. Langit ditambah penjagaannya dan ditolak darinya (dari langit) para jin dan setan. Bintang-bintang yang bersinar itu merajam setiap setan yang naik. Bintang-bintang yang cemerlang menunduk kepada beliau. Lembah dan bukit di Makkah tersinari dengan cahayanya. Bersama beliau keluarlah cahaya yang menerangi istana-istana kaisar di Syam (Syiria). Maka orang yang rumah dan tempat tinggalnya di Makkah melihatnya. Dan menjadi retak istana kaisar di Madain yang bangunannya ditinggikan dan dibangun oleh Anusyarwan. Empat belas menara yang tinggi roboh. Kerajaan Kisra binasa karena terkejut dengan apa yang menimpanya dan sampai kepadanya. Padam pula api yang disembah di Kerajaan Persi karena munculnya cahaya yang menerangi dan sinar wajahnya. Dan surutlah Danau ﷺah yang terletak di antara Hamadzan dan Qum di negeri ‘Ajam (negeri non-Arab), keringlah sumber-sumber air itu pada waktu tercegahnya tetesan yang banyak mengalir. Dan meluaplah Lembah Samawah, dan itu menjadi keberuntungan terhadap tanah dan padang pasir. Sebelumnya di tempat itu tidak ada air untuk orang yang haus tenggorokannya. Kelahiran beliau adalah di tempat yang dikenal dengan Irash di Makkah. Dan negeri yang pohonnya tidak ditebang dan pohon-pohon perdunya tidak dipotong. Ada perbedaan pendapat mengenai tahun kelahirannya, bulan dan harinya. Tetapi pendapat yang kuat menyebutkan, kelahiran itu menjelang fajar hari Senin tanggal dua belas bulan Rabi‘ul Awwal tahun Gajah, kala itu Allah mencegah gajah untuk sampai ke Ka‘bah dan Dia menjaganya.
Mahalul Qiyam Ya Nabi Salam 'Alaika
ﻳﺎ ﻧﺒﻲ ﺳﻼﻡ ﻋﻠﻴﻚ ، ﻳﺎﺭﺳﻮﻝ ﺳﻼﻡ ﻋﻠﻴﻚ
Latin: Yaa nabii salaam ‘alaika, Yaa Rasuul salaam ‘alaika
Artinya: Wahai Nabi, salam sejahtera untukmu, Wahai Rosul salam sejahtera untukmu.
ﻳﺎﺣﺒﻴﺐ ﺳﻼﻡ ﻋﻠﻴﻚ ، ﺻﻠﻮﺍﺕ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻚ
Latin: Yaa habiib salaam ‘alaika, sholawaatullaah ‘alaika
Artinya: Wahai kekasih, salam sejahtera untukmu dan Sholawat (rohmat) Allah untukmu.
ﺃﺷﺮﻕ ﺍﻟﺒﺪﺭ ﻋﻠﻴﻨﺎ ، ﻓﺎﺧﺘﻔﺖ ﻣﻨﻪ ﺍﻟﺒﺪﻭﺭ
Latin: Asyroqol badruu‘alainaa, fakhtafat minhul buduuru
Artinya: Bulan purnama telah terbit menyinari kami, Pudarlah purnama purnama lainnya.
ﻣﺜﻞ ﺣﺴﻨﻚ ﻣﺎ ﺭﺃﻳﻨﺎ ، ﻗﻂ ﻳﺎ ﻭﺟﻪ ﺍﻟﺴﺮﻭﺭ
Latin: Mitsla husnik maa ro-ainaa, qotthu yaa wajhas-suruuri
Artinya: Belum pernah aku lihat keelokan sepertimu wahai orang yang berwajah riang.
ﺃﻧﺖ ﺷﻤﺲ ﺃﻧﺖ ﺑﺪﺭ ، ﺃﻧﺖ ﻧﻮﺭ ﻓﻮﻕ ﻧﻮﺭ
Latin: Anta syamsun anta badrun, anta nuurun fauqo nuurin
Artinya: Engkau bagai matahari, engkau bagai bulan purnama, engkau cahaya di atas cahaya
ﺃﻧﺖ ﺇﮐﺴﻴﺮ ﻭﻏﺎﻟﻲ ، ﺃﻧﺖ ﻣﺼﺒﺎﺡ ﺍﻟﺼﺪﻭﺭ
Latin: Anta iksiirun wa ghaalii, anta mishbaahush-shuduuri
Artinya: Engkau bagaikan emas murni yang mahal harganya, Engkaulah pelita hati.
ﻳﺎ ﺣﺒﻴﺒﯽ ﻳﺎ ﻣﺤﻤﺪ ، ﻳﺎﻋﺮﻭﺱ ﺍﻟﺨﺎﻓﻘﻴﻦ
Latin: Yaa habiibi yaa Muhammad, yaa ‘aruusal-khoofiqoiini
Artinya: Wahai kekasihku, wahai Muhammad, wahai pengantin tanah timur dan barat (sedunia)
ﻳﺎ ﻣﺆﻳﺪ ﻳﺎﻣﻤﺠﺪ ، ﻳﺎ ﺇﻣﺎﻡ ﺍﻟﻘﺒﻠﺘﻴﻦ
Latin: Yaa mu-ayyad yaa mumajjad, yaa imaamal qiblataini
Artinya: Wahai Nabi yang dikuatkan (dengan wahyu), wahai Nabi yang diagungkan, wahai imam dua arah kiblat.
ﻣﻦ ﺭﺃﯼ ﻭﺟﻬﻚ ﻳﺴﻌﺪ ، ﻳﺎﮔﺮﻳﻢ ﺍﻟﻮﺍﻟﺪﻳﻦ
Latin: Man ro-aa wajhaka yas’ad, yaa kariimal waalidaini
Artinya: Siapa pun yang melihat wajahmu pasti berbahagia, wahai orang yang mulia kedua orang tuanya.
ﺣﻮﺿﻚ ﺍﻟﺼﺎﻓﯽ ﺍﻟﻤﺒﺮﺩ ، ﻭﺭﺩﻧﺎ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻨﺸﻮﺭ
Latin: Haudlukash-shoofîl mubarrod, wirdunaa yauman-nusyuuri
Artinya: Telagamu jernih dan dingin, yang akan kami datangi kelak dihari qiyamat.
ﻣﺎ ﺭﺃﻳﻨﺎ ﺍﻟﻌﻴﺲ ﺣﻨﺖ ، ﺑﺎﻟﺴﺮﯼ ﺇﻻ ﺇﻟﻴﻚ
Latin: Maa ro-ainaal ‘iisa hannat, bissuraa illaa ilaika
Artinya: Belum pernah unta putih berbalur hitam berdenting berjalan malam hari kecuali unta yang datang kepadamu.
ﻭﺍﻟﻐﻤﺎﻣﻪ ﻗﺪ ﺃﻇﻠﺖ ، ﻭﺍﻟﻤﻼ ﺻﻠﻮﺍ ﻋﻠﻴﻚ
Latin: Wal ghomaamah qod adhollat, wal malaa sholluu ‘alaika
Artinya: Awan tebal memayungimu, seluruh tingkat golongan manusia mengucapkan sholawat kepadamu.
ﻭﺃﺗﺎﻙ ﺍﻟﻌﻮﺩ ﻳﺒﮑﻲ ، ﻭﺗﺬﻟﻞ ﺑﻴﻦ ﻳﺪﻳﻚ
Latin: Wa ataakal ‘uudu yabkii, wa tadzallal baina yadaika
Artinya: Pohon pohon datang kepadamu menangis bersimpuh merasa hina di hadapanmu.
ﻭﺍﺳﺘﺠﺎﺭﺕ ﻳﺎﺣﺒﻴﺒﻲ ، ﻋﻨﺪﻙ ﺍﻟﻈﺒﻲ ﺍﻟﻨﻔﻮﺭ
Latin: Wastajaarot yaa habiibii, ‘indakadh-dhobyun-nufuuru
Artinya: Kijang gesit datang memohon keselamatan kepadamu wahai kekasih.
ﻋﻨﺪﻣﺎ ﺷﺪﻭﺍ ﺍﻟﻤﺤﺎﻣﻞ ، ﻭﺗﻨﺎﺩﻭﺍ ﻟﻠﺮﺣﻴﻞ
Latin: ‘Indamaa syadduul mahaamil, wa tanaadau lirrohiili
Artinya: Ketika serombongan berkemas dan menyerukan untuk berangkat
ﺟﺌﺘﻬﻢ ﻭﺍﻟﺪﻣﻊ ﺳﺂﺋﻞ ، ﻗﻠﺖ ﻗﻒ ﻟﯽ ﻳﺎ ﺩﻟﻴﻞ
Latin: Ji'tuhum waddam’u saail, qultu qif lii yaa daliilu
Artinya: Kudatangi mereka dengan berlinang air mata seraya kuucapkan tunggulah wahai pemimpin rombongan
ﻭﺗﺤﻤﻞ ﻟﻲ ﺭﺳﺂﺋﻞ ، ﺃﻳﻬﺎ ﺍﻟﺸﻮﻕ ﺍﻟﺠﺰﻳﻞ
Latin: Wa tahammal lî rosaa-il, ayyuhaasy-syauqul jaziilu
Artinya: Bawakan aku surat yang berisikan kerinduan yang mendalam
ﻧﺤﻮﻫﺎﺗﻴﻚ ﺍﻟﻤﻨﺎﺯﻝ ، ﻓﯽ ﺍﻟﻌﺸﻲ ﻭﺍﻟﺒﮑﻮﺭ
Latin: Nahwa haatiikal manaazil, fîl ‘asyiyyi wal bukuuri
Artinya: Membawakan ke tempat yang jauh ketika petang dan paginya.
ﮐﻞ ﻣﻦ ﻓﯽ ﺍﻟﮕﻮﻥ ﻫﺎﻣﻮﺍ ، ﻓﻴﻚ ﻳﺎ ﺑﺎﻫﻲ ﺍﻟﺠﺒﻴﻦ
Latin: Kullu man fîl kauni haamuu, fîka yaa baahîl jabiini
Artinya: Setiap orang di jagad raya ini bingung (karena sangat rindu) kepadamu wahai orang yang bersinar kedua keningnya.
ﻭﻟﻬﻢ ﻓﻴﻚ ﻏﺮﺍﻡ ، ﻭﺍﺷﺘﻴﺎﻕ ﻭﺣﻨﻴﻦ
Latin: Wa lahum fîka ghoraamun, wasytiyaaqun wa haniinu
Artinya: Mereka terpikat, tergila-gila dan meronta-ronta dengan mu tentang sifatmu.
ﻓﻲ ﻣﻌﺎﻧﻴﻚ ﺍﻷﻧﺎﻡ، ﻗﺪ ﺗﺒﺪﺕ ﺣﺂﺋﺮﻳﻦ
Latin: Fii ma’aanîkal anaamu, qod tabaddat haa-iriina
Artinya: Para makhluk berbeda pendapat dan bingung (tidak mampu menyifati dengan sempurna)
وصلاة الله تغشا عد تحرير السطور أحمد الهادی محمد صاحب الوجه المنير
Latin: Wa sholaatullaahi taghsyaa ‘adda tahriiris-suthuuri Ahmadal haadii
Artinya: Muhammad shoohibal wajhil muniiri Dan sholawat Allah semoga tercurah atas Ahmad sang petunjuk yaitu Nabi Muhammad pemilik wajah yang bersinar.
Doa Al Barzanji
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ. اَللّٰهُمَّ يَا بَاسِطَ الْيَدَيْنِ بِالْعَطِيَّةِ. يَا مَنْ إِذَا رُفِعَتْ إِلَيْهِ أَكُفُّ الْعَبْدِ كَفَاه. يَا مَنْ تَنَزَّهَ فِيْ ذَاتِهِ وَصِفَاتِهِ الْأَحَدِيَّةِ. عَنْ أَنْ يَكُوْنَ لَهُ فِيْهَا نَظَائِرُ وَأَشْبَاهُ. يَا مَنْ تَفَرَّدَ بِالْبَقَاءِ وَالْقِدَمِ وَالْأَزَلِيَّةِ. يَا مَنْ لَا يُرْجَى غَيْرُهُ وَلَا يُعَوَّلُ عَلَى سِوَاه. يَا مَنِ اسْتَنَدَ الْأَنَامُ إِلَى قُدْرَتِهِ الْقَيُّوْمِيَّةِ. وَأَرْشَدَ بِفَضْلِهِ مَنِ اسْتَرْشَدَهُ وَاسْتَهْدَاهُ. نَسْأَلُكَ اللّٰهُمَّ بِأَنْوَارِكَ الْقُدْسِيَّةِ. الَّتِي أَزَاحَتْ مِنْ ظُلُمَاتِ الشَّكِّ دُجَاه. وَنَتَوَسَّلُ إِلَيْكَ بِشَرَفِ الذَّاتِ الْمُحَمَّدِيَّةِ، وَمَنْ هُوَ آخِرُ الْأَنْبِيَاءِ بِصُورَتِهِ وَأَوَّلُهُمْ بِمَعْنَاه. وَبِأٰلِهِ كَوَاكِبِ أَمْنِ الْبَرِيَّةِ، وَسَفِينَةِ السَّلَامَةِ وَالنَّجَاةِ. وَبِأَصْحَابِهِ أُوْلِي الْهِدَايَةِ وَالْأَفْضَلِيَّةِ، اَلَّذِينَ بَذَلُوا نُفُوسَهُم لِلّٰهِ يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللّٰهِ. وَبِحَمَلَةِ شَرِيعَتِهِ أُوْلِي الْمَنَاقِبِ وَالْخُصُوصِيَّة. اَلَّذِينَ اسْتَبْشَرُوا بِنِعْمَةٍ وَفَضْلٍ مِنَ اللّٰهِ. أَنْ تُوَفِّقَنَا فِي الْأَقْوَالِ وَالْأَعْمَــــالِ لِأِخْلَاصِ النِّيَّةِ، وَتُنْجِحَ لِكُلٍّ مِنَ الْحَاضِرِينَ مَطْلَبَهُ وَمُنَاهُ. وَتُخَلِّصَنَا مِنْ أَسْرِ الشَّهَوَاتِ وَالْأَدْوَاءِ الْقَلْبِيَّةِ. وَتُحَقِّقَ لَنَا مِنَ الْآمَالِ مَا بِكَ ظَنَنَّاهُ. وَتَكْفِيَنَا كُلَّ مُدْلَهِمَّةٍ وَبَلِيَّةٍ، وَلَا تَجْعَلْنَا مِمَّنْ أَهْوَاهُ هَوَاهُ. وَتُدْنِيَ لَنَا مِنْ حُسْنِ الْيَقِينِ قُطُوْفًا دَانِيَةً جَنِيَّةً. وَتَمْحُوَ عَنَّا كُلَّ ذَنْبٍ جَنَيْنَاهُ. وَتَسْتُرَ لِكُلٍّ مِنَّا عَيْبَهُ وَعَجْزَهُ وَحَصْرَهُ وَعِيَّة. وَتُسَهِّلَ لَنَا مِنْ صَالِحِ الْأَعْمَالِ مَا عَزَّ ذُرَاهُ. وَتَعُمَّ جَمْعَنَا هٰذَا مِنْ خَزَائِنِ مِنَحِكَ السَّنِيَّةِ. بِرَحْمَةٍ وَمَغْفِرَةٍ وَتُدِيمَ عَمَّنْ سِوَاكَ غِنَاه. اَللّٰهُمَّ إِنَّكَ جَعَلْتَ لِكُلِّ سَائِلٍ مَقَامًا وَمَزِيَّةً. وَلِكُلِّ رَاجٍ مَّا أَمَّلَهُ فِيكَ وَرَجَاهُ. وَقَدْ سَأَلْنَاكَ رَاجِيْنَ مَوَاهِبَكَ اللَّدُنِّيَّةَ. فَحَقِّقْ لَنَا مَا مِنْكَ رَجَوْنَاهُ. اَللّٰهُمَّ آمِنِ الرَّوْعَاتِ وَأَصْلِحِ الرُّعَاةَ وَالرَّعِيَّةَ. وَأَعْظِمِ الْأَجْرَ لِمَنْ جَعَلَ هٰذَا الْخَيْرَ فِيْ هٰذَا الْيَوْمِ وَأَجْرَاهُ. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْ هٰذِهِ الْبَلْدَةَ وَسَائِرَ بِلَادِ الْإِسْلَامِ آمِنَهً رَخِيَّةً. وَاسْقِنَا غَيْثًا يَعُمُّ انْسِيَابُ سَيْبِهِ السَّبْسَبَ وَرُبَاهُ. وَاغْفِرْ لِنَاسِجِ هٰذِهِ الْبُرُوْدِ الْمُحَبَّرَةِ الْمَوْلِدِيَّةِ. سَيِّدِنَا جَعْفَرٍ مَنْ إِلَى الْبَرْزَنْجِيِّ نِسْبَتُهُ وَمُنْتَمَاهُ. وَحَقِّقْ لَهُ الْفَوْزَ بِقُرْبِكَ وَالرَّجَاءَ وَالْأُمْنِيَّةَ. وَاجْعَلْ مَعَ الْمُقَرَّبِيْنَ مَقِيْلَهُ وَسُكْنَاهُ. وَاسْتُرْ لَهُ عَيْبَهُ وَعَجْزَهُ وَحَصْرَهُ وَعِيَّه. وَكَاتِبِهَا وَقَارِئِهَا وَمَنَ أَصَاخَ إِلَيْهَا سَمْعَهُ وَأَصْغَاهُ. اَللّٰهُمَّ وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى أَوَّلِ قَابِلٍ لِلتَّجَلِّي مِنَ الْحَقِيْقَةِ الْكُلِّيَّةِ. وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ نَصَرَهُ وَوَالَاهُ. مَاشُنِّفَتِ الْآذَانُ مِنْ وَصْفِهِ الدُّرِّيِّ بِأَقْرَاطٍ جَوْهَرِيَّةٍ. وَتَحَلَّتْ صُدُوْرُ الْمَحَافِلِ الْمُنِيْفَةِ بِعُقُوْدِ حُلَاهُ. وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ وَأَتَمُّ التَّسْلِيمِ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا خَاتَمِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِينَ. وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ. وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ. وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَــــــالَمِينَ
Latin: Bismillâhirraḫmânirraḫîm. Allâhumma yâ bâsithal-yadaini bil-‘athiyyah. yâ man idzâ rufi‘at ilaihi akufful-‘abdi kafâh. yâ man tanazzaha fî dzâtihi wa shifâtihil-aḫadiyyah. ‘an an yakûna lahu fîhâ nadhâ’iru wa asybâḫ. Yâ man tafarrada bil-baqâ’i wal-qidami wal-azaliyyah. yâ man lâ yurjâ ghairuhu wa lâ yu‘awwalu ‘alâ siwâh. yâ manis-tanadal-anâmu ilâ qudratihil-qayyûmiyyah. wa arsyada bifadllihi manis-tarsyadahu wastahdâh. Nas’aluka allâhumma bi anwârikal-qudsiyyah. allatî azâḫat min dhulumâtisy-syakki dujâh. wa natawassalu ilaika bisyarafidz-dzâtil-muḫammadiyyah. wa man huwa âkhirul-anbiyâ’i bishûratihi wa awwaluhum bima‘nâh. wa bi’âlihi kawâkibi amnil-bariyyah. wa safînatis-salâmati wan-najâh. wa bi ashḫâbihi ûlil-hidâyati wal-afdlaliyyah. alladzîna badzalû nufûsahum lillâhi yabtaghûna fadllan minallâh. wa biḫamalati syarî‘atihi ûlil-manâqibi wal-khushûshiyyah. alladzînas-tabsyarû bini‘matin wa fadllin minallâh. an tuwaffiqanâ fil-aqwâli wal-a‘mâli li ikhlâshin-niyyah. wa tunjiḫa likullin minal-ḫâdlirîna mathlabahu wa munâh. wa tukhallishanâ min asrisy-syahawâti wal-adwâ’il-qalbiyyah. wa tuḫaqqiq lanâ minal-âmâli mâ bika dhanannâh. wa takfîyanâ kulla mudlahimmatin wa baliyyah. wa lâ taj‘alnâ mimman ahwâhu hawâh. wa tudniya lanâ min ḫusnil-yaqîni quthûfan dâniyatan janiyyah. wa tamḫuwa ‘annâ kulla dzanbin janainâh. wa tastura likullin minnâ ‘aibahu wa ‘ajzahu wa ḫashrahu wa ‘iyyah. wa tusahhila lanâ min shâliḫil-a‘mâli mâ ‘azza dzurâh. wa ta‘umma jam‘anâ hâdzâ min khazâ’ini minaḫikas-saniyyah. biraḫmatin wa maghfiratin wa tudîma ‘amman siwâka ghinâh. allâhumma innaka ja‘alta likulli sâ’ilin maqâman wa maziyyah. wa likulli râjin mâ ammalahu fîka wa rajâh. wa qad sa’alnâka râjîna mawâhibakal-laduniyyah. faḫaqqiq lanâ mâ minka rajaunâh. allâḫumma âminir-rau‘âti wa ashliḫir-ru‘âta war-ra‘iyyah. wa a‘dhimil-ajra liman ja‘ala hâdzal-khaira fî hâdzal-yaumi wa ajrâh. allâhumaj‘al hâdzihil-baldata wa sâ’ira bilâdil-islâmi âminatan rakhiyyah. wasqinâ ghaitsan ya‘ummun-siyâbu saibihis-sabsaba wa rubâh. waghfir linâsiji hâdzihil-burûdil-muḫabbaratil-maulidiyyah. sayyidinâ ja‘farin man ilal-barzanjiyyi nisbatuhu wa muntamâh. wa ḫaqqiq lahul-fauza biqurbika war-rajâ’a wal-umniyyah. waj‘al ma‘al-muqarrabîna maqîlahu wa suknâh. wastur lahu ‘aibahu wa ‘ajzahu wa ḫashrahu wa ‘iyyah. wa kâtibihâ wa qâri’ihâ wa man ashâkhâ ilaihâ sam‘ahu wa ashghâh. allâḫumma wa shalli wa sallim ‘alâ awwali qâbilin lit-tajallî minal-ḫaqîqatil-kulliyyah. wa ‘alâ âlihi wa shaḫbihi wa man nasharahu wa wâlâh. mâ syunnifatil-adzânu min washfihid-durriyyi bi aqrâthin jauhariyyah. wa taḫallat shudûrul-maḫâfilil-munîfati bi‘uqûdi ḫulâh. wa afdlalush-shalâti wa atammut-taslîmi ‘alâ sayyidinâ wa maulânâ khâtamil anbiyâ’i wal-mursalîn. wa ‘alâ âlihi wa shaḫbihi ajma‘în. subḫâna rabbika rabbil-‘izzati ‘amma yashifûn. wa salâmun ‘alal-mursalîn. wal-ḫamdulillâhi rabbil-‘âlamîn.
Artinya: Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ya Allah, wahai Dzat yang kedua tangan-Nya terbuka dengan pemberian, wahai Dzat yang apabila diangkat telapak-telapak tangan hamba kepada-Nya, Dia mencukupinya, wahai Dzat yang mahasuci dalam dzat dan sifat-Nya, Yang Maha Esa dari adanya sesuatu yang menyamai dan menyerupai-Nya, wahai Dzat yang tersendiri (satu-satunya) dengan kekekalan, keterdahuluan (dan tanpa permulaan), dan azali, wahai Dzat yang selain-Nya tidak diharapkan, dan selain-Nya tidak dimintai pertolongan, wahai Dzat yang manusia bersandar kepada kekuasaan-Nya yang terusmenerus, dan Dia memberikan petunjuk dengan kemurahan-Nya kepada orang yang memohon petunjuk-Nya… kami mohon kepada-Mu, ya Allah, dengan cahaya-cahaya-Mu yang suci dari segala kekurangan, yang menghilangkan gelap gulitanya keraguan, dan kami bertawasul kepada-Mu dengan kemuliaan diri Nabi Muhammad, nabi yang terakhir dalam bentuknya dan yang paling awal dalam hakikatnya, juga dengan para keluarganya, bintang-bintang keamanan dan perahu keselamatan, serta para sahabatnya yang mempunyai petunjuk dan keutamaan, yang menyerahkan jiwa mereka kepada Allah karena mencari anugerah dari-Nya, juga para pembawa syariat beliau yang memiliki riwayat-riwayat dan kekhususan, yang merasa senang dengan nikmat dan karunia dari Allah… agar Engkau memberi petunjuk kepada kami supaya dapat ikhlas dalam perkataan dan perbuatan, dan Engkau luluskan apa yang dicari dan dicita-citakan setiap orang yang hadir, dan Engkau selamatkan kami dari tawanan nafsu dan penyakitpenyakit hati, dan Engkau wujudkan harapan-harapan yang kami prasangkakan terhadap-Mu, dan Engkau pelihara kami dari segala kegelapan hati dan cobaan. Janganlah Engkau jadikan kami termasuk golongan orang yang ditunggangi hawa nafsu. Dan kami mohon agar Engkau dekatkan kepada kami, buah yang mudah diambilnya dan sudah matang karena keyakinan yang baik, dan agar Engkau hapuskan dari kami setiap dosa yang kami perbuat, dan agar Engkau tutup masing-masing dari kami akan cacatnya, kelalaiannya, dan kebingungannya, dan agar Engkau mudahkan bagi kami baiknya amal yang bagian-bagian puncaknya itu sulit, dan agar Engkau ratakan kepada kami perbendaharaan karunia-Mu yang mulia, dengan rahmat dan ampunan-Mu, dan agar Engkau kekalkan kekayaan kami dengan tidak membutuhkan selain Engkau. Ya Allah, amankanlah kami dari hal-hal yang menakutkan, perbaikilah para pemimpin dan rakyat. Besarkanlah pahala bagi orang yang melakukan kebaikan pada hari ini. Ya Allah, jadikanlah negeri ini dan seluruh negeri Islam aman dan makmur. Siramilah kami dengan hujan yang aliran hujan itu merata kepada tanah datar dan bukitnya. Ampunilah penggubah burdah yang baik dan berkenaan dengan kelahiran Nabi ini, Sayyidina Ja‘far, yang nasabnya sampai kepada Al-Barzanji. Dan wujudkanlah baginya kebahagiaan, harapan, dan cita-cita dekat dengan-Mu. Dan jadikanlah tempat peristirahatan dan tempat tinggalnya bersama orang-orang yang didekatkan kepada-Mu. Tutuplah cacatnya, kelemahannya, keterbatasannya, dan kebingungannya. Dan ampunilah pula penulisnya, pembacanya, dan orang yang mendengarkannya. Berilah rahmat dan kesejahteraan atas orang yang pertama menerima tajalli dari hakikat keseluruhan, yaitu Nabi Muhammad. Juga atas keluarganya, sahabatnya, serta orang yang menolong dan memuliakannya selama telinga dihiasi dengan anting-anting permata karena mendengarkan untaian kata tentang sifat-sifat beliau. Dan hiasilah para tokoh majelis atas yang lainnya dengan sifat-sifatnya. Rahmat dan kesejahteraan yang paling sempurna semoga senantiasa tercurah atas junjungan kami, Nabi Muhammad, penutup para nabi, serta keluarga dan sahabatnya semua. Mahasuci Tuhanmu, wahai Nabi, Yang memiliki kemuliaan dari sesuatu yang mereka (orang-orang kafir) sifatkan. Semoga kesejahteraan juga senantiasa terlimpah atas para rasul. Segala puji itu milik Allah, Tuhan sekalian alam.
Demikian ulasan mengenai teks bacaan Al Barzanji. Semoga bermanfaat!
Editor: Kastolani Marzuki
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku