Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Teks Khutbah Jumat 21 November 2025 Bikin Menangis tentang Bencana, Ujian atau Azab?
Advertisement . Scroll to see content

Teks Khutbah Jumat 28 November 2025 Singkat Terbaru: 3 Sikap Hadapi Bencana

Kamis, 27 November 2025 - 18:15:00 WIB
Teks Khutbah Jumat 28 November 2025 Singkat Terbaru: 3 Sikap Hadapi Bencana
Ilustrasi teks khutbah Jumat edisi 28 November 2025 singkat terbaru. (Foto: Dok.iNews)
Advertisement . Scroll to see content

Kaum Muslimin Yang Dimuliakan Allah swt.

Ketiga, yang merupakan sikap positif dalam menghadapi bencana adalah optimis. Kita mengakui bahkan bisa merasakan betapa sulit dan berat persoalan yang dihadapi oleh masyarakat yang dilanda bencana khususnya dan kita semua sebagai warga bangsa akibat dari musibah itu. 

Namun kita pun tidak boleh larut dalam kesedihan, sebab bila bicara tentang kesulitan, maka banyak sekali dari generasi terdahulu yang dipaparkan dalam sejarah, termasuk di dalam Al-Qur’an yang jauh lebih sulit lagi, karena itu ketika Nabi Muhammad saw mengalami kondisi yang sangat sulit dalam perjuangan, beliau tidak boleh bersikap berlebihan dalam arti tidak boleh merasa sebagai orang yang paling sulit. 

Harta boleh habis, saudara atau keluarga boleh berkurang, bahkan kekuatan kita menjadi semakin lemah, tapi yakinlah bahwa masih ada Allah swt yang Maha Berkuasa dan Maha Tahu atas kondisi yang kita alami, karena itu setiap kita harus istiqamah dalam kebenaran, Allah swt berfirman:

فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَمَنْ تَابَ مَعَكَ وَلاَ تَطْغَوْا ۚإِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang-orang yang bertaubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan (QS Hud [11]:112).

Oleh karena setiap kita, baik yang menjadi korban, keluarga, teman hingga sesama muslim dan sebagai warga bangsa, harus memiliki sikap optimis bahwa ada hari esok yang lebih baik. Kita bisa belajar dari kisah Siti Hajar yang ditempatkan suaminya, Nabi Ibrahim as di Makkah yang pada saat itu di Makkah belum ada kehidupan, tapi karena hal itu memang perintah Allah swt, maka ia menjadi yakin bahwa tidak mungkin Allah swt bermaksud buruk. Dihadapi dan dijalaninyalah kehidupan yang sulit oleh Siti Hajar bersama anaknya Ismail yang masih bayi. Ternyata Makkah hingga hari ini terus hidup, bahkan “tidak ada matinya”.

Seiring dengan sikap optimisme, maka secara bersama-sama masyarakat yang tertimpa musibah kita harus membangun kembali daerah bencana, tidak hanya fasilitas hidup yang dibutuhkan, tapi juga membangun sumber daya manusia yang bertaqwa kepada Allah SWT, berilmu dan sehat jasmani serta rohani. Disamping itu juga selalu berdo’a kepada Allah swt agar kita memperoleh kemudahan dan kekuatan yang dibutuhkan dalam mengatasi persoalan.

Demikian khutbah Jumat kita pada hari ini, semoga bermanfaat bagi kita semua, amien.

بَارَكَ اللهُ لِى وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ وَنَفَعَنِى وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنِّى وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut