Teks Khutbah Jumat tentang Surat Yasin Ayat 65, Ketika Mulut Dikunci di Hari Kiamat
Bahwa pada hari ini Kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.
Jadi perbuatan tangan merupakan suatu ikrar atau pengakuan, sedangkan perkataan kaki merupakan persaksian.
Jika semua perbuatan buruk seorang manusia dibukakan dan diungkapkan selama hidup di dunia dan diketahui oleh orang banyak maka ia merasa malu dan merasa sukar menyembunyikan muka mereka.
Bahkan banyak pula di antara manusia yang membunuh dirinya karena tidak sanggup menahan rasa malu itu. Di akhirat, mereka akan mengalami apa yang mereka tidak sanggup mengalami dan menanggungnya semasa hidup di dunia.
Dalam Tafsir Ibnu Katsir, ada hadits yang diriwayatkan Imam Muslim dan Imam Abu Daud melalui hadis Sufyan ibnu Uyaynah dijelaskan mengenai anggota tubuh yang berbicara sebagai saksi atas perbuatan yang telah dilakukan. Berikut haditsnya:
عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ؛ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: "إِنَّ أَوَّلَ عَظْمٍ مِنَ الْإِنْسَانِ يَتَكَلَّمُ يَوْمَ يُختَم عَلَى الْأَفْوَاهِ، فَخذُه مِنَ الرِّجل الْيُسْرَى".
Dari Uqbah ibnu Amir ra, bahwa ia pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda: Sesungguhnya anggota tubuh manusia yang mula-mula berbicara di hari semua mulut dibungkam adalah paha kaki kirinya. Imam Ahmad menilai jayyid sanad hadis ini.
Dari penjelasan Surat Yasin ayat 65 di atas, dapat diambil hikmah bagi Muslim agar selalu berbuat baik dengan mengerjakan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
Semua hal yang dikerjakan anggota tubuh kita akan dimintai kesaksiannya. Sedikit apa pun amal buruk yang dilakukan akan dipertanggungjawabkan begitu juga amalan baik. Meski hanya sebiji dzarrah tetap akan dihitung.
Allah SWT berfirman dalam Surat Al Zalzalah ayat 7:
فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ
Artinya: Siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya.
Dalam ayat-ayat ini, Allah merincikan balasan amal masing-masing. Barang siapa beramal baik, walaupun hanya seberat atom niscaya akan diterima balasannya, dan begitu pula yang beramal jahat walaupun hanya seberat atom akan merasakan balasannya.
Amal kebajikan orang-orang yang tidak beriman tidak dapat menolong dan melepaskannya dari siksa karena kekufurannya. Mereka akan tetap sengsara selama-lamanya di dalam neraka.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فيِ القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنيِ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلْ مِنيِّ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ َإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ.
أَقُوْلُ قَوْليِ هذَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ ليِ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Wallahu A'lam
Editor: Kastolani Marzuki