16 Tahun Berkarya di Panggung Musik Tanah Air, Kotak Rilis Album Identitas
JAKARTA, iNews.id - Grup musik Kotak baru saja merilis album baru berjudul 'Identitas'. Album ini sekaligus menjadi album ketujuh milik Kotak dalam Katalog Warner Music Indonesia.
Band yang digawangi Mario Marcella, Swasti 'Chua' Sabdastantri dan Tantri Syalindri Ichlasari ini mengaku menghadirkan warna asli dari identitas grup musik Kotak dalam album terbarunya. Namun, ternyata terdapat beberapa fakta unik di balik pengerjaan album 'Identitas' tersebut.
Cella menuturkan, pengerjaan album terbaru mereka sebenarnya telah digarap sejak dua tahun yang lalu. Namun meski sempat tertunda karena menunggu kembalinya Tantri dalam band, pihaknya tetap merilis album tersebut saat ini.
"Senang banget, album ini kan kami garap dari dua tahun lalu. Kita enggak tahu ada pandemi seperti ini. Padahal memang kita merencanakan untuk rilis album ini setelah Tantri bergabung kembali," kata Cella dalam konferensi pers virtual pada Jumat (25/9/2020).
"Jadi karena sudah terlalu lama, jadi ya sudah akhirnya hari ini dirilis," ujar Cella menambahkan.
Banyak hal yang melatarbelakangi lamanya proses pembuatan album 'Identitas', salah satunya adalah soal jarak dan waktu. Terlebih, album ini dikerjakan sendiri oleh Tantri, Cella, dan Chua.
"Senang banget, proses pengerjaan albumnya juga lama. Karena jarak juga, kemudian ini D.I.Y. (Do It Yourself). Jadi, kita sudah mencurahkan seluruh hati dan pikiran kita untuk album ini," kata Tantri.
"Jadi kalau D.I.Y. ini kita semua pengerjaan sendiri, tempatnya di mana, studionya di mana, konsep albumnya, lagunya, benar-benar kita kerjain bareng-bareng bertiga," ujarnya.
Terlebih, proses pengerjaan album yang dilakukan di Yogyakarta, membuat Tanti, Cella, dan Chua harus ekstra meluangkan waktu dan pikirannya. Namun begitu, hal ini diakui Cella memang tepat untuk dilakukan demi terciptanya sebuah karya yang sangat menggambarkan identitas musik Kotak.
"Kalau pengerjaan sendiri ini cukup lama, karena jarak. Biasanya kita kerjain semua di Jakarta, kali ini di Yogyakarta, yang bikin lama seperti itu sih," ujar Tantri.
"Mungkin sudah saatnya lah ya, ibaratnya, sudah saatnya keluarin identitas Kotak. Makanya pengerjaan ini kita kerjain sendiri semua. Kendalanya memang di waktu dan jarak ya. Karena aku di Yogyakarta, mereka di Jakarta," kata Cella.
Meski merasa kesulitan dalam mengatur waktu dan mengerjakan bagian demi bagian dari album tersebut, Chua mengaku sangat senang telah melahirkan sebuah karya baru. Dia pun menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pihak-pihak yang telah menemani perjalanan Kotak selama 16 tahun berkarya.
"Kita mengatur waktu sendiri, dari sisi lirik pun dari apa yang kita rasakan sendiri. Karena di album ini juga lagu-lagunya udah lebih dalam ya tentang cintanya," ujar Chua.
"Ya akhirnya setelah beberapa belas tahun Kotak berkarya, kita bisa membuktikan kalau kita sudah siap untuk berkarya sesuai identitas kita. Terima kasih untuk teman-teman yang sudah medengarkan, semoga suka," katanya.
Editor: Tuty Ocktaviany