Achintya Nilsen Ungkap Pelajaran Berharga Selama Ikuti Miss World

JAKARTA, iNews.id – Ada pelajaran berharga yang dirasakan Achintya Holte Nilsen selama mengikuti ajang Miss World 2017. Apakah itu?

Achintya Nielsen tiba di Indonesia, pada Minggu malam, 19 November 2017, pukul 21.40 WIB. Miss Indonesia 2017 ini, kembali pulang usai berlaga di ajang Miss World 2017.

Penerbangan dari Sanya, China menuju Indonesia, tidak membuatnya kehilangan senyum dan keceriaan. Apalagi keluarga dan para sahabat, menyambutnya dengan hangat setiba Achintya di Bandara Internasional Sokarno-Hatta, Jakarta.

Kendati tidak berhasil memboyong mahkota, namun gadis berusia 18 tahun ini, tetap bersyukur. Pasalnya, ia telah berhasil masuk 10 besar kontestan terbaik Miss World 2017.

Achintya menyadari bahwa persaingan selama mengikuti di Miss World 2017 tidak mudah. Selama karantina, ratusan kontestan dari berbagai negara harus berkompetisi melewati berbagai fast track, seperti Sport Challange, Top Model, Talent Show, dan Beauty with a Purpose (BWAP).

“Persaingannya memang cukup berat. Jadi dengan pencapaian itu, sudah merasa wow. Sampai speechless, sudah sangat merasa bangga dan terharu,” ucap Achintya Nilsen kepada Star Pro, MNC Media, di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Jakarta, Minggu malam, 19 November 2017.

Pada dasarnya, Achintya telah berhasil mencapai puncak kemenangan yang luar biasa. Gadis kelahiran Denpasar, Bali ini, berhasil membawa Indonesia ke jajaran 10 besar dan memenangi sejumlah penghargaan.

“Sangat bangga Indonesia bisa menang Beauty with a Purpose. Saya nggak menyangka, di sana saya merasa terharu dan speechless banget,” tambahnya.

Namun, terpenting bagi Achintya adalah tidak ada yang menang atau kalah, karena kemenangan Miss World dimiliki oleh semua konstestan.

“Itu pelajaran paling penting. Yang saya dapat di sana adalah semua kontestan yang masuk adalah Miss World,” jelasnya.

Di ajang Miss World 2017, Achintya juga mengaku banyak belajar perbedaaan budaya antar negara. Seperti diketahui pula, dara cantik yang akrab disapa Tya ini juga sukses memberdayakan masyarakat di Desa Girijaya, Sukabumi, Jawa Barat, khususnya mengajak ibu-ibu peduli pada kualitas perbaikan gizi anak dan pemanfaatan lahan tidur untuk ditanami, sehingga berhasil swasembada sayuran.