Aditya Zoni Merasa Dipersulit Bertemu Anak, Pihak Yasmine Ow Bilang Begini

JAKARTA, iNews.id - Aditya Zoni merasa dipersulit bertemu sang anak, Zayn. Pihak Yasmine Ow membantah pengakuan Aditya Zoni tersebut. 

Kuasa hukum Yasmine Ow Machi Achmad mengungkapkan, kliennya tidak pernah mempersulit Adit untuk bertemu anak. Hanya saja saat ini mungkin Zayn sedang menghabiskan waktu bersama ibunya. 

Baca Juga

Kolaborasi HighEnd dan Alam Sutera Tampilkan Visi Hunian Eksklusif Bernilai Warisan

"Kayaknya itu nggak ada ya dipersulit. Mungkin karena waktu itu aja sedang bersama ibunya," kata Machi Achmad di Pengadilan Agama Cibinong, Selasa (16/7/2024).

Machi juga mengaku dia sempat melihat unggahan di Instagram story Yasmine yang memperlihatkan pertemuan Adit dengan anaknya. Akibatnya, pengakuan Adit soal Yasmine mempersulit dirinya bertemu Zayn tidak lah benar. 

Baca Juga

Mantap Bercerai Yasmine Ow Tak Menuntut Nafkah ke Aditya Zoni: Saya Mampu

"Kemarin saya melihat story klien saya mempertemukan anak dengan Adit. Jadi itu tidak benar, kalau tergugat mau ketemu anak nggak dipersulit yaa," tuturnya.

Menurut Machi, selama ini Yasmine tidak pernah memberikan batasan ke Aditya Zoni jika ingin bertemu anak. 

Baca Juga

Aditya Zoni Absen Sidang Cerai, Kuasa Hukum Bongkar Alasannya

"Adit juga dari Yasmine tidak membatasi, tergugat datang dan berkunjung tidak ada masalah," katanya.

Machi memastikan ketika Adit ingin mengajak putranya bermain, Yasmine tak akan mempersulitnya.

"Buktinya tergugat kalau mau ajak main nggak ada masalah kok," tuturnya.

Sekadar informasi, Aditya Zoni merasa  dipersulit bertemu dengan putranya, Zayn Serdar Enver Warman. Kuasa hukum Aditya Zoni, Abdullah Emile menjelaskan beberapa kali kliennya merasa sulit berkomunikasi saat ingin bertemu anaknya. 

"Ada beberapa kali dipersulit ada, jadi beberapa kali Adit nelpon gak diangkat, telpon ke suster gak diangkat juga," kata Abdullah Emile di Pengadilan Agama Cibinong, Selasa (16/7/2024).

Kejadian tersebut sudah berulang kali terjadi sejak gugatan perceraian masuk ke pengadilan. 

Editor: Dini Listiyani