ArtMoments Jakarta Hadirkan Puluhan Lukisan Legendaris, Ada Karya Maestro Basuki Abdullah
JAKARTA, iNews.id - Pameran seni ArtMoments Jakarta kembali hadir untuk keenam kalinya. Tak tanggung-tanggung tahun ini ada sekitar 25 galeri seni lokal hingga mancanegara yang membawa karya-karya maestro seni lukis.
Hebatnya karya-karya seni yang ditampilkan adalah karya para seniman yang paling ikonik. Bahkan sebagian karya para pelukis ini sudah pernah dipamerkan di New York dan beberapa negara lainnya. Salah satunya karya sang maestro Basuki Abdullah yang diremake oleh G3N Project.
Diketahui ArtMoments Jakarta membawa konsep seni lukis kontemporer aliran pop art yang tengah naik daun. Pop art merupakan aliran seni yang menggunakan hal-hal populer sebagai konsep atau subjek dalam proses pembuatan karya senimannya.
Gerakan seni ini sangat mudah dikenali karena cirinya yang sangat khas, dengan warna-warna berani, menggunakan subjek komersial terkenal, memiliki bentuk dan motif yang khas untuk menyindir objek seni tersebut, dan target utama sang seniman tentu saja pasar anak muda.
Konsep ini juga yang mau ditawarkan galeri seni G3N Project di Hotel Sheraton Grand Mal Gandaria City pada 18-20 Agustus 2023 lewat tema Juxtapose. Dalam arti harfiah, Juxtapose adalah upaya menyatukan dua hal berbeda menjadi satu.
Kepala Galeri G3N Project Andry Permadi mengatakan bangga bisa terlibat dan berkolaborasi dengan Museum of Toys berpartisipasi di ajang ArtMoments Jakarta. Lukisan Basuki Abdullah yang diusung galeri seni G3N Project kali ini menggambarkan sosok mitologi, yang sedang naik kuda dan yang satunya lagi mengendarai burung rajawali.
"Kita coba padukan karya old master dengan pop art. Konsep ini mungkin baru pertama kali dilakukan di Indonesia. Kalau di luar negeri mungkin sudah ada ya," kata Kepala Galeri G3N Project Andry Permadi, saat ditemui disela-sela pameran, Jumat (18/8/2023).
Dia pun menuturkan menggandeng Museum of Toys untuk mewujudkan konsep pameran seni yang tak biasa itu. Mereka mengajak dua seniman muda yang sedang naik daun, Peter dan Arkiv untuk melakukan homage atau penghormatan terhadap karya seniman besar tanah air, Basuki Abdullah.
Peter dan Arkiv melakukan homage masing-masing satu untuk dua karya seni Basuki Abdullah. Peter yang membidani lahirnya karakter Redmiller Blood selama 6 tahun terakhir mengangkat karya homage berjudul "Final Destiny" dan "Soaring in the Sky".
"Saya melihat dua karya Basuki Abdullah ini secara spiritual ingin mengangkat sebuah semangat perjuangan. Maka itu, saya tampilkan sosok Redmiller pada dua karya saya kali ini, yang satu naik kuda dan satunya lagi naik pesawat kardus," kata Peter.
Sedangkan Arkiv, lebih menonjolkan karakter domma dalam homage-nya terhadap lukisan Basuki Abdullah kali ini. Dia mengaku terhormat dan tersanjung mendapat kesempatan menginterpretasikan karya old master ke dalam goresan pop art.
"Jujur saya merinding saat diberi amanah untuk "melukis" ulang karya Basuki Abdullah. Beliau adalah legend dalam seni lukis Indonesia. Tapi buat saya ini adalah sebuah kesempatan untuk menampilkan yang berbeda, tanpa kehilangan nilai dan karakter pribadi seniman," ungkapnya.
Arkiv memiliki beberapa karakter dalam karya seninya. Ada domma, mickyv, dan rebbiv. Sebenarnya total ada 12 karakter kartun lucu yang ada di looney tunes dan mickey mouse misalnya. Untuk homage kali ini, seniman kontemporer asal Bandung, Jawa Barat itu membuat karakter domma dalam dua karya lukis berjudul "Thunder Strike" dan "Thunder Bird".
Editor: Elvira Anna