Banyak Pasien Corona Dapat Stigma Buruk, Dr Tirta: Lawan Virusnya Bukan Orangnya
                
                JAKARTA, iNews.id - Dokter sekaligus relawan peduli pencegahan penyebaran virus corona (Covid-19), Tirta Mandira Hudi atau akrab disebut dr Tirta, menceritakan bahwa banyak pasien dan tenaga kesehatan yang mendapatkan stigma buruk. Bahkan tak jarang, pasien virus corona dan tenaga kesehatan yang menanganinya mendapatkan perlakuan diskriminatif.
Melalui media sosial, dia mengkampanyekan gerakan untuk meniadakan lagi stigma buruk kepada pasien terkait virus corona, baik itu berstatus orang dalam pemantauan (ODP) maupun pasien dalam pengawasan (PDP), dan tentunya tenaga medis.
                                “Banyak cerita masuk ke email saya, tenaga medis dijauhi, mendapat stigma negatif karena melawan covid. Stress, pressure, sampe ada yg menangis di rumah tiap pulang. Ada penderita baru ODP, dan PDP, dikucilkan, kaya dianggep aib,” tulis dr Tirta seperti dikutip dari Instagramnya, Rabu (1/4/2020).
Dia menjelaskan, virus corona merupakan penyakit yang menular melalui percikan kecil atau droplet orang yang terinfeksi. Virus bisa menular via airbone apabila dalam kondisi tertentu seperti di rumah sakit. Itu sebabnya petugas kesehatan di garda depan mengenakan face shield.
“Dari zaman HIV, AIDS, ODHA sering mendapatkan stigma buruk dari rakyat. Sekarang COVID-19. Why? Kenapa selalu orangnya kita kucilkan? Bayangkan kalo itu keluargamu? Harusnya kita kasi semangat kawan. Support. Inget kawan. Jauhi virusnya,” tulisnya lagi.