Begini 3 Cara Mengobati Diabetes pada Remaja, Kenali Juga Penyebab dan Gejalanya
JAKARTA, iNews.id - Inilah cara mengobati diabetes pada remaja. Sebagaimana kita tahu, penyakit diabetes tidak mengenal usia dan bisa menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa.
Ya, bukan tidak mungkin anak-anak atau remaja mengidap penyakit diabetes. Apalagi, jika gaya hidupnya tidak sehat seperti jarang bergerak, sering mengonsumsi makanan dan minuman manis, hingga junk food.
Perlu diketahui, saat mengonsumsi gula secara berlebihan, terjadi peningkatan resistensi insulin. Peningkatan resistensi insulin inilah yang membuat tubuh tidak dapat memproses kelebihan gula dengan baik.
Lonjakan kadar gula darah tersebut memicu penyakit diabetes melitus tipe 2. Selain pola makan, faktor seperti usia, berat badan, genetik, dan gaya hidup juga turut berperan dalam berkembangnya penyakit ini.
Sebelum mengetahui cara mengobati diabetes pada remaja, Anda perlu mengenali gejala-gejalanya. Jika ada beberapa gejala yang dirasakan, Anda perlu melakukan pemeriksaan guna memastikan apakah Anda mengidap diabetes atau tidak.
Nah, ada beberapa gejala yang umumnya dirasakan para pengidap diabetes, baik tipe 1 maupun tipe 2, yakni rasa haus berlebihan, penurunan berat badan, kelaparan, kulit jadi bermasalah, penyembuhan luka yang lambat, infeksi jamur, iritasi pada genital, kelelahan, pandangan yang kabur, hingga kesemutan atau mati rasa.
Cara mengobati diabetes pada remaja
Bila sudah terlanjur mendapatkan diagnosa diabetes, ada beberapa pengobatan yang dapat dilakukan. Berikut informasi selengkapnya seperti dirangkum pada Kamis (7/9/2023).
1. Suntik insulin
Bagi penderita diabetes tipe 1, suntik insulin merupakan obat utama. Hal ini karena tubuh sudah tidak mampu memproduksinya. Ada empat jenis insulin yang dapat digunakan oleh penderita diabetes.
Masing-masing jenis dibedakan berdasarkan seberapa cepat cairan tersebut bekerja dan berapa lama efeknya bertahan dalam tubuh. Jenis-jenis suntik insulin yang bisa digunakan, yakni:
Rapid-acting insulin: bekerja 15 menit setelah disuntikkan, efeknya bertahan 3-4 jam.
Regular (short-acting) insulin: bekerja 30-60 menit setelah disuntikkan, efeknya bertahan 5-8 jam.
Intermediate-acting insulin: bekerja 1-2 jam setelah disuntikkan, efeknya bertahan 14-16 jam.
Long-acting insulin: bekerja 2 jam setelah disuntikkan, efeknya bertahan hingga 24 jam.
Ultra long-acting insulin: bekerja 6 jam setelah disuntikkan, efeknya bertahan sekitar 36 jam.
Insulin campuran: kombinasi antara intermediate-acting insulin dan short-acting insulin.
Sementara itu, penderita diabetes tipe 2 hanya membutuhkan suntikan insulin ketika kadar gula darah melebih batas normal dan tidak dapat dikendalikan melalui pola makan sehat atau konsumsi obat-obatan.
2. Konsumsi obat-obatan tertentu
Cara mengobati diabetes pada remaja di urutan berikutnya, yakni mengonsumsi obat-obatan tertentu. Obat-obatan itu berfungsi untuk mengatur insulin dan mengatasi lonjakan gula darah. Biasanya, dokter akan meresepkan obat seperti metformin bagi penderita diabetes tipe 2.
Sementara itu, pemberian obat untuk penderita diabetes tipe 1 dimaksudkan untuk melindungi organ penting seperti jantung, ginjal, dan hati dari kerusakan.
3. Menerapkan pola hidup sehat
Menerapkan pola hidup bagi penderita diabetes di usia muda adalah cara yang paling sederhana. Beberapa tindakan yang harus dilakukan adalah konsumsi makanan sehat untuk diabetes, rutin berolahraga, istirahat dengan cukup, hingga menghentikan kebiasaan merokok.
Itulah cara mengobati diabetes pada remaja. Semoga membantu!
Editor: Siska Permata Sari