Deretan Artis Putuskan Hijrah, Nomor 4 Dulunya Aktris Seksi Era 2000-an Kini Mantap Pakai Hijab dan Bercadar

4. Five Vi  

Presenter sekaligus aktris seksi era 2000-an ini sekarang sudah mantap hijrah. Mulanya, Five Vi selalu mengenakan pakaian terbuka dan memperlihatkan lekuk tubuhnya yang indah. Namun kini dia mulai mengubahnya menjadi lebih baik.

"Berdosa ya. Saat itu paling berat adalah dosa maksiat ke Allah. Terus sekarang lihat orang lain begitu, malu sendiri merasa dulu maksiat banget. Berdosa, bersalah, dan malu luar biasa," katanya saat ditemui di bilangan Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.

Namun ada saja ujian yang datang kepadanya, sebab 'aib' masa lalunya ada yang membongkar. Five Vi mendapatkan bullyan di media sosial, yakni atas keputusannya kini hijrah dan menutup auratnya.

“Pastinya itu ada rasa malu yang luar biasa, karena kan kita dulu urat malu sebagai artis putus, enggak ada sama sekali dan saya tidak menyadari itu. Ketika saya berhijrah, ini sebuah aib yang memalukan. Kalau sampai diungkap lagi, bagi saya itu penghinaan dan kejahatan,” ujar dia.

5. Clara Shinta

Di urutan terakhir, ada Clara Shinta. Selebgram cantik ini bagikan perjalanan kisah hijrahnya yang memutuskan untuk menjadi mualaf dan menyimpannya rapat-rapat dari keluarganya selama enam tahun lamanya.

Clara mengatakan, bahwa keputusannya ini diambil atas kesadaran dan kehendaknya sendiri. Saat itu, orang tuanya merasa kecewa, usai mengetahui Clara adalah mualaf.

"Jadi orang tuaku tahu sebelum 1 menit aku take off ke Jeddah (untuk umroh)," katanya Dalam sebuah tayangan televisi swasta dikutip dari channel YouTube Muslim Reaction.

Clara mengungkapkan, bahwa dia sangat menyayangi orang tuanya dan tidak ingin berniat membuatnya bersedih. Namun dalam keputusannya untuk jadi mualaf adalah pilihannya.

Seiring berjalannya waktu, pada akhirnya keluarga Clara mau menerimanya, karena ini pilihan hidupnya. Clara mengatakan, dia sudah menjadi mualaf sejak 2017 dan menyimpan rahasia itu rapat-rapat karena tidak ingin membuat keluarganya bersedih.

Editor: Siska Permata Sari