Ellya Khadam Artis Top Era 1960-an, Menjanda di Usia Remaja Hidup Bahagia sebagai Penyanyi
JAKARTA, iNews.id – Siapa yang tidak mengenal sosok Ellya Khadam. Bisa dibilang, penyanyi legendaris ini adalah pelopor di genre dangdut melayu. Berkat lagunya berjudul Boneka Cantik dari India, namanya melejit di kancah musik era 1960-an.
Ellya Khadam lahir dengan nama Siti Alya Husnah di Jakarta pada 23 Oktober 1938. Perempuan berdarah Betawi ini menghabiskan masa kecilnya di Jalan Kawi, sebuah daerah dekat Pasar Rumput, Jakarta Selatan.
Dilansir dari berbagai sumber, Selasa (3/8/2021), kehidupan Ellya semasa remaja tidak terlalu membahagiakan. Seperti kebanyakan anak gadis di zaman itu, Ellya juga mengakhiri masa lajangnya di usia yang amat belia. Pada usianya yang baru menginjak 14 tahun, Ellya dinikahkan dengan seorang pria yang belum dia kenal sebelumnya. Sayangnya pernikahan itu tak bertahan lama, Ellya memutuskan berpisah dari suaminya setelah mempunyai dua anak yang kini telah memberinya 14 cucu.
Menjanda di usia belia, sekitar 17 tahun, bukan hal yang mudah bagi Ellya. Namun di tengah kesusahan hidup yang membelitnya, Ellya menemukan peruntungannya di dunia tarik suara. Kebetulan saat itu dia bertetangga dengan penyanyi Melayu Deli bernama Dian Seruni. Secara diam-diam, Ellya serius mendengarkan suara merdu Dian kala berlatih bernyanyi, dan lama-kelamaan Ellya mulai piawai bersenandung. Sejak itulah dia bertekad menjadi penyanyi. Meski kedua orang tua menentang dengan alasan statusnya sebagai janda, tekad kuat Ellya mengalahkan segalanya.
Dia mulai bernyanyi di acara-acara perkawinan hingga sosoknya mulai dikenal. Ellya mulai kebanjiran tawaran menyanyi dari kampung ke kampung. Bakat dan kemampua membawanya singgah ke dalam beberapa grup musik di masanya, di antaranya “Cahaya Muda” pimpinan Sarbini.
Tercatat Ellya pernah berkolaborasi dengan Munif Bahasoan, Muchsin Alatas, serta Mansyur S yang ketika itu menjadi pimpinan OM Rhadesa. Ellya juga pernah tampil bernyanyi bersama Titiek Puspa dan Aminah Banowati dalam sebuah pertunjukan di lapangan Monas yang dulu dikenal dengan sebutan stadion Ikada.