Fenomena Desa Gaib, Lagu Lingsir Wengi sampai Teriakan di Bawah Jurang

JAKARTA, iNews.id - Live Podcast Jero Semedi kali ini akan melanjutkan kisah fenomena desa gaib angker. Ruril yang merupakan seorang warga dari daerah tersebut mengaku pernah mendapatkan kejadian mistis yang paling seram dari kejadian sebelumnya. 

Baginya kejadian yang dia alami berlangsung cukup lama. Ruril adalah sosok yang tidak begitu percaya terhadap hal-hal gaib. Pada suatu ketika Ruril akan berkemah di kota di sekitar Jawa Timur. Posisi kemah tersebut terletak sedikit terpencil dari pusat kota dan terletak dengan kuburan tersebut. Ketika Ruril hendak berkemah dia dan temannya sengaja untuk masuk ke dalam hutan pada siang hari, tiba-tiba ada seekor anjing diujung jalan, maka dari itu dia kembali masuk lebih dalam ke area hutan. Susahnya akses yang dimiliki membuat Ruril cukup kesulitan.

Baca Juga

Isu Perselingkuhan Hamish Daud Makin Panas, Kini Teman Sabrina Alatas Ikut Dihujat

Dengan hati dan tekad yang kuat Ruril masuk lebih jauh ke dalam hutan hingga menuju ke sebuah pemakaman di tengah hutan. Pemakaman tua dengan kondisi yang tidak terawat membuat sisi angker pemakaman tersebut semakin kuat. Selagi mengikuti alur jalan dari pemakaman tersebut dia akhirnya menemukan jalan keluar kembali ke perkemahannya. 

Tiba-tiba saat sudah sampai di perkemahan, terlintas di pikirannya untuk membuat atraksi uji nyali layaknya di televisi. Saat terlintas di pikirannya tiba-tiba dia merasakan ada sesuatu yang memukul bagian perutnya. Seperti ada pukulan yang sangat keras hingga membuat dia kesakitan. Melihat situasi tersebut teman-temanya pun menghampiri dan tersentak kaget dengan rintihan dari Ruril tersebut.

Setelah memenangkan diri terlintas di pikirannya kembali untuk menyetel lagu lingsir wengi di makam yang dia lewati tadi. Mengingat ide tersebut dia mengajak 7 orang temannya untuk melakukan uji nyali di makam tersebut. Akhirnya mereka pergi ke pemakaman tersebut dan Ruril menyuruh temannya untuk tetap di pertigaan tersebut. Ruril meneruskan perjalanan masuk ke dalam pemakaman tersebut. Semakin malam, suasana semakin gelap gulita perlak-perlik lampu desa semakin tidak terlihat. Ruril pun mulai memasang lagu Lingsir Wengi dan menunggu adanya kejadian mistis.