Heboh Adik Darius Sinathrya Mualaf, Dapat Hidayah usai 2 Nazar Terkabul
Mereka kemudian mengunjungi satu danau, lalu menaiki perahu mengitari danau tersebut. Setelah berdialog panjang, sembari melihat suasana alam Swiss, entah bagaimana dirinya memutuskan untuk belajar semua agama.
"Pulang dari Swiss aku belajar Budha, Hindu, Protestan, dan agama terakhir yang aku pelajari adalah Islam. Aku cari tahu, mereka tata cara agama seperti apa, ke tempat ibadah kayak gimana, cobain tata cara ibadahnya, nyaman apa enggak," ujarnya.
Dan setelah mempelajari agama-agama itu, Samanta merasa paling nyaman ketika beribadah secara Islam. Hal ini juga memperkuat pernyataan temannya yang bilang, "Ketika kamu sendirian, kamu paling nyaman di mana" dan ternyata kenyamanan itu ada di Islam.
Sebelum resmi mualaf, Samanta sempat diberi buku oleh orang terdekatnya. Buku itu berjudul 'Muhammad' ciptaan Martin Lings. Di buku itu, Samanta mengenal lebih dekat dengan sosok Nabi Muhammad SAW.
Di salah satu bab, ada pembahasan mengenai hijrahnya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah. "Dari situ aku berpikir, berarti sebenarnya boleh dong hijrah," kata Samanta.
Setiap halaman demi halaman dibaca oleh Samanta dan dia menangis setiap kali membaca buku tersebut. Dia merasa, sebagai seorang manusia, dia tidak sendirian menghadapi cobaan hidup, tapi seorang Nabi saja memiliki masalah hidup.
"Dari buku ini, aku merasa relate bahwa perjalanan Nabi saja begitu berat," katanya.