Ibunda Komedian Nunung Meninggal karena Kanker Lidah, Kenali Penyebab dan Gejalanya
JAKARTA, iNews.id - Kabar duka datang dari komedian Tri Retno Prayudati atau Nunung. Sang ibunda, Juarti Pranowo, meninggal dunia pada Minggu 19 April 2020.
Almarhumah disebut meninggal dunia karena sempat mengalami kanker lidah dan dirawat di salah satu rumah sakit, Solo, Jawa Tengah. Kanker lidah merupakan kanker yang tumbuh dari jaringan lidah. Kanker ini bisa timbul di ujung lidah atau pangkal lidah.
Kondisi tersebut biasanya ditandai dengan sariawan, munculnya bercak-bercak berwarna merah atau putih pada lidah dan sakit tenggorokan yang tidak kunjung sembuh.
Berikut gejala dan penyebabnya seperti dirangkum iNews.id, Senin (20/4/2020).
Gejala
Beberapa gejala yang mungkin muncul dari kanker lidah di antaranya:
- Sakit tenggorokan dan nyeri saat menelan yang berlangsung terus-menerus.
- Muncul benjolan di daerah mulut dan leher, akibat pembengkakan kelenjar getah bening.
- Rasa kebas dalam mulut yang tidak kunjung hilang.
- Perdarahan pada lidah tanpa sebab yang jelas.
- Sulit menggerakkan rahang.
- Penurunan berat badan secara drastis.
- Perubahan pada suara dan berbicara.
Penyebab
Kanker ini lebih sering terjadi pada kelompok usia yang lebih tua, usia 40 tahun ke atas. Biasanya, kanker lidah bisa dua kali lebih umum pada pria daripada wanita. Berikut penyebab atau faktor risiko yang dapat mengembangkan kanker lidah:
- Merokok dan minum alkohol.
- Perokok lima kali lebih mungkin terserang kanker lidah daripada bukan perokok.
- Human papillomavirus (HPV), penyakit menular seksual. HPV 16 dan HPV 18 meningkatkan risiko kanker lidah.
- Kesehatan rongga mulut yang tidak baik juga dapat mengembangkan kanker lidah karena terkait dengan bentuk gigi yang tidak rata, kasar, dan bergerigi.
- Pola makan tidak sehat. Kurang mengonsumsi buah dan sayur atau memiliki pola makan yang tidak sehat dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker lidah.
Pengobatan
Ada beberapa cara mengobati kanker lidah. Di antaranya operasi lidah oral, terapi radiasi, dan kemoterapi.
Editor: Tuty Ocktaviany