Industri Fashion Muslim Indonesia Berkembang, Ini Tantangan ke Depan
Menurutnya, industri fashion Muslim di Indonesia perlu didorong untuk menerapkan teknologi industri 4.0. Implementasi ini dapat dilakukan pada proses produksi, seperti menggunakan sistem berbasis manufaktur digital.
“Contohnya, penerapan sistem embos dengan teknologi laser berdasarkan perintah dari sistem komputer, serta penerapan teknologi artificial intelligence dalam proses pembuatan pola, perencanaan produksi, dan pengendalian material,” katanya.
Selain itu, ada teknologi internet of things yang telah dijalankan dalam proses produksi dengan dipasangnya sensor Radio Frequency Identification (RFID) untuk memonitor semua proses produksi. Teknologi lain yang canggih, yakni diterapkannya teknologi augmented reality dan advanced robotics untuk aplikasi proses pemotongan bahan secara otomatis.
“Dengan menerapkan industri 4.0, kami yakin dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas secara lebih efisien, tetapi tanpa mengurangi jumlah tenaga kerja,” kata Gati.
Keunggulan produk fashion Muslim Tanah Air, selain diakui di Kuwait dan Uni Emirat Arab, juga diminati pasar Amerika Serikat, Inggris, dan Jepang. Dalam upaya memacu pengembangan industri fashion Muslim di Tanah Air, Ditjen IKM Kemenperin memberi fasilitas berupa booth kepada 30 IKM fashion Muslim dari berbagai daerah pada pameran Muslim Fashion Festival Indonesia (MUFFEST) 2019.