Kronologi Song Jae Rim Meninggal, Ditemukan Temannya yang Ingin Ajak Makan Siang

JAKARTA, iNews.id - Kabar Song Jae Rim meninggal dunia sangat mengejutkan. Aktor Korea Selatan itu mengembuskan napas terakhir di usia 39 tahun, Selasa (12/11/2024). 

Fakta Song Jae Rim meninggal dunia satu per satu terungkap, termasuk kronologi kematian sang aktor. Apa yang terjadi sebelum Song meninggal?

Baca Juga

Viral! Penampakan Patung dan Leher Presiden Soekarno Miring di Alun-Alun Indramayu

Kronologi Song Jae Rim Meninggal

Menurut laporan kantor berita Korea Selatan Naver, berikut kronologi Song Jae Rim meninggal hari ini, Selasa 12 November 2024: 

• Sebelum Song meninggal, ada satu teman yang mendatangi apartemen sang aktor yang berlokasi di Seongdong-gu. Dia bermaksud untuk mengajak Song makan siang.
• Teman Song itu masuk ke apartemen dan menemukan sang aktor sudah tak bernyawa. Dia sendirian di apartemen. Segera dia melaporkan apa yang dilihatnya ke polisi. Momen ini terjadi sekitar pukul 12.30 waktu Korea Selatan.
• Polisi yang menerima laporan ditemukannya jasad di apartemen, segera melakukan penyelidikan.
• Dalam laporan sementaranya, polisi menyampaikan, "Sampai saat ini tidak ada dugaan kejahatan seperti pembunuhan yang terkonfirmasi."
• Polisi menemukan catatan bunuh diri di lokasi kejadian. Catatan itu ditulis di atas kertas A4. Bahkan, ada konsentrat nikotin di TKP penemuan jasad.

Baca Juga

Profil dan Biodata Song Jae Rim yang Meninggal, Aktor The Moon Embracing the Sun

• Di sisi lain, keluarga Song Jae Rim dimintai tanggapan atas kematian ini. Menurut Naver, pihak keluarga tidak memberitahu penyebab pasti kematian. Mereka meminta agar menghargai privasi.
• Kepada Yonhap News, pihak keluarga Song Jae Rim memberitahu soal pemakaman sang aktor. "Kami ingin mengadakan pemakaman hanya dihadiri keluarga," kata pihak keluarga.

Itu dia kronologi Song Jae Rim meninggal di usia muda. Menjadi catatan bersama, jika Anda atau orang terdekat mengalami depresi atau gangguan mental lainnya, sangat disarankan untuk mencari pertolongan profesional, baik itu psikolog maupun psikiater. 

Editor: Muhammad Sukardi