Mengaku Orang Kecil, Reza Artamevia Ngadu ke Komisi III DPR RI soal Berlian Sintetis
Perseteruan pun dimulai saat pengembalian berlian. Pihak IM menyebut berlian-berlian yang diserahkan Reza Artamevia adalah palsu.
"7 Oktober kami bertemu. Di situ ada pengacara, private banker, dan asistennya. Mereka bilang, 'Ini semua sudah kami cek, palsu'. Saya bertanya-tanya, 'Kapan ngeceknya?', (dijawab) '22 Agustus'. Saya heran kenapa nggak langsung bilang," ucap Reza Artamevia.
Reza pun menyayangkan sikap pengacara IM yang dinilai merahasiakan informasi penting ini.
"Pengacaranya bilang, 'Salahkan saya, saya yang melarang mereka untuk bilang kalau itu palsu'. 'Lho kok bisa?'. (Si pengacara merespons) 'Saya berasumsi Datuk dan Teh Reza akan ribut'. (Reza menjawab) Asumsi Anda salah dan kenapa informasi sepenting itu dirahasiakan'," lanjutnya.
Reza Artamevia lantas membuat aduan ke Bareskrim Mabes Polri. Sebagai pelapor, dia juga sudah dimintai keterangan atas aduannya.
Alih-alih membuat aduan, dia justru dibuat kaget dengan laporan balik dari pihak IM yang dilayangkan di Polda Metro Jaya.
"(Tanggal) 6 November kami buat aduan masyarakat ke Mabes Polri, tanggal 15 kami kasih keterangan ke Mabes, tiba-tiba maghrib saya dilaporkan ke Jatanras Polda Metro Jaya soal berlian sintetis. Itu pembunuhan karakter," ujar Reza Artamevia.
Reza Artamevia yang mengkhawatirkan nasibnya pun meminta perlindungan hukum melalui DPR RI atas kasus yang menjeratnya ini. Dia mengaku tak bisa berbuat banyak ketika menghadapi lawan hukum yang menurutnya punya kekuatan lebih.
"Kami khawatir, kami orang kecil, sementara orang yang kami lawan punya power. Kami khawatir dengan kemampuan pihak seberang akan melakukan segala upaya di kepolisian," tutur Reza Artamevia.
"Kami benar-benar memohon perlindungan hukum, saat kami di Jatanras bukti-bukti di sana seperti diabaikan oleh mereka," tambahnya.
Editor: Muhammad Sukardi