Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 4 Fakta Menarik Ateng, Pelawak Legendaris Era 1970-an Bercita-cita Jadi Diplomat 
Advertisement . Scroll to see content

Mengenang Komedian Ateng, Keturunan Tionghoa Bakatnya Ditemukan Pengasuh Sekolah

Minggu, 14 Mei 2023 - 06:21:00 WIB
Mengenang Komedian Ateng, Keturunan Tionghoa Bakatnya Ditemukan Pengasuh Sekolah
Mengenang Ateng pelawak yang bakatnya ditemukan pengasuh sekolah. (Foto: Instagram)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Bagi Anda yang besar di era 70-an, pasti tidak asing dengan pelawak legendaris Ateng. Dia adalah salah satu pelawak keturunan Tionghoa Indonesia yang terjun ke dunia hiburan sejak era 60-an.

Secara fisik, Ateng pun punya kekhasan yang mungkin bagi sebagian orang menghibur karena lucu. Ya, komedian legendaris itu bertubuh mungil, agak tambun, dengan potongan rambut poni dan karakter ini menjadi 'signature' kebanggaannya.

Uniknya Ateng yang memiliki nama asli Kho Tjeng Lie terjun ke dunia komedi saat duduk di bangku SMA. Pengasuh sekolahnya, Mohammad Said, yang pertama kali melihat potensi besar tersebut. Dibawalah Ateng ke Pak Kasur untuk ikut siaran Panggung Gembira di Studio V RRI. Berkat aksinya di program itu nama Ateng terus melesat tinggi sampai nasib membawanya berkenalan dengan Bing Slamet.

Ateng pun terus mengasah dirinya sebagai pelawak. Grup lawak bernama 'Tos Kejeblos' dia dirikan bersama Drajat. Kelompok lawak itu aktif sepanjang 1961 hingga 1963.

Ateng juga tergabung dalam grup lawak Kwartet Jaya bersama Eddy Sud dan Bing Slamet. Tak asal melontarkan kalimat lucu, lawakan dari grup Kwartet Jaya tersebut justru kebanyakan berisi komentar sosial yang menggelitik. Ditambah lagi koreografi dan cara bicara mereka terbilang cukup unik dan jenaka. Tak heran di masa itu, grup lawak tersebut berhasil merajai panggung hiburan.

Selain dikenal sebagai pelawak, Ateng juga membintangi sejumlah judul film yang melambungkan namanya. Film yang dia bintangi, seperti Kuntilanak (1962), Bing Slamet Setan Djalanan (1972), Bing Slamet Sibuk (1973), Bing Slamet Koboi Cengeng (1974), Ateng Minta Kawin (1974), dan masih banyak lagi.

Ateng pun makin eksis dengan membintangi judul film, seperti Ateng Minta Kawin (1974), Ateng Raja Penyamun (1974), Ateng Mata Keranjang (1975), Ateng Sok Tahu (1976), Ateng Bikin Pusing (1977), hingga Ateng Sok Aksi (1977).

Pada era 1980-an, Ateng pernah mengisi acara Ria Jenaka di TVRI. Di acara televisi itu, menghadirkan tokoh-tokoh punakawan seperti Semar, Petruk, Gareng, dan Bagong. Di acara tersebut Ateng dikenal dengan karakter Bagong, sementara rekannya Iskak sebagai Petruk.

Lewat Ria Jenaka, Ateng dan Iskak dipertemukan dengan Slamet Harto sebagai Gareng, dan Sampan Hismanto yang memerankan Semar. Setelah acara tersebut, Ateng dan Iskak pun masih eksis menghidupkan dunia komedi di Indonesia. Bahkan persahabatan mereka bisa dibilang tak terpisahkan. Mereka berpisah hanya karena maut memanggil. 

Diketahui sahabat Ateng, Iskak meninggal dunia pada 16 Januari 2000. Iskak, mengembuskan napas terakhirnya di usia 66 tahun. Tiga tahun setelahnya, tepat pada 6 mei 2003, Ateng meninggal dunia di Mitra Internasional Jatinegara karena penyakit benjolan di tenggorokan. Jenazah Ateng kemudian dikremasikan di Krematorium Nirwana, Cilincing Jakarta Utara.

Meski sudah tiada, namanya masih dikenang hingga saat ini. Tak ada yang bisa menggantikan sosok Ateng yang jenaka dan memiliki lawakan yang khas.

Editor: Elvira Anna

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut